Kamis, 06 Mei 2021

Komitmen dan Konsisten menjadi Dasar dari Pertobatan Sejati

(Amsal 28 : 13)
"Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa yang mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi"

   Salah satu syarat untuk mengikut Yesus adalah melalui pertobatan. Namun, sering kali orang-orang beranggapan bahwa pertobatan hanyalah sebatas ucapan maaf terhadap Tuhan Yesus. Padal, jauh dari itu pertobatan berarti mengakui kesalahan dan dosa serta tidak akan melakukannya lagi. Ada sebuah ilustrasi tentang pertobatan ini. Di suatu rumah ada sebuah keluarga bahagia dengan seorang anak laki-laki yang masih sekolah di SMP. Si ayah sangat menyayangi anaknya itu. Kemudian, suatau hari si anak minta dibelikan sebuah sepeda motor. Si ayah sebenarnya tidak setuju tapi anaknya memaksa. Akhirnya si ayah pun mau membelikan dengan syarat dia harus juara kelas, rajin membaca buku, dan harus mencukur rambutnya yang sudah panjang. Kemudian syarat itun pun bisa dipenuhi oleh si anak. Namun, rambutnya tak kunjung dicukur. Si anak beralasan bahwa , dari beberapa buku  yang dia baca, dia menemukan bahwa dahulu orang-orang ternyata berambut gondrong. Itulah sebabnya dia tidak ingin cukur rambut. Mendengar jawaban itu si ayah pun kesal dan tidk membelikannya sepeda motor. Nah, si anak bisa kita ibaratkan sebagai diri kita yang ingin mengikut Yesus. Disini juga kita diperhadapkan dengan beberapa syarat, salah satunya pertobatan. Mungkin beberapa hal bisa kita turuti dan kita berperilaku baik. Namun, yang sering membuat kita gagal dalam pertobatan adalah tidak konsisten dan mudah dipengaruhi. Untuk itu marilah kita berkomitmen untuk selalu konsisten dalam menerima dan mengikut Yesus.

Tidak ada komentar:

BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?

 [KRISTIANI TEKNIK LINGKUANGAN ITERA] [SABTU, 20 MEI 2023] BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?