Gideon adalah orang biasa. Kisah hidupnya yang tertulis dalam kitab Hakim-Hakim 6 telah menginspirasi banyak orang. Gideon adalah seorang petani dan mempunyai sifat pemalu. Ia juga disebutkan dalam Surat Ibrani sebagai contoh orang beriman. Gideon adalah anak Yoas, dari bani Abiezer dari suku Manasye. Nama Gideon berarti "Si Penghancur", "Pahlawan perkasa" atau "Penebang (pohon)".
Seperti halnya pola di dalam Kitab Hakim-hakim, bangsa Israel kembali berpaling dari Allah setelah masa damai selama 40 tahun yang dihasilkan oleh kemenangan Debora atas Kanaan dan dibiarkan diserang oleh suku bangsa Midian dan Amalek yang tinggal di sekitarnya. Ketika Allah memanggilnya untuk membebaskan umat Israel dari bangsa Midian, reaksi pertama Gideon adalah, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku” (Hak. 6:15). Allah berjanji bahwa Dia akan menyertai Gideon dan memampukannya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya (ay.16). Ketaatan Gideon membawa kemenangan bagi Israel, dan ia pun terdaftar sebagai salah satu pahlawan iman yang agung (Ibr. 11:32).
Gideon juga dikenal sebagai Yerubaal, adalah seorang hakim yang muncul dalam Kitab Hakim-hakim, di dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kisahnya terdapat dalam Hakim-hakim 6-8. Ia juga disebutkan dalam Surat Ibrani sebagai contoh orang beriman.
Kisah panjang mengenai Gideon ini mengumpulkan berbagai tradisi yang berasal dari suku Manasye. Penyusun kitab Hakim menemukan tradisi-tradisi itu sudah dipersatukan, lalu menyadurnya sedikit. Ada beberapa tradisi mengenai tindakan-tindakan kemiliteran yang dilakukan Gideon melawan orang Midian, baik di wilayah bangsa Israel maupun di luar daerah seberang sungai Yordan. Pada tradisi-tradisi tersebut ditambah tradisi-tradisi lain yang bersangkutan dengan ibadah, yaitu tentang sebuah mezbah di Ofra yang disahkan, tentang sebuah mezbah guna dewa baal dan tentang tanda guntingan bulu domba. Cerita-cerita itu cukup penting oleh karena memperlihatkan kemerosotan agama di Israel yang disebabkan kenyataan bahwa orang Israel mulai menetap di negeri Kanaan dan berkenalan dengan ibadah setempat kepada dewa baal; cerita-cerita itupun memperlihatkan kekacauan di bidang politik yang menyatakan diri dalam ditawarkannya jabatan raja kepada Gideon dan dalam pengalaman yang menyedihkan dengan raja Abimelekh.
Pada awal kisah Gideon bangsa Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, mereka melupakan perbuatan gagah perkasa Tuhan yang telah menyertai umat-Nya dan menyembah dewa baal , sehingga Tuhan membiarkan bangsa ini ke tangan musuh yaitu orang Midian selama 7 tahun. Orang Midian ini berkuasa atas bangsa Israel dan memusnahkan hasil tanah bangsa Israel, sehingga mereka melarat. Dalam kemiskinan dan penindasan ini bangsa Israel berseru kepada Tuhan. Tuhan memilih Gideon seorang anak muda sederhana anak Yoas orang Abiezer, suku Manasye lewat seorang malaikat yang datang kepadanya di bawah pohon tarbantin di Ofra ketika Gideon sedang mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat itu berkata “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.” (hakim – hakim 6 : 12). Gideon awalnya tidak yakin dengan dirinya dan perintah Allah, karena itu ia meminta bukti tentang kehendak Allah lewat sebuah mujizat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar