Hakim 6:15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku,
dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang
paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di
antara kaum keluargaku."
Pada ayat ini Gideon menyatakan
kepada Tuhan bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa. Gideon merasa tidak punya
kemampuan apa-apa untuk menyelamatkan bangsa israel. Gideon memiliki sikap yang
rendah hati. Itulah sebabnya dia berkata: “Ah, Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan
orang Israel?” .
Bahkan lebih lanjut Gideon
berkata kepada Tuhan bahwa sukunya pun adalah suku yang paling kecil diantara
suku bangsa Israel dan dirinyapun adalah yang puling muda diantara kaum
keluarganya. Dengan mengatakan bahwa sukunya adalah suku yang paling kecil,
Gideon berusaha menyatakan bahwa dia bukan siapa-siapa bagi bangsa Israel.
Bukan hanya itu, bahkan di tengah-tengah keluarganya pun dia bukan siapa-siapa
dan hanya di pandang sebelah mata. Itu dinyatakannya dalam perkataan bahwa dalam
kaum keluarganya pun ia yang paling muda. Dengan kata lain, Gideon menyatakan
kepada Tuhan bahwa tidak sesuatu pun yang dapat diandalkan dari dirinya. Jadi,
kita tidak perlu merasa hebat dan sombong karena dengan Tuhan tidak pernah
memakai kita karena kehebatan kita.
Kedua Gideon yang baik untuk kita
contoh adalah Gideon melangkah menurut kehendak dan rencana Tuhan. Hakim-Hakim
6:17 Maka jawabnya (Gideon) kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih
karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah
yang berfirman kepadaku.
Ketika Tuhan mengutusnya, Gideon
tidak langsung terima begitu saja. Ia meminta Tuhan memberikan sebuah tanda
bahwa Tuhan benar-benar mengutusnya. Gideon tidak bermaksud tidak mempercayai
Tuhan. Gideon tahu sebatas mana kekuatannya, Ia tahu bahwa ia tidak mempunyai
kehebatan apa-apa. Itulah sebabnya dengan sedikit memaksa Gideon meminta tanda
dari Tuhan bahwa Tuhan benar-benar mengutusnya. Dan pada ayat selanjutnya kita
akan melihat bagaimana Tuhan menunjukkan tanda bahwa Ia benar-benar mengutus
Gideon.
Dalam tindakan selanjutnya,
Gideon tidak mau gegabah. Walaupun Tuhan sudah menunjukkan tanda bahwa ia
diutus oleh Tuhan, sebelum bergerak menyerang musuh, Gideon kembali meminta
tanda kepada Tuhan, bahkan ia meminta sampai dua kali. Gideon melangkah menurut
dengan kehendak dan rencana Tuhan
Terakhir, Tuhan menyatakan
kemuliaan-Nya justru lewat keterbatasan manusia. Dengan 300 prajurit Gideon
memukul kalah 135 ribu pasukan Midian—suatu kemustahilan. Dan, memang inilah
yang ingin diperlihatkan Tuhan bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang memukul kalah
bangsa Midian, bukan Gideon. Dari Gideon dan kita semua Tuhan hanya menuntut
dua hal: beriman dan taat. Singkat kata, dipakai Tuhan berarti menjadi alat
untuk menyatakan kemuliaan Tuhan! Tuhan tidak membutuhkan kita untuk melakukan
pekerjaan-Nya. Ia mengajak kita terlibat supaya kita semua dapat menyaksikan
kemuliaan Tuhan.
From Zero To Hero : Serial Tokoh
Gideon Yang Dipakai Tuhan Dengan Luar Biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar