Selasa, 04 Mei 2021

Pertobatan yang Sejati

"Bertobatlah,sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"

Banyak orang berpikir bahwa selama mereka berdoa dan mengakui dosa-dosa mereka kepada Tuhan, menerapkan toleransi, kerendahan hati, dan kesabaran menurut firman Tuhan Yesus, serta selama mereka menanggung penderitaan, memikul salib, memberitakan injil dengan banyak, serta memiliki banyak perilaku baik, maka ini disebut sebagai pertobatan sejati. Namun pertobatan sejati tidaklah sesederhana itu. Seringkali kita sebagai manusia masih melakukan hal yang tidak baik, terkhusus saat kita sedang menghadapi permasalahan hidup kita. Dari sini, dapat dilihat bahwa hanya mengikuti aturan, memiliki beberapa perbuatan baik dan memiliki beberapa perubahan dalam perilaku tidak mewakili pertobatan yang sejati. Sama seperti orang Farisi, ahli Taurat, dan imam, penampilan luar mereka sangat saleh, mereka bisa menghafalkan hukumhukum dengan baik, membaca kitab suci, berkhotbah, dan memberitakan injil sepanjang tahun, dan sering mempersembahkan korban kepada Tuhan untuk mengakui kesalahan mereka.

Tuhan membenci dosa manusia, jadi kita dapat yakin bahwa standar pertobatan sejati adalah perubahan sifat berdosa kita, yaitu kita tidak lagi membuat dosa, tidak lagi melakukan kejahatan dan menentang Tuhan. Artinya, keegoisan, tipu daya, kesombongan dan watak yang tidak baik lainnya dalam diri kita telah disucikan dan diubah, dan dilahirkan kembali menjadi manusia yang baru. Tidak peduli lingkungan apapun yang kita hadapi, kita dapat menaati Tuhan, kita tidak akan lagi melakukan dosa dan menentang Tuhan . Tidak peduli bagaimana iblis mencobai kita, kita dapat melihat dengan jelas tipu muslihat iblis dan berdiri teguh dalam kesaksian. Hanya mereka yang memiliki sikap dan perwujudan dari pertobatan adalah orang yang benar-benar bertobat dan memenuhi syarat untuk masuk kerajaan surga.

Tidak ada komentar:

BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?

 [KRISTIANI TEKNIK LINGKUANGAN ITERA] [SABTU, 20 MEI 2023] BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?