Roma 12:12 (TB) Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Dalam pasal 12 ini, Paulus lebih menekankan akan hidup dalam pelayanan dan pengabdian kepada Kristus. Paulus ingin menunjukkan bahwa karena kita telah dibenarkan melalui anugeragah oleh iman kita dalam Kristus, maka menjadi kewajiban utama untuk menyerahkan diri kita sebagai persembahan yang hidup.
Melalui keberserahan ini, maka akan ada perubahan dalam diri kita sehingga mampu melayani dalam segala cara kepada sesama. Melalui hal ini, bukan saja menguatkan relasi kita kepada Kristus, tetapi juga kepada sesama kita. Paulus ingin menonjolkan bahwa keadaan bukanlah menjadi alasan untuk mengeluh. Kenapa? Karena jika kita telah mengikuti nasihat ini, maka seharusnya tidak ada yang akan berkekurangan. Karena kita mengetahui kehendak Allah, dan kita menerima hasil pengharapan dan akhir dari kesesakan kita. Kata "pengharapan" di sini dikaitkan erat dengan kesesakan (_thlipsi_). Sehingga sebenarnya dalam setiap kesesakan kita diminta berharap dan di setiap pengharapan akan ada kesesakan.
Mungkin, hal inilah yang membuat pertumbuhan luar biasa pada jemaat mula - mula, karena prinsip hidup dalam kasih ini menyatakan gambaran nyata karakter Allah, dan bukan hanya itu tetapi juga menjadi bukti bahwa Allah dekat dengan yang patah hati (Maz 34 : 19)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar