1 Samuel 15:29 Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan tidak tahu menyesal, sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal.
Ketika masuk pada masa yang sulit, biasanya orang mulai bimbang dengan keadaan, kebutuhan dan persediaan yang mereka miliki. Banyak orang akan mulai berusaha untuk beralih dan mengandalkan sahabat-sahabat yang diharapkan bisa menolong. Bahkan tidak sedikit mereka mulai mencari orang-orang pintar seperti misalnya dukun, paranormal dan sebagainya dengan harapan mendapatkan solusi dari masalah yang sedang mereka hadapi.
Namun berbeda dengan anak seorang raja yang bernama Yonathan. Bagaimana Ia menghadapi musuh-musuhnya dengan mengandalkan Tuhan Allah dan hasilnya kemenangan demi kemenangan diraihnya (1Samuel 14:13-15). Sebaliknya kegagalan demi kegagalan dialami sang ayah sebagai raja karena tidak taat dan tidak mengandalkan Tuhan. Orang yang hidup mengandalkan Tuhan dan melakukan perintah-Nya, pasti ada jaminan yang didapatkannya, keberhasilan akan menjadi miliknya.
Seperti yang dialami seorang perwira yang mengandalkan Tuhan Yesus. Ia percaya kepada Tuhan bahwa anaknya pasti sembuh. Tepat di saat Yesus memperkatakan mujizat, bahwa anaknya hidup, terjadilah mukjizat itu. Luar biasa bukan? Ini menunjukkan bahwa Tuhan yang diandalkannya tidaklah berdusta. Mukjizat itu terjadi kala hati perwira itu percaya dan mengandalkan DIA.
Pemazmur berkata; Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. Artinya masih ada kasih setia Tuhan yang tersedia bagi umat-Nya asalkan kita tetap mengandalkan Dia dengan hidup benar di hadapan-Nya.
Hati yang percaya penuh akan menggerakkan mukjizat secara penuh dalam hidup kita. Tuhan tidak pernah berdusta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar