"...orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat." Amsal 3:32
Dalam kehidupan ini kita kerap kali mendengar orang berkata, "Zaman sekarang ini mana ada lagi orang jujur? Orang jujur akan hancur!" Demikianlah kejujuran seperti barang langka dan teramat mahal harganya sekarang ini. Kata jujur memiliki arti yang lurus hati, tidak berbohong, tidak curang. Berlaku jujur berarti ya adalah ya, atau tidak adalah tidak. Sedangkan kebalikannya adalah bohong.
Berbicara tentang kejujuran berarti berbicara tentang motivasi, niat dan juga kehendak, yang muncul dari dalam hati dan pikiran seseorang, yang kemudian menghasilkan suatu tindakan. Hidup dalam kejujuran adalah kehidupan yang luar biasa!
Kita sebagai orang percaya, apa pun situasi dan keadaannya, kita dituntut untuk tetap hidup dalam kejujuran. Bagaimana bisa menjadi seorang yang jujur? Diawali dengan ketulusan hati, seperti tertulis: "Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya." (Amsal 11:3). Yang berarti orang yang hidup jujur pasti takkan terlepas dari yang namanya ketulusan hati pula. Menutupi suatu hal dengan kebohongan atau ketidakjujuran takkan memperbaiki suatu keadaan. Kita akan terus-menerus merasa was-was jika perbuatan kita akan terbongkar, juga dihantui rasa bersalah. Ketika kebenaran terkuak, kita justru menyakiti orang-orang yang memercayai kita. Akibatnya, kecurangan akan merusak hidup, bahkan masa depan kita.
Jika kita tulus dalam sesuatu seperti, pekerjaan, dalam persahabatan atau rumah tangga, kita akan memilih kejujuran di atas segalanya. Jangan takut untuk hidup jujur jika kita tulus; Tuhan pasti menyertai kita. Hidup orang jujur akan berkenan kepada Tuhan, juga dicari dan dihargai orang-orang. Mulai saat ini, mari kita bicara, bertindak, dan hidup dengan jujur!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar