Senin, 24 Oktober 2022

๐ŸŒผ Keberanian Untuk Menyuarakan Kebenaran ๐ŸŒผ


[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Senin, 24 Oktober 2022

๐ŸŒผ Keberanian Untuk Menyuarakan Kebenaran ๐ŸŒผ

Markus 6:25-28  "Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: 'Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!'
Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 
Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya." 

Dalam ayat ini Yohanes pembaptis tak gentar menyuarakan kebenaran. Ia berani menegur raja Herodes, ya g telah berbuat salah. Akibatnya, ia mendekam di penjara  dan pada akhirnya kehilangan nyawanya. Kebenaran adalah hal yang harus kita sampaikan kapan pun dan dimana pun itu. Terkadang, manusia sering sekali mencari zona yang aman dan nyaman dalam hidupnya. Ketika dihadapkan dengan situasi yang sulit, mereka memilih diam seribu bahasa dalam menyatakan kebenaran itu. untuk menghindari resiko yang menakutkan mereka .  Sebagai murid Kristus kita dituntut untuk melakukan hal yang berbeda dalam hidup ini dengan berani menyuarakan kebenaran dan tidak bersikap bodoh amat dengan setiap hal yang terjadi di depan mata. Karena kebenaran tetaplah kebenaran walaupun disuarakan oleh sedikit orang. Teman-teman mati kita hidup jujur dengan berani menyuarakan setiap kebenaran yang ada. Karena sedikit kebenaran akan berguna untuk masalah yang besar. Selalu andalkan Tuhan dalam setiap langkah-langkah kita. Dan minta kekuatan serta campur tangan Tuhan selalu. Semangat terus, Tuhan Yesus memberkati ๐Ÿ˜‡
 ___________

๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com
๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera
๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/
▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA

✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️


 

Minggu, 23 Oktober 2022



[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Minggu, 23 Oktober 2022

Berani Menyuarakan Kebenaran Tuhan

Yohanes 8:32

“... dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu”.

Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru banyak berbicara tentang kebenaran. Dalam Perjanjian Lama kata ‘emet’ merupakan akar kata dari bahasa Ibrani yang berkaitan dengan kebenaran. Kata itu berarti: “kesetiaan”, “kesesuaian terhadap fakta” atau “apa yang sesuai  dengan kenyataan”.

Dalam Perjanjian Baru, kata kebenaran diterjemahkan dari kata Yunani “aletheia” yang juga berarti kesesuaian terhadap fakta”. Suatu keakuratan atau yang bertentangan dengan kesalahan. Jadi, kata “kebenaran” dapat diartikan yaitu: “Adanya kesetiaan untuk berpegang kepada fakta atau kenyataan yang sesungguhnya”.

Sumber kebenaran dalam perspektif Alkitab ialah Allah Tritunggal (Bapa, Putra, Roh Kudus) – Allah yang hidup dan berkuasa. Lalu Alkitab adalah firman Allah juga menjadi sumber kebenaran – firman hidup berkuasa yang tertulis.

Artinya kebenaran tentang Allah yang harus kita ketahui telah diungkapkan dalam Alkitab. Kehendak Allah yang terutama bagi manusia adalah “keselamatan dan pengetahuan akan kebenaran” – “yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” – 1 Timotius 2:4.

Sebagai orang Kristen, kita harus mengerti beberapa kebenaran utama di bawah ini, mengalaminya dalam hidup dan menyatakannya kepada orang lain.
 ___________

๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com
๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera
๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/
▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA

✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️


 

Sabtu, 22 Oktober 2022

Hidup Dalam Kebenaran

 


[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]
Sabtu ,22 Oktober 2022
 Hidup Dalam Kebenaran

Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Matius 5:37

Salah satu perjuangan dalam hidup beriman ialah bagaimana hidup dalam kebenaran. Hidup dalam kebenaran berarti hidup tanpa kepalsuan, hidup tanpa manipulasi. Dengan kata lain hidup dalam kebenaran berarti hidup secara jujur.

Sebagai orang Kristiani yang mengakui diri sebagai pengikut Kristus mesti menyadari bahkan mempraktekkan kebenaran dalam hidup bahwa Allah adalah kebenaran. 

Dalam diri Allah tidak ada kepalsuan karena Allah adalah kebenaran. Selalu ada keselarasan antara apa yang dikatakan Allah dan yang diperbuat-Nya. Untuk mempraktekkan kebenaran bukanlah hal yang mudah; ada perjuangan yang berat. Mengapa? Seringkali apa yang dikatakan susah untuk dipraktekkan. Kebenaran menuntut kesatuan antara perkataan dan perbuatan.

Bagaimana cara kita bisa hidup dalam kebenaran? Pertama, Yesus adalah kebenaran. Untuk dapat hidup secara benar maka harus hidup dalam Yesus. Artinya bahwa hidup sesuai dengan yang dipraktekkan oleh Yesus sendiri. Kedua, punya prinsip hidup. Jika "Ya" katakan "Ya" dan jika "tidak" katakan "tidak". Karena prinsip hidup jujur akan terbentuk bila diri itu sendiri mau dibentuk.
____________

๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com
๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera
๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/
▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA

✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️


Jumat, 21 Oktober 2022

✨ Hidup dalam kebenaran ✨

 


[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]
Jumat,21 Oktober 2022
✨ Hidup dalam kebenaran ✨

 Yehezkiel3:17

_"Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku."  _


Tuhan memilih dan menyelamatkan kita adalah suatu kondisi yang bukan untuk kita nikmati sendiri, melainkan untuk sebuah misi yang saling menolong dan memberitakan kebenaran tuhan yang sesungguhnya.

Karena seperti yang kita tau bahwa Tuhan berkata keberadaan setiap orang Kristen adalah 'penjaga' bagi sesamanya.  Artinya kita memiliki tanggung jawab memberitakan Injil atau kabar keselamatan ini kepada orang-orang yang belum percaya.  Kita tidak boleh tinggal diam dan bersikap masa bodoh!  Kita harus memiliki keberanian bersaksi kepada mereka.  Dengan kekuatan sendiri mustahil kita berani untuk itu, namun di dalam kita ada Roh Kudus dan Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Kita sebagai pengikut kristus tidak ada alasan untuk tidak melangkah mengerjakan tugas ini, sebab kita telah menerima kuasa untuk menjadi saksi-saksi Kristus.

Beritakan kepada orang-orang yang belum percaya bahwa  keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, 
Memang, kita tidak dapat membuat orang lain bertobat, itu adalah bagian Tuhan melalui kuasa Roh KudusNya.  Namun tugas kita adalah melayani, memberitahu, menegur dan mengingatkan orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan atau mereka yang hidupnya bertentangan dengan firman Tuhan tentunya dengan cara yang bijaksana dan tepat, bukan menghakimi, sampai Roh Kudus menjamah hati mereka dan menuntun mereka kepada Tuhan.  Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan kita untuk memiliki kepedulian terhadap orang lain.

Karena dalam ayat ini Kerinduan Tuhan agar Yehezkiel menjadi penjaga bagi sesamanya,  juga kerinduan Tuhan bagi kita. Jika kita melihat orang lain jatuh dan hidup dalam kejahatan, sementara kita dengan sengaja membiarkannya, hal itu akan menjadi tanggung jawab kita di hadapan Tuhan dan untuk kemuliaan tuhan.
____________

๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com
๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera
๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/
▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA

✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️


Kamis, 20 Oktober 2022



 [Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Kamis, 20 Oktober 2022

2 Timotius 4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.


Allah tidak saja menginginkan kita melakukan kehendak-Nya dan hidup dalam kebenaran, melainkan juga mampu menyatakan kebenaran. Ada beberapa hal yang menghambat kita menyuarakan kebenaran. Pertama faktor budaya. Dalam masyarakat kita berkembang budaya risih atau perasaan “tidak enak” untuk menyampaikan kebenaran. Hal ini terjadi oleh karena kita menguatirkan bahwa hubungan yang harmonis akan terganggu lantaran menyampaikan kebenaran atau teguran. Oleh karenanya banyak orang berpendapat, “Ya, sudahlah biarkan saja nanti seiring berjalanannya waktu, masalahnya akan selesai dengan sendirinya.”


Kedua, kekuatiran atau ketakutan kita terhadap resiko dan ancaman ketika mencoba menyuarakan kebenaran. Banyak orang memilih bungkam oleh karena merasa diri minoritas atau kurangnya power dan tidak berdaya dalam menghadapi pelbagai tindakan kejahatan. Ketiga, selain takut ancaman ketika menyuarakan kebenaran, ada orang-orang tertentu melihat keuntungan di balik tindakan-tindakan kejahatan oleh karena itu mereka memilih untuk membungkam hati nurani dan ikut bersama-sama mereka.


Menyuarakan kebenaran membutuhkan pengenalan dan pengertian tentang visi yang dikehendaki Allah bagi kita dalam konteks kita. Pengenalan yang baik, tentang Allah akan menumbuhkan kecintaan, baik terhadap Allah maupun sesama. Kecintaan itulah yang kemudian dapat menumbuhkan keberanian untuk kita menyuarakan kebenaran. Cinta dapat menyingkirkan hambatan-hambatan yang selama ini menghalangi kita untuk menyatakan kebenaran.


Amos menegur dan menyatakan kebenaran terhadap Israel dan Yohanes menegur Herodes Antipas bukanlah disebabkan karena mereka membenci umat Israel atau Herodes, melainkan mereka tidak ingin melihat penghukuman Allah terjadi terhadap orang-orang itu. Begitulah cara mencintai mereka terhadap sesamanya.

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Rabu, 19 Oktober 2022

Hidup Atas Kebenaran

 


[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Rabu, 19 Oktober 2022

Hidup Atas Kebenaran


Yohanes 16:13

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.


Pada zaman ini, memang kerap kita lihat bahwa kebenaran itu sesuatu yang begitu menjadi tantangan dan butuh perjuangan lebih untuk bisa ditegakkan. 

Sangat sulit menyuarakan kebenaran di tengah-tengah situasi dan kenyataan yang ada apalagi kita tahu sifat alamiah manusia sebagai makhluk yang adaptif.

Adaptif artinya mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Manusia adalah makhluk yang tahu mengambil pilihan untuk mengendalikan kondisi. Tapi pilihan yang diambil tidak selalu benar karena konsep adaptif ini pun dapat diartikan dalam kondisi lain, dimana seseorang cenderung melakukan kesalahan atau menolak kebenaran demi mempertahankan kehidupannya atau orang lain. Disinilah letak dari kesalahan dalam memaknai kebenaran terjadi, hingga alasan-alasan atau kepalsuan yang dilakukan berkedok kebenaran.


Kita tidak cukup kuat untuk senantiasa hidup benar apalagi dalam menyuarakan kebenaran lalu bagaiamana kita mampu meyuarakan kebenaran? Di sinilah peran Sang penolong yang diberikan Tuhan pada kita yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Kita tidak perlu gentar ataupun takut sebab kita tidak sendirian, kita ini anak-anak Allah yang diutus untuk melakukan pekerjaan baik. Ketakutan dan kepalsuan itu hanya upaya-upaya iblis untuk mempengaruhi kita. Ingatlah bahwa tidak ada opsi lain dalam menyuarakan kebenaran. Kebenaran itu mutlak dan tidak bisa direkayasa sebab Tuhan itu Maha tahu. Kita mungkin bisa membohongi manusia tetapi kita tidak bisa membohongi Tuhan. Jadi kita harus percaya  dan senantiasa menyuarakan kebenaran, izinkan Roh Kebenaran untuk datang memimpin hati kita dan ketahuilah bahwa Tuhan selalu meyertai kita. GBU ๐Ÿ˜‡

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Selasa, 18 Oktober 2022

☀️Berpegang dengan Kebenaran☀️


 [Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Selasa, 18 Oktober 2022

☀️Berpegang dengan Kebenaran☀️

Amsal 11:19 Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian.


Saat ini kebohongan, fitnah, gosip, berita palsu semakin merajalela di kehidupan ini. Tak jarang dari kita pasti pernah melakukan hal-hal tersebut. Tetapi, hal tersebut justru akan membawa kehancuran dalam hidup kita. Misalnya, kita bergaul dengan orang yang suka bergosip, membicarakan keburukan orang lain, berbohong, bahkan memfitnah orang lain. Kita pun jadi seperti mereka. Jika kita terus bergaul kepada mereka, maka kita menjadi seperti mereka. Lama kelamaan hidup kita penuh dengan kebohongan dan fitnah yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Fitnah yang kita tuduhkan kepada orang lain akan membuat nama baik orang lain menjadi jelek. 


Kebohongan yang sering kita lakukan kemudian juga akan berakibat buruk untuk kehidupan kita sendiri. Jika kita ketahuan berbohong, orang menjadi tidak percaya lagi kepada kita dan tidak mau berteman kepada kita. Kebohongan juga merupakan awal dari kejahatan-kejahatan lainnya, misalnya korupsi. 


Saat ini, semakin banyak orang mengikuti kebohongan demi keuntungan pribadi. Kita tidak perlu takut untuk menjadi orang benar.  Meski kebenaran menyakitkan di awal, tetapi itu akan indah pada akhirnya. Kita akan mendapatkan kepercayaan dan berkat yang lebih besar. Tuhan bersama orang yang berani menegakkan kebenaran. Tuhan menuntun setiap orang yang hidup dalam jalan kebenaran. Akan ada akhir yang indah jika kita terus hidup dalam kebenaran. 


____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Minggu, 16 Oktober 2022

✨ Ketekunan, unsur terpenting keberhasilan ✨



[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Minggu ,16 Oktober 2022

✨ Ketekunan, unsur terpenting keberhasilan ✨

Yakobus 1:2

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.


Firman Tuhan kali ini berbicara tentang ketekunan, Ketekunan berarti ketahanan dalam tindakan. Ini sama sekali tidak berarti kita bersantai-santai di kursi yang empuk sambil menunggu Allah berbuat sesuatu. Ketekunan menuntut tindakan nyata yang bersifat konsisten dan terus menerus. Kita dapat melihat gambaran ketekunan itu melalui diri prajurit yang menghadapi perang. Mereka tetap bertahan dalam menghadapi tantangan apa pun. Semut-semut tekun mengangkut makanan ke lubang persembunyian. Mereka bekerja secara konsisten untuk tujuan mengumpulkan bekal bagi koloninya; dan siput dengan tekun berjalan melintasi tembok yang tinggi demi mencapai tempat persembunyian yang nyaman.



Ketekunan berbeda dengan kesabaran. Ketekunan berhubungan dengan situasi, sementara kesabaran berhubungan dengan orang-orang. Seseorang dapat bertekun dalam menghadapi situasi yang sulit tetapi kehilangan kesabaran terhadap kawan-kawan yang dikasihinya. Musa tekun menghadapi Raja Firaun dari Mesir, tetapi kehilangan kesabaran menghadapi orang-orang yang dipimpinnya (Bil 20:1-12). Allah dapat mengeluarkan air dari batu, tetapi tidak dapat memaksa Musa bersabar. Kesabaran itu berhubungan dengan pengendalian diri (Ams 25:28) dan ketekunan berhubungan dengan daya tahan seseorang menghadapi suatu situasi.

 

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Sabtu, 15 Oktober 2022

Ketekunan Mencapai Kesuksesan

 



[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Sabtu, 15 Oktober 2022

*Ketekunan Mencapai Kesuksesan*

Yakobus 1:12

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia."


Bacaan Firman Tuhan " Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."


Setiap Manusia pasti pernah mengalami susah dan senang, sakit dan sehat dalam kehidupannya hanya bagaimana kita menjalani semua persoalan ini, sekalipun persoalan-persoalan kehidupan yang berat yang kita hadapi, pilihan tentu ada dipihak kita untuk mencari jalan keluarnya. Untuk itulah nast ini mengingatkan kita jikalau susah, sakit kita diajak untuk datang kepada Tuhan Yesus. Kalau kita percaya pada Tuhan pasti Tuhan akan menolong kita. Zaman sekarang banyak orang mencari kesenangan sendiri dengan lari ke Narkoba, Minun Tuak dll dan ini merupakan tindakan yang salah karena ini akan menimbulkan masalah baru bagi kita, pilihan  ada ditangan kita.


Dalam Alkitab banyak memberi contoh orang - orang yang menegang teguh inamnya kepada Tuhan, setiap orang yang takut akan Tuhan akan memperoleh jalan keluar yang luar biasa untuk setiap permasalahan yang dihadapinya. Misalnya   Ayub adalah seorang saleh dan takut akan Tuhan semua hartanya hilang dirampas dan anak-anaknya meninggal dan 1 hari dan lebih menyakitkan istrinya ikut mencemooh dia tetapi dia terus berharap kepada Tuhan dan akhirnya Tuhan memulihkan kehidupannya dan harta dan anak-anaknya dengan berlipat ganda, Abraham Bapak orang percaya dicobai dengan anak perjanjian Tuhan yang bernama Ishak disuruh Tuhan untuk dipersembahkan di gunung Moria dengan ketaatan imannya maka ada jalan keluar Tuhan persiapkan domba untuk dipersembahkan menganti anaknya dan masih banyak lagi sebagai contoh akan ketaatan iman memperoleh pemuliahan yang luarbiasa dari Tuhan. Setiap Orang yang datang kepada Tuhan akan memperoleh bantuan dari Tuhan.


Persoalan yang sedang kita alami merupakan suatu ujian iman kita agar kita makin kuat dalam Tuhan bersama dengan Tuhan kita menyakini ada jalan keluar. Amin

 ___________

๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Jumat, 14 Oktober 2022

๐ŸŒผKetekunan Menghasilkan Keberhasilan๐ŸŒผ



 [Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Jumat,14 Oktober 2022


๐ŸŒผKetekunan Menghasilkan Keberhasilan๐ŸŒผ


Roma 5 : 4 – 5 "Ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita"


Ketekunan adalah unsur terpenting dalam setiap keberhasilan. Ketekunan adalah keputusan atau ketetapan hati yang kuat (teguh) untuk bersungguh-sungguh, rajin, dan tuntas dalam melakukan apa pun. Orang yang tekun tidak mudah mendua hati. Ia adalah seorang yang berfokus, konsisten dan tidak mudah putus asa terhadap apa yang sedang dikerjakannya. Firman Tuhan menjelaskan bahwa, orang yang bertekun sajalah yang akan menghasilkan buah. Banyak orang Kristen yang sangat merindukan agar janji-janji Tuhan dalam hidupnya dapat mereka peroleh. Mereka bahkan mengatakan telah “melakukan kehendak Tuhan”. Namun demikian, sekalipun telah melakukan kehendak Tuhan, jika tidak disertai ketekunan, janji-janji-NYA tidak akan diperoleh. Semangat terus dan hapus isi hati yang tidak baik agar ketekunan yang kita lakukan tidak sia-sia. Tuhan Yesus memberkati ๐Ÿ˜‡


____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Kamis, 13 Oktober 2022

Ketekunan, unsur terpenting keberhasilan



 [Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]


Kamis, 13 Oktober 2022

Ketekunan, unsur terpenting keberhasilan


Amsal 8 : 17

Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.


Ketekunan adalah ketika kamu tetap bertahan, teguh, dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan, terus mencoba dan tidak goyah oleh keadaan, sampai menemukan jalan keluar atau mengatasi tantangan.Ketekunan menuntut tindakan nyata yang bersifat konsisten dan terus menerus. 


Banyak orang Kristen yang pada awal-awal mengikut Tuhan tampak begitu bersemangat dan menggebu-gebu di dalam Tuhan.  Namun seiring berjalannya waktu semangat itu tidak lagi tampak.  Yang sebelumnya begitu tekun melayani Tuhan kini mulai kendor. Hal ini tentu tidak dikehendaki oleh Tuhan, karena Tuhan melihat ketekunan dan kesetiaan hati kita. 


Lewat ayat firman Tuhan diatas, kita diingatkan bahwa orang yang tekun sajalah yang akan menghasilkan buah dan menikmati upah. Janji-jani Tuhan akan tergenapi dalam hidup kita jika kita tekun menantikannya dan tekun dalam melakukan firmanNya. Jadi ketekunan adalah unsur terpenting dalam setiap keberhasilan. 


Ketekunan dapat terbentuk melalui ujian. Itulah sebabnya, terkadang Tuhan mengijinkan  masalah dalam hidup kita supaya kita memiliki ketekunan.Selain itu, ketekunan juga dapat terbentuk lewat latihan, karena ketekunan tidak dapat terbentuk dalam sekejap melainkan harus dilatih lewat perkara-perkara kecil. 


Ditengah kondisi yang sulit seperti apapun, selayaknya kita tetap terus berusaha dan dengan tekun melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita. Tetap bersyukur dan percaya bahwa proses yang kita sedang usahakan pasti akan memberikan buah/hasil yang maksimal dimasa yang akan datang.

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Senin, 10 Oktober 2022

 


[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Senin, 10 Oktober 2022


 “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa"


Roma 12:12


Bersukacita adalah warna hidup orang beriman, Sukacita adalah identitas hidup orang Kristen, Pengikut Kristus harus selalu hidup dalam ucapan syukur yang ditandai dengan sukacita, dalam segala hal. Di kehidupan saat ini terutama dalam dunia perkuliahan sangat penting yang namanya sukacita dalam setiap hidup, seperti yang kita tau betapa pentingnya bersukacita dalam pengharapan, bersabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam berdoa


Kita sebagai orang kristen dan beriman kita seharusnya senantiasa bersukacita, sebab nikmat Tuhan selalu dilimpahkan kepada kita Bila seseorang menikmati kelimpahan tersebut, bukan hanya batin saja yang merasakan, namun lahir pun harus demikian


Bahkan, ketika menjumpai kesukaran, kita dianjurkan untuk tetap bersukacita dalam pengharapan. Sebab, ia bukanlah orang-orang yang tanpa Allah dan tanpa kristus. Hidupnya selalu dibawah pengawasan Tuhan, sehingga pengharapan dan iman pun harus kita sertakan.


Walaupun kita sering merasa bahwa kita sedang berada di keadaan yang sukar kita harus tetap sukacita dalam menghadapi masalah itu dan menceritakannya kepada tuhan dengan segenap hati kita.


Karena Selain bersukacita, sabar dalam kesengsaraan juga harus menjadi prinsip hidup umat Kita. Ia harus bisa sabar dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. Sebab, Tuhan selalu bersama kita ,maka tidak perlu ada yang dikhawatirkan.


Sabar dalam kesengsaraan dapat dimaknai dengan ketekunan dalam berdoa. Ini dapat membuatnya tinggal dalam kenikmatan akan Tuhan, tinggal dalam hadirat-Nya dan kehendak-Nya.

 

  

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Minggu, 09 Oktober 2022

Ketekunan Untuk Keberhasilan

 


Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Minggu, 09 Oktober 2022

Ketekunan Untuk Keberhasilan

Yakobus 1: 12

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia


Setiap manusia pasti ingin yang ia lakukan berhasil. Tidak ada yang mau mengalami kegagalan, kekalahan, kekecewaan atas setiap harapan yang ia miliki. Tetapi terkadang butuh sebuah kegagalan untuk menyadarkan manusia bahwa kita butuh yang namanya ketekunan. 

Dalam Yakobus 1 : 12 dikatakan orang yang mampu bertahan dalam pencobaan akan menerima mahkota Allah. Jadi buah dari ketekunan adalah pengenapan janji Tuhan. 


Tetapi bukan berarti dengan tekun saja kita akan memperoleh janji Allah. Allah juga melihat kesetiaan kita kepadanya. Seberapa besar kita mengasihi dia dalam hidup kita. Memang untuk proses menjadi tekun sangatlah susah tetapi itu adalah salah satu cara kita untuk bisa mengingat hal-hal kecil yang luar biasa yang sudah Tuhan berikan bagi kita. Dari sebuah proses menjadi tekun Tuhan akan pakai hidup kita jauh lebih luar biasa dari yang kita pikirkan.

 

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Sabtu, 08 Oktober 2022

Ketekunan, Unsur Terpenting Keberhasilan

 


[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Sabtu, 8 Oktober 2022

Ketekunan, Unsur Terpenting Keberhasilan

1 Korintus 15 : 58

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.


Ada cerita tentang seorang petani dengan dua buah ember pengangkut air miliknya. Jadi ceritanya petani ini butuh mengangkut air dari jarak yang cukup jauh dari rumahnya dengan dua embernya itu.


Namun sayang, satu embernya retak. Dia sudah berusaha menambalnya, tapi tetap saja masih bocor. "Ah, sudahlah, toh hanya bocor sedikit, masih ada air yang bisa ku simpan juga nanti" kata pak petani.


Setiap hari dia ambil air, jalan kaki, sambil memikul ember-embernya itu menyusuri jalan setapak. Suatu hari, ember yang penuh berkata pada ember yang retak itu, "Kamu memang gak berguna ya. Kamu diisi penuh sama bapak kita, tapi kamu sampai dirumah, nyatanya air yang ada dalam kamu itu sudah berkurang. Untuk apa kamu jadi ember kalau sudah begini?"


Pernahkah kita berada di posisi ember yang retak itu? Saat-saat dimana kita tahui bahwa kita sudah berusaha untuk memberikan yang paling maksimal dari yang kita bisa, tapi ternyata hasilnya tidak semaksimal yang kita harapkan?


- Kita kirim lamaran kerja ke banyak perusahaan dengan percaya diri penuh, tapi hasilnya? Hampa, nihil! (lalu pikiran langsung mengarah ke anak dan istri di rumah ...)

- Atau mungkin kita sudah belajar mati-matian tetapi hasilnya masih aja tetap gak ngerti, gak nyambung juga ...


Dan tepat di saat itu mulai ada bisikan yang bersuara, "apa gunanya dirimu?"


Kalau bapak dan ibu dan saya pernah ada di situasi itu, mungkin kita gak akan terburu-buru mengucapkan amin ketika kita membaca teks Alkitab kita hari ini:


I Korintus 15:58

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.


Saya mau menggambarkan situasi seperti apa yang dihadapi oleh jemaat di Korintus pada waktu itu: "Mereka sangat yakin dengan adanya kebangkitan orang mati".


Di tengah-tengah keyakinan tingkat tinggi itu, tiba-tiba ada orang orang yang berkata, ayat 35: "Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"


Itu sama aja seperti:

- Seorang yang yakin sangat bahwa ia akan bekerja (walaupun sampai hari ini terbukti dia selalu di tolak) dan kemudian ada orang yang bilang, "Ah elu, dah kirim ribuan lamaran saja masih kagak ada jawaban. Masih nganggurkan lu sampe hari ini?!"

- Atau seorang yang sangat yakin bahwa dia akan bisa berbahasa inggeris, tapi kemudian ada orang yang bilang: "Ngaca dong, ulangan lu bahasa inggris itu dapat berapa kemarin? Merah kan! Jeblok kan!"


Bapak ibu, kemarin saya sempat mencari arti kata yang digunakan oleh rasul Paulus dalam ayat 58 ini, mari kita lihat, ini menarik sekali:


(1) " ... berdirilah TEGUH ..."


Kata asli bahasa Yunani yang digunakan untuk "teguh" adalah แผ‘ฮดฯฮฑแฟ–ฮฟฮน (hedraios, hed-rah'-yos). Arti harafiah dari kata hedraios adalah,

- tetap berada dalam satu posisi terus menerus

- tetap berada dalam satu posisi yang tenang

- tetap berada dalam satu posisi yang setia

- tetap berada dalam satu posisi yang tabah


(2) " ... JANGAN GOYAH ... "


Kata asli bahasa Yunani yang digunakan untuk "jangan goyah" adalah แผ€ฮผฮตฯ„ฮฑฮบฮฏฮฝฮทฯ„ฮฟฮน (ametakinetos, am-et-ak-in'-ay-tos). Arti harafiah dari kata ametakinetos adalah,

- tidak dapat digerakkan

- teguh

- tidak bergeser


(3) " ... GIATLAH selalu ..."


Kata asli bahasa Yunani yang digunakan untuk "giatlah" adalah ฯ€ฮตฯฮนฯƒฯƒฮตฯฮฟฮฝฯ„ฮตฯ‚ (perisseuo, per-is-syoo'-o). Arti harafiah dari kata perisseuo adalah,

- sangat berlimpah dalam kualitas dan kuantitas (mungkin artinya mengarah pada ajakan untuk tetap bersemangat)


(4) " .... JERIH PAYAH ..."


Kata asli bahasa Yunani yang digunakan untuk "jerih payah" adalah ฮบฯŒฯ€ฮฟฯ‚ ( kopos, kop'-os). Arti harafiah dari kata kopos adalah,

- bekerja keras membanting tulang

- bekerja sampai kelelahan dan keletihan

- bekerja sampai susah payah


(5) " ... tidak SIA-SIA ... "


Kata asli bahasa Yunani yang digunakan untuk "sia-sia" adalah ฮบฮตฮฝแฝธฯ‚ (kenos, ken-os'). Arti harafiah dari kata kenos adalah,

- hampa

- sia-sia


Berdasarkan hal ini, saya akan membacakan sekali lagi ayat kita hari ini, I Korintus 15:58:

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh [TETAPLAH BERDIRI DI SATU POSISI, TETAP TENANG, TETAP SETIA, TETAP TABAH], jangan goyah [JANGAN BERGESER, TETAPLAH TEGUH], dan giatlah [BERLIMPAHLAH DALAM KUALITAS DAN KUANTITAS, DALAM SEMANGAT] selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu [KELETIHANMU, KELELAHANMU, KERJA KERAS MU MEMBANTING TULANG, SUSAH PAYAHMU] tidak sia-sia [TIDAK AKAN MENEMUI KEHAMPAAN].

Masih ingat cerita tentang ember yang retak tadi?

Sejak dikomeni oleh ember yang penuh itu tadi, si ember retak mulai banyak termenung, sedih. Suatu hari pak petani bertanya ... "Kenapa kau termenung?" Ember yang retak pun menceritakan semua kesedihannya pada pak petani.


Setelah mendengarkan ember retak bercerita, pak petani berkata, "Besok, sewaktu kita berjalan menyusuri jalan setapak untuk mengambil air, ada yang mau kutunjukkan padamu" ...


Keesokan harinya,

"Sudahkah kamu melihat? Di sebelah kiri jalan setapak yang kita lalui tadi, ada bunga-bunga yang berkembang di sepanjang jalan. Tahukah kamu bahwa itu adalah jalur mu? Aku selalu menempatkan dirimu di sebelah kiri jalan supaya air yang keluar dari retakan dirimu itu mengairi bunga-bunga di sepanjang jalan kita. Apa yang terjadi dalam dirimu itu tidak pernah sia-sia. Aku menikmati perjalanan panjang kita karena bunga-bunga itu bertumbuh karenamu, karena air yang keluar dari retakanmu dan menyirami bunga-bunga disepanjang perjalanan kita"


Saya kira ini yang kita cari,

Kita mencari selalu penjelasan tentang apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Saat kita sedih kita mencari penghiburan. Ketika kita terjatuh kita mencari kekuatan untuk bangkit. Ketika kita kehilangan pengharapan, kita mencari sesuatu agar pengharapan itu kembali ada.


Gak usah cari jauh-jauh.

Tuhan sudah mengumpulkannya dalam Alkitab.


Dia sudah menunjukkan banyak hal pada kita dalam Alkitab. Dan Dia selalu bisa mengulangi apa yang telah Dia lakukan dalam sejarah Alkitab bagi hidup kita sekarang. Tinggal kita membaca dan menemukan kuasa-Nya dalam Alkitab bagi hidup kita saat ini.


AMIN

_________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Jumat, 07 Oktober 2022



 [Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Jumat, 7 Oktober 2022

Ibrani 10 : 36 (Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu)


Dunia saat ini  menawarkan banyak hal yang serba instant, praktis  dan serba cepat juga. Contohnya, ketika kita ingin makan mie, tinggal masukkan mie instan  ke dalam air mendidih, tiriskan, dan campur dengan bumbu instant yang tersedia, mie pun siap dalam tiga menit.  Enak bukan ? Jika kita ingin minum teh, cukup masukkan teh celup ke dalam cangkir yang berisi air hangat, sangat praktis bukan? Bahkan jika kita ingin memasak nugget ayam,  kita tidak perlu repot dan kotor membuat adonan karena sudah ada bahan  instantnya langsung siap digoreng! Bahkan, ada banyak produk perbankan menawarkan pinjaman uang atau modal dengan persyaratan yang  mudah, cukup satu jam dan dana kredit jutaan Rupiah pun dapat dicairkan. Sampai jalan untuk menjadi artis atau orang terkenal secara instan pun banyak ditawarkan melalui ajang pencari bakat di televisi. Tidak dipungkiri, kemudahan demi kemudahan ditawarkan di segala bidang kehidupan sangat mempermudah kita. Kini, bukan hanya makanan, minuman atau apapun yang serba instant, praktis dan cepat bahkan “iman instant” pun banyak ditawarkan.


 Zaman modern yang serba instan ini tentu saja sangat berhasil  memudarkan arti ketekunan. Orang di zaman sekarang ingin cepat behasil tanpa kerja keras dan ketekunan. Pokoknya segala sesuatu yang serba instan dan cepat saat ini sedang dicari dan dibutuhkan oleh semua orang.   


Begitu pula kita sebagai orang percaya. Kita menginginkan segala sesuatu dari Tuhan secara instant dan tidak mau bersabar (berproses) apalagi bertekun menanti-nantikan Dia.  Akibatnya banyak orang Kristen mudah putus asa dan menyerah di tengah jalan karena masalah yang belum terselesaikan: kegagalan dalam mencari pekerjaan, sakit penyakit yang belum juga sembuh dan rentetan masalah yang tak kunjung ada solusinya.


Di masa-masa tekanan yang berat bagi gereja, Tuhan memberi instruksi kepada setiap orang kudus (percaya) agar tetap bertekun. Ketekunan adalah bentuk terpenting dari displin diri  dan merupakan ukuran sebenarnya dari karakter kita.  Bagaimana kita berpegang teguh terhadap suatu pengharapan dan apa yang kita yakini. Oleh karena itu,  Firman Tuhan selalu mengingatkan agar kita memiliki ketekunan dalam segala hal, karena ketekunan dan kesabaran adalah cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

  

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Kamis, 06 Oktober 2022

Tekun Bersama Tuhan



 [Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Kamis, 6 Oktober 2022

Tekun Bersama Tuhan

Kolose 1: 11 
Dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar.

Seringkali beberapa dari kita tak pernah memahami betul apa makna sesungguhnya dari ketekunan.

Ada juga mungkin di antara kita yang merasakan bahwa segala hal yang kita lakukan rasanya kurang tepat jika disebut sebagai ketekunan.

Tidak malas tetapi tidak juga dikatakan rajin. Rajin tetapi tidak juga dikatakan sungguh-sungguh atau bahkan sungguh-sungguh tapi tidak juga dikatakan konsisten.  

Ketika melakukan suatu hal tak jarang kita bertahan melakukan itu hanya sebentar saja kemudian memeilih berhenti untuk melakukannya sebab kita tidak cukup sabar untuk mau melakukannya.

Kita mungkin membawa Tuhan ikut serta dalam ketekunan yang sedang kita usahakan.Melakukan perbuatan baik dan terus berusaha melakukan yang terbaik sekuat tenaga. Sampai pada suatu ketika kita dihadapkan pada sebuah masalah yang diluar dugaan atau hal-hal yang mengganggu lainnya kita mulai menyerah dan berhenti untuk tekun. Bahkan di saat-saat seperti itu kita mulai mempertanyakan mengapa kita harus dihadapkan pada hal-hal itu? Mengapa hal itu harus kita hadapi? Bukanlah lebih baik jika semuanya berjalan lancar, pasti ketekunan kita tidak akan berakhir sia-sia.

Tetapi tampaknya kita salah memaknai arti tekun yang sesungguhnya, ketekunan  adalah ketika kita tetap melangkah bersama Tuhan apapun kondisi dan situasinya dan tidak menyerah atas segala sesuatu yang kita sedang perjuangkan.

Senantiasa melakukan perbuatan baik dan  bertekun, percaya bahwa Tuhan tak akan meninggalkan. Dialah sumber kekuatan karena dengan kuasa-Nya kita mampu melakukan segala hal. Seperti janji Tuhan bahwa kita akan memeperoleh apa yang dijanjikannya. Bahwa ketekuanan kita tidak akan berakhir sia-sia bahwa ketekunan kita akan membawa hidup kita jauh lebih berbahagia karena dijadikannya berhasil segala yang kita upayakan. Tuhan Maha adil, Ia akan  memberikan yang terbaik bagi kita yang penuh Iman bertekun pada-Nya. Segala cita-cita, mimpi dan harapan kita akan diberkati-Nya. Lewat setiap hal-hal buruk juga kita belajar untuk bertumbuh lebih baik kedepannya. Sehingga ketekunan kita akan membawa kita kepada kedamaian sejati dalam hidup. GBU ๐Ÿ˜‡

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Rabu, 05 Oktober 2022

Bertekunlah

 


[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Rabu, 5 Oktober 2022

Bertekunlah

Ibrani 10:36(TB) : "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu."

Ketekunan dapat diartikan sebagai ketetapan hati yang kuat (teguh) untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan tugas apa pun. Orang yang tekun melakukan tugas dan pekerjaannya pastilah akan berhasil dengan baik. Kita bukan mengandalkan kekuatan saja dalam meraih kesuksesan. Siapa mau bertekun pastilah nantinya akan menuai hasilnya. 


Ketekunan itu konstan dan setia untuk terus dalam kesabaran dan ketahanan. Lihatlah bahwa meski Tuhan berkali-kali mengingatkan kita dengan janji-janji berkatNya, sebuah pesan akan pentingnya ketekunan pun tetap diberikan kepada kita. Jangan lupa untuk melakukan kehendak Tuhan dengan mempergunakan talenta-talenta yang kita miliki. Talenta kita bisa diasah lewat ketekunan. Itulah jalan agar kita bisa memperoleh semua yang dijanjikan Tuhan. Ketekunan memerlukan proses. Dibutuhkan usaha dan kerja keras serta kedisplinan. Dalam ketekunan harus ada usaha serius dalam proses panjang.


Bagaimana kita dapat memperoleh ketekunan?

1. Pertama, kita harus memiliki keberanian yang tak tergoyahkan. Mungkin kita tak selamanya sukses atau selalu berhasil.Ada masanya kita gagal. Namun, jangan menyerah, tetaplah berjuang meski untuk jangka waktu yang lama. Dalam bertekun, kita memerlukan Iman, keberanian, serta daya tahan. Ketika kita merasa tidak sanggup melewatinya sendirian, jangan segan meminta dukungan saudara-saudari di sekitar kita atau orang yang kita percaya 


2. Kedua, kita harus kuat menghadapinya.  Daya tahan kita akan terlatih ketika kita mengalami masalah, tantangan, dan cobaan. Jika kita memilih mengatasi masalah dan tantangan yang kita hadapi, percayalah bahwa ketekunan akan kita peroleh. Orang yang sukses adalah orang yang kuat jika menghadapi tantangan.


3. Ketiga, kita harus mampu memeroleh keselamatan. Kita juga membutuhkan ketekunan dalam menjalani kehidupan rohani. Tuhan ingin kita bertahan dari godaan iblis. Teruslah bertekun menjaga fokus kita kepada Tuhan, meskipun ada banyak pengorbanan yang harus kita berikan. Teruslah mendekatkan diri kepada-Nya, semakin mengenal Tuhan, mengetahui kehendak-Nya, bersyukur akan semua anugerah-Nya dan ingatlah pada kebahagiaan yang akan kamu dapatkan di dalam kasih-Nya. 


____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Selasa, 04 Oktober 2022

Melatih diri dalam Kesabaran✨

 


[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Selasa ,04 Oktober 2022

 Melatih diri dalam Kesabaran✨

Kita hidup di era yang serba cepat dan cenderung membuat kita menjadi pribadi yang cenderung tidak sabaran, baik itu dalam hal kecil maupun besar contoh hal sederhana seperti hal antrian, menunggu saat hiruk pikuk lalu lintas, sampai menunggu waktu tepat untuk bahagia.Sabar seakan-akan Hal yang sangat memuakkan . 

Untuk itulah, kita pantut mengagumi kesabaran Yesus yang sempurna. Kita tidak saja diberitahukan tentang hal ini lewat ucapan-ucapan Daud di kitab Mazmur atau Abraham yang merupakan sosok yang panjang sabar. Tetapi kita benar-benar memiliki teladan kesabaran yang nyata di dalam Allah sendiri ( 1 Timotius 1: 16). ✨

Ketika Yesus menunjukkan kesabarannya, Ia tidak hanya menunjukkan kepada kita gambaran kesabaran Bapa Surgawi, tetapi juga Ia melakukan seperti manusia sepenuhnya. Dia menunjukkan bahwa kesabaran itu juga nyata dialami oleh manusia.


Perjanjian Baru menulis setidaknya ada 5 tindakan kesabaran manusia yang diperhitungkan Allah, yaitu:


1. Sabar Terhadap Orang Lain


Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa saja diperhadapkan dengan situasi menyebalkan seperti dituntut bersabar saat menunggu antrian makan atau lemmotnya jaringan internet. Padahal jika kita sadar penyebab dibalik itu semua ada manusia atau orang lain. Kita hidup di alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan dan kita ditempatkan di antara orang lain. Sehingga, mau tidak mau hidup kita akan terkait dengan orang lain. Jika kita bisa menjadi orang yang lebih sabar, maka kita harus terhubung dengan orang-orang.


Ketika kita hidup dengan cara hidup Kristus, secara otomatis kedagingan kita akan tunduk. Kita ditransformasi menjadi orang-orang yang lemah lembut, rendah hati, panjang sabar dan penuh kasih dengan orang lain (Efesus 4: 1-3). Kita dituntut untuk sabar terhadap orang lain.


2. Sabar Melakukan Kebaikan


Salah satu bentuk kesabaran adalah melakukan kebaikan kepada orang lain. Kebaikan seharusnya memang dilakukan untuk orang lain, bukan untuk diri sendiri saja. Seperti perumpamaan yang disampaikan Yesus dalam Lukas 8: 15 bahwa orang-orang yang mendengar firman, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah ketekunan. Kesabaran tidak hanya diproduksi oleh Roh Kudus, tetapi juga menghasilkan buah kebaikan kepada orang lain. Bertekun dalam kebaikan akan membuat kita mati rasa dengan rasa lelah dan perhitungan.


3. Sabar Dalam Memimpin


Salah satu kebenaran yang paling mencolok tentang kesabaran dalam Alkitab adalah kepemimpinan. Semua orang Kristen bisa meningkatkan kesabaran, tetapi hal itu bukanlah syarat untuk menjadi orang Kristen.


Rasul Paulus berkata, “Hamba Tuhan….harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar…”(2 Timotius 2: 24). Kesabaran yang dimiliki Paulus lah yang diwariskan kepada anak rohaninya Timotius.


Di tengah kepemimpinan formal di gereja Kristen, kita harus menjadi contoh bagi kawanan domba (1 Petrus 5: 3). Yesus menginginkan gerejanya tidak hanya meneladani ‘kesebarana sempurna’ yang Dia miliki, tetapi untuk melihat kesabaran itu tinggal di dalam diri para jemaatnya melalui para pemimpin gereja.


4. Sabar Dalam Penderitaan


Tindakan kesabaran yang paling sulit dilakukan mungkin adalah sabar dalam penderitaan. Mungkin akan jauh lebih mudah bertahan menghadapi orang yang menjengkelkan saat tubuh Anda masih dalam kondisi sehat. Tetapi bagaimana saat menghadapi mereka jika tubuh Anda dalam keadaan sakit atau terluka? Akankah Anda memiliki sedikit saran kepada Allah ketika masih belum mewujudkan janji-Nya sesuai dengan waktu yang tepat? Akankah kita bisa bersabar dalam kesusahan (Roma 12: 12) atau meneladani penderitaan dan kesabaran para nabi (Yakobus 5: 10)?


Untuk kita ketahui, Allah sudah menetapkan agar anak-anak-Nya melalui penderitaan. Dia tetap menyimpan anggur terbaik-Nya bagi penderitaan. Kesabaran kita dalam penderitaan menolong orang lain untuk bisa hidup dalam kesabaran ( 2 Korintus 1: 6; Wahyu 1: 9).


5. Sabar Akan Hari Kedatangan Yesus


Sebagai orang Kristen, sukacita terbesar kita adalah menanti hal terbesar yang masih belum kita miliki. Salah satunya adalah kita ingin melihat Yesus muka dengan muka. “Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.” (Roma 8: 25) Bersabarlah sampai kedatangan Tuhan. Teladanilah kesabaran seorang petani saat menantikan hasil yang berharga dari tanahnya. Teguhkanlah hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat (Yakobus 5: 7-8).


Menanti dengan sabar kedatangan Yesus adalah puncak dari kesabaran orang Kristen. Memandang ke sekeliling dan menyaksikan kekacauan di tengah dunia dan berkata 


✨“Berapa lama lagi Tuhan? tidak menghilangkan kesabaran tetapi mendorong kesabaran yang lebih besar lagi. ✨


Tetap lah sabar menanti pemulihan dan penantian  dari Tuhan✨


Haleluya ✨

Amin ✨

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Senin, 03 Oktober 2022

๐ŸŒผMelatih Diri Dalam Kesabaran ๐ŸŒผ

 


[Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Senin ,03 Oktober 2022

๐ŸŒผMelatih Diri Dalam Kesabaran ๐ŸŒผ

"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” Kolose 3:13


Kesabaran merupakan ketenangan hati dalam menghadapi cobaan, kesabaran adalah lawan dari amarah dan emosi yang tidak pada tempatnya. Kesabaran yakni kemampuan untuk menahan diri dalam menghadapi situasi sulit, sifat tenang, tabah, tidak tergesa-gesa atau terlalu bernafsu.


 Saat orang marah atau menyakiti hati kita, maka kita tidak akan berpikir untuk mebalasnya, itulah yang dinamakan sabar. Zaman sekarang sangat sulit menemukan orang yang bisa bersikap sabar. Sebab banyak orang yang lebih cenderung cepat-cepat, ingin instan, dan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu dan bila ada masalah serta pergumulaln, kira lebih sering hanya mendengar nasihat ‘yang sabarya’, dan sebagainya. Apa perbedaan antara kita dengan orang dunia bila demikian? Sebagaiorang Kristen kita dituntut untuk memiliki sikap sabar dan saling bersabar satu sama lain.


 Sebab kesabaran adalah bagian dari kasih dan kekristenan itu identik dengan kasih. Bukankah banyak orang Kristen yang tidak sabar menantikan pertolongan dari Tuhan dan pada akhirnya mereka tidak mengalami berkat dari-Nya? Karena kesabaran adalah kunci untuk sebuah hubungan kerja sama yang baik. Pertengkaran dan permusuhan seringkali terjadi bila ada pihak yang tidak sabar dan meluapkan emosi. Sebab dengan kesabaran, seseorang bisa melihat hal-hal positif bahkan di tengah kesukaran sekalipun.  Tetap bersabar dan andalkan Tuhan selalu ya, semangat terus.

 Tuhan Yesus Memberkati ๐ŸŒผ

 

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

Minggu, 02 Oktober 2022

Melatih diri dalam kesabaran



 [Renungan Kristiani Teknik Lingkungan ITERA]

Minggu, 02 Oktober 2022


Melatih diri dalam kesabaran


 Habakuk 2:3 "Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh."


Kesabaran adalah salah satu buah roh yang harus kita miliki. Memang tidak mudah bagi seseorang untuk menguasai dirinya dengan tetap bersabar, entah itu bersabar menghadapi suami yang kasar, atau anak-anak yang memberontak. Terlebih lagi sabar dalam menantikan janji Tuhan dalam hidup kita. Nabi Habakuk dalam penantiannya berkata, "Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." (Habakuk 2:3). 


Menanti sesuatu yang kita harapkan terkadang menjenuhkan dan membutuhkan kesabaran, oleh sebab itu kita perlu melatih diri bagaimana menjadi orang yang sabar di segala situasi. Problem yang kita hadapi adalah salah satu ujian untuk melatih kesabaran kita. Tidak jarang kita seringkali memakai logika dari pada memakai iman. Kita masih saja mereka-reka sesuatu dengan jalan pikiran kita sendiri, hingga akhirnya mencari jalan pintas.

____________


๐Ÿ“ง Email : kristianitlitera7@gmail.com

๐Ÿ“ฒ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera

๐Ÿ’ŒBlog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

▶️ Youtube : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA


✝️ Kristiani Teknik Lingkungan ITERA ✝️

BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?

 [KRISTIANI TEKNIK LINGKUANGAN ITERA] [SABTU, 20 MEI 2023] BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?