Selasa, 09 Juni 2020

Dasar Sukacita Yang Benar

(Amsal 24 :17-18)

 

Semua tentu pernah bersukacita akan sesuatu. Sukacita yang dialami setiap orang tentu berbeda beda. Misalnya seseorang bersukacita didalam dosa,contohnya sukacita dalam mengonsumsi narkoba, pestapora, dan kebebasan dunia. Contoh lain bersukacita ketika meraih suatu keberhasilan. Seseorang bersukacita karena menjuarai perlombaan atau mendapat kenaikan jabatan.

Semua contoh diatas merupakan sukacita yang diperoleh dari diri sendiri dan bersifat sementara. Namun ada sukacita yang berasal dari Tuhan Yesus. Ini adalah sukacita yang mengalir dari hati dan menguatkan diri. Meski ada tantangan, sukacita dari Tuhan selalu mengalir dan meluap-luap memulihkan dan mengubahkan keadaan. Hanya dekat dengan Tuhan kita dapat merasakan sukacita yang mempengaruhi kehidupan.

Dari nats Alkitab diatas, kita diajarkan Tuhan agar jangan bersukacita di atas penderitaan orang lain.Sukacita yang benar selalu menjadi kesaksian bagi orang lain,bukan penderitaan. Kita perlu tahu esensi sukacita yang sejati yang diberi Tuhan. Dasar sukacita yang diberi Tuhan adalah bahwa kita dikasihi-Nya dan diterima apa adanya. Ketika kita sering minder bahwa kita tidak layak dan terpojokkan,selalu ingat bahwa Tuhan mengasihi kita dan menerima kita apa adanya. Tuhan Yesus terlebih besar dari segalanya dan itu akan menguatkan kita.Selanjutnya,dasar sukacita yang diberi Tuhan adalah bahwa Yesus turut bekerja didalam kehidupan kita dan menyediakan segala sesuatu yang lebih baik. Sukacita yang benar menjadi pondasi kuat bagi kita dalam menjalani kehidupan tanpa rasa khawatir. Sukacita karena Tuhan inilah yang memberikan sebentuk kekuatan tertentu yang memampukan kita bertahan bahkan keluar sebagai pemenang ditengah kesulitan apapun.

 

 

Sukacita yang benar dan kekal hanya ada di satu pribadi,yaitu Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?

 [KRISTIANI TEKNIK LINGKUANGAN ITERA] [SABTU, 20 MEI 2023] BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?