Mazmur 34 : 6
_Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakan._
Seringkali dalam kehidupan ini, kita dihadapkan akan banyak kesulitan, pergumulan, dan hal lain yang membuat kita putus asa. Tak jarang pula di saat seperti itu kita menjadi lupa akan sumber kekuatan dan pengharapan kita satu-satunya, yaitu Tuhan Yesus. Pergumulan yang terjadi seringkali menggoyahkan iman kita akan Tuhan Yesus. Padahal seharusnya, dalam setiap kondisi apapun, apabila kita mengimani dengan baik, maka kita akan menyerahkan segala sesuatu hanya kepada Tuhan, bukan kepada hal atau tindakan lain yang justru tidak seturut dengan kehendak Allah.
2 Tawarikh 32:21 tertulis “Lalu TUHAN mengirim malaikat yang melenyapkan semua pahlawan yang gagah perkasa, pemuka dan panglima yang ada di perkemahan raja Asyur, sehingga ia kemalu-maluan kembali ke negerinya. Kemudian ia ditewaskan dengan pedang oleh anak-anak kandungnya sendiri ketika ia memasuki rumah allahnya.” Setelah raja Hizkia dan nabi Yesaya berdoa, maka TUHAN mengirim malaikat-Nya untuk berperang dan melenyapkan semua pahlawan Asyur, bahkan Sanherib raja negeri Asyur mati oleh tangan anak-anaknya sendiri ketika lari kembali ke negerinya. Tuhan tetap yang berkuasa diatas segala keadaan.
Dari kisah ini kita belajar bahwa Tuhan adalah kota benteng kita. Tuhan sebagai kota benteng berarti Ia adalah sebagai tempat perlindungan dan kekuatan bagi kita. Ada banyak orang mengeluh, berputus asa atau frustasi karena merasa tidak kuat, tidak sanggup dan tidak mampu menanggung beban hidup yang teramat berat. Dalam kondisi seperti itu mereka bukannya mencari Tuhan tetapi menempu cara-cara instan dengan melakukan tindakan kompromi dengan dosa alias berbuat nekat. Solusi atau jalan keluar tidak mereka dapatkan, mereka justru semakin terjerumus ke lubang yang semakin dalam. “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” (Amsal 14:12).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar