Lukas 10:27
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Luk 10:27)
Sebagai individu yang beriman, tentu saja kita ingin memperoleh kebahagiaan mengecap prarasa hidup kekal. Dan jalan untuk itu ialah cinta kasih. Hidup dalam kasih itu indah. Jalan ini bukanlah jalan yang mudah. Jalan ini menuntut banyak usaha, seperti mengasihi. Mengasihi tidak hanya memberi materi, tetapi lebih pada pemberian diri: waktu, persahabatan, kemampuan, kemauan, keinginan, dan kehendak.
Kristus sendiri telah dengan sungguh dan tulus hati menyatakan kasih dalam hidup-Nya. Orang yang menjadikan kasih sebagai dasar bangunan hidupnya, sudah pasti ketika orang meniup seruling mereka akan menari dengan sukacita dan dalam Tuhan, ketika ada nyanyian kidung duka pasti ada tangisan harapan dalam Tuhan.
Cinta kasih menanggung beban tanpa merasakan beratnya dan mampu menjadikan segala yang pahit menjadi manis, segala beban menjadi sukacita. Siapa yang dapat mencintai, maka dia akan berjalan cepat, bahkan terbang dengan bebas menuju kepada persatuan dengan Allah. Itu artinya dia bebas dan dia ada dalam sukacita.
Kerinduan akan Allah sudah terukir dalam hati manusia karena manusia diciptakan oleh Allah dan untuk Allah. Allah tidak henti-hentinya menarik kita kepada diri-Nya. Hanya dalam Allah manusia dapat menemukan kebenaran dan kebahagiaan yang dicarinya terus - menerus.
Mari kita berani melangkah di dalam jalan cinta kasih ini. Mengasihi Allah dan sesama, itulah kebahagiaan kita. Alangkah bahagianya bila satu sabda ini menjadi dasar seluruh kehidupan kita. Kita akan sungguh-sungguh hidup di dalam Allah dan membiarkan Allah hidup di dalam kita.
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan. (Markus 12:33)
Mengasihi Allah dan sesama adalah kebahagiaan kita, karena Allah adalah kasih
- Kristiani Teknik Lingkungan ITERA -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar