Roma 12:12
Keadaan yang memukul seluruh dunia seperti saat ini, banyak orang yang mempertanyakan keberadaan Tuhan. Tuhan berjanji Dia akan selalu beserta dengan kita. Lalu, mengapa Dia seakan-akan tidak melihat semua yang terjadi? Mengapa Dia seolah diam saja?
Dalam Habakuk pasal 1 dan 2, Habakuk mempertanyakan hal yang sama. Dia bertanya-tanya mengapa Allah seakan-akan diam dan tidak berbuat apa-apa dalam menghadapi kejahatan dan penindasan yang dilakukan oleh orang-orang Yehuda. Dia mengutarakan keluhannya kepada Tuhan dan memposisikan dirinya untuk mendengarkan suara Tuhan, dalam keraguan, imannya bahkan semakin bertumbuh. Pada akhirnya dalam pasal 3, kita dapat melihat Habakuk bersukacita serta memuji dan memuliakan Tuhan ketika dia menantikan Tuhan untuk menggenapi janji-Nya.
Dari Habakuk dapat kita pahami bahwa kekuatan Kristus dilepaskan ketika kita diam dan bersukacita dalam Dia. Saat kita bersukacita, kita akan disegarkan kembali, bahkan beban di masa-masa sulit akan diringankan. Dengan bersukacita kita juga bisa mengarahkan fokus kita dari kesulitan dan membawa kita kepada Yesus.
Keadaan di sekitar kita mungkin terlihat mencekam dan mengerikan, tetapi Tuhan memegang kendali penuh. Lutut kita mungkin terasa sakit karena kita terus berdoa dan seolah tak mendapat jawaban, tetapi Tuhan tetap mendengarkan dan bekerja untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28)
Menjadikan Tuhan kekuatan artinya setelah kita melakukan bagian kita, kita percaya bahwa Tuhan pasti menolong pada waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar