Berkuasa atau Menguasai?
“Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.” 1 Korintus 9:25
Penguasaan diri bagi orang Kristen menunjukkan
tingkat kedewasaan rohaninya, yang tidak hanya dalam satu aspek saja, tetapi
meliputi seluruh aspek kehidupan; suatu karakteristik mampu menahan diri secara
moral terhadap segala godaan dan segala kenikmatan dosa. Ada tertulis:
“...hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” (
Galatia 5:16).
Selama seorang Kristiani hidup, keinginan daging adalah
bagian dari kehidupan kita dan satu-satunya cara mengendalikannya adalah dengan
hidup sesuai dengan Roh. Penulis Amsal berkata, “Orang yang tak dapat
mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.” (Amsal 25:28).
Menjadi orang yang bisa menguasai diri dalam segala hal adalah sebuah proses,
tidak semudah membalik telapak tangan.
Penguasaan diri akan membentuk kita menjadi
pribadi yang lebih dewasa. Dengan penguasaan diri, kita tidak akan mudah
terbawa arus dosa duniawi. Dengan memiliki karakter ini, kita akan semakin
serupa dengan juruselamat kita, Yesus Kristus. Seperti
tertulis dalam 2 Timotius 4:5 “kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita,
lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!”.
Mari, ijinkan Roh Kudus mengendalikan hidup
kita. Bila kita hidup oleh Roh, kita akan menaati firman-Nya dan menghindari
situasi di mana kita lemah. Roh Kudus yang diam dalam diri kitalah yang akan
menolong kita ketika kita bertempur melawan segala macam bentuk godaan dosa.
“orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota .” Amsal 16:32b
Penguasaan diri akan
membentuk kita menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar