Amsal
3 : 13-16
Hikmat yang paling baik adalah hikmat yang berasal
dari Tuhan dan bukan hanya sekedar hikmat yang berasal dari manusia. Bagaimana
cara kita mendapatkan hikmat dari Tuhan? Pada Amsal 9:10 tertulis bahwa hikmat
didapatkan dengan cara takut akan Tuhan.
Takut akan Tuhan akan membentuk sikap hati kita
untuk belajar menghormati Tuhan dan menjalin hubungan yang dekat dengan Tuhan.
Memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, akan membentuk kita serupa dengan
Tuhan. Dengan hal itu tentunya pola pikir dan pandangan kita pun akan menjadi
sama dengan Tuhan, dan secara otomatis hikmat Tuhan pun akan turun atas kita. Alkitab
mengatakan bahwa ada dua kegunaan hikmat yang berguna bagi orang-orang yang
takut akan Tuhan. Pertama, hikmat akan melepaskan kita dari jalan yang jahat
dan menyimpang. Kedua, hikmat akan melepaskan kita dari hal yang menyesatkan.
Dengan hikmat yang berawal dari takut akan Tuhan,
kita akan mendapat pengertian, kita akan menjadi bijaksana dan bisa mengetahui
mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang madu, mana yang racun secara
tepat. Kita akan bisa membedakan keduanya dengan mudah jika kita memiliki
hikmat. Betapa pentingnya hikmat ini agar kita tidak salah jalan, terperangkap,
tersandung dan jatuh. Itulah sebabnya mengapa hikmat ini jauh lebih bernilai
ketimbang emas, perak, permata serta keinginan/kekayaan lainnya yang pernah
kita impikan.
Jika demikian, seandainya pilihan itu jatuh kepada
kita, jangan sampai salah menentukan pilihan. Lupakan segala
kenikmatan-kenikmatan daging karena semua itu bukanlah yang terutama, melainkan
pilihlah sebuah pilihan yang berkenan bagi Kerajaan Surga.
Pengertian hikmat jauh lebih luas dari sekedar
kepintaran, kecerdasan, maupun kecerdikan. Alkitab mengatakan bahwa seseorang
yang berhikmat akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan
setiap jalan yang baik. Selain itu dikatakan juga bahwa orang yang memiliki
hikmat di dalam hatinya akan memiliki pengetahuan, kebijaksanaan, dan
kepandaian, untuk menyenangkan, memelihara, dan menjaga kita dalam kehidupan
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar