Memperhatikan yang Lemah
“Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! Tuhan akan
meluputkan dia pada waktu celaka.”
Kita mungkin tidak asing dengan sabda bahagia Yesus
dalam Khotbah di Bukit (Matius
5:1-10). Ini adalah "sabda bahagia" dari Perjanjian Lama, yaitu:
"Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah" (Mazmur
41:2).
Kata dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan menjadi
"memperhatikan" sesungguhnya berarti "memikirkan orang
lain". Sedangkan yang diterjemahkan menjadi "lemah" sesungguhnya
berarti "mereka yang membutuhkan".
Ada banyak orang yang membutuhkan di sekitar kita.
Mereka membutuhkan kasih, pengharapan, serta pengetahuan akan Allah. Meski
tidak dapat menyelesaikan semua permasalahan mereka, tetapi kita dapat
menunjukkan kepedulian untuk meringankan beban mereka.
Kita mungkin tidak punya banyak uang, tetapi kita dapat
memberikan diri kita. Kita bisa menunjukkan bahwa kita memikirkan orang-orang
yang membutuhkan, dengan kita mendengarkan mereka bercerita. Kita dapat
memperlakukan mereka dengan baik dan sopan. Kita dapat mendoakan mereka. Kita
dapat memberikan kata-kata yang membangkitkan semangat. Kita dapat bercerita
tentang Yesus. Dan terakhir, kita dapat mengasihi mereka.
Bayangkanlah mereka yang hidup bagi diri mereka sendiri, selalu berusaha memperoleh keuntungan, dan mencari kesenangan pribadi. Bandingkanlah dengan mereka yang mau memberi diri bagi orang lain. Manakah di antara mereka yang memiliki ketenangan, kekuatan, dan sukacita di dalam dirinya?
Bukti berkat Tuhan adalah banyaknya orang yang kamu tolong, bukan
berapa banyak yang kamu miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar