Hati Yang Dikeraskan Menjadi Roti
(Markus 6 : 51-52)
Peristiwa saat Yesus memberi makan 5000 orang dengan memberkati 5 roti dan 2 ikan sudah tidak asing lagi bagi kita. Bagi umat israel yang menyaksikan peristiwa ini akan berpikir bahwa hal ini sangat luar biasa. Tetapi nyatanya, itu hanya sebatas kagum atas suatu peristiwa spektakuler dan bukan karena kepercayaan bahwa Yesus adalah anak Allah.Begitu juga dengan peristiwa saat Yesus meredakan angin rebut seperti yang tertulis pada Markus 6:51-52, dikatakan bahwa hati mereka masih degil. Mereka hanya sebatas kagum akan suatu hal yang luar biasa dan bukan karena menyadari bahwa Yesus adalah anak tunggal Allah.
Dimasa sekarang ini, hal seperti saat Yesus memberi makan 5000 orang dan meredakan angin ribut juga sering kali dirasakan manusia. Kadang kita mendapatkan sesuatu dan berdoa hanya karena sebatas terimakasih saja. Mungkin juga sebelum makan kita juga berdoa hanya sebgai rutinitas saja. Bukan karna kita sadar bahwa semua yang kita miliki adalah kuasa Tuhan.
Banyak roti-roti kehidupan yang kita peroleh justru membuat hati kita tidak menemukan sosok Yesus. Kita hanya mengucapkan terimakasih dan saat keadaan tidak seperti yang kita inginkan, kita mulai mempertanyakan Tuhan kita lagi. Sadar tidak sadar kita justru kehilangan sosok Yesus. Dan menemukan doktrin baru bahwa terimakasih cukup untuk berkat yang sudah kita terima. Untuk itu, kita harus belajar untuk bersyukur dalam setiap musim hidup kita. Ucapan syukur tidak hanya saat kita mendapat sesuatu yang luar biasa. Melainkan saat terpuruk sekalipun kita harua ucapkan syukur. Sehingga kita bisa fokus pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Dan kita tidak lagi fokus pada berkat yang seharusnya kita terima. Fokuslah Pada Tuhan Yesus dan bukan Pada Berkat yang selayaknyan kita terima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar