Jumat, 21 Agustus 2020

Menjadi Garam Dan Terang



(Matius 5 :13-16 ) 


Dalam bahasa aslinya garam adalah hal yang menunjuk kepada garam untuk penyedap rasa makanan dan sebagai pupuk. Namun, garam dalam hal ini adalah seseorang yang memberi rasa terhadap lingkungannya. Ibarat garam dapur apabila tidak ada pada makanan, maka rasanya akan hambar. Begitulah kita hendaknya menjadi seseorang yang bisa memberikan kedamaian dan rasa nyaman kepada sekitar kita. Sehingga saat kita hadir, orang-orang merasakan ada yang kurang. Dalam hal ini, kita disenangi orang lain karena kita mampu menjadi teladan yang baik dan orang lain merasakan dampaknya.

Adapun terang dalam alkitab lebih mengarah kepada Tuhan Yesus. Namun, siapapun bisa menghasilkan terang melalui hidupnya. Seperti halnya bulan yang bersinar di malam hari akibat dari adanya pantulan matahari. Seseorang menjadi terang bagi sekitar. Ibaratnya, ketika dalam keadaan gelap kia bisa menjadi cahaya bagi sesama kita. Tetapi jauh lebih penting saat kita memancarkan terang, orang kain juga ingin menjadi terang seperti kita. Terang dalam kehidupan adalah saat kita mampu menguasai diri dan melakukan hal-hal yang luar biasa dengan kasih sebagai pijakan.


Dengan demikian, Tuhan menginginkan kita menjadi garam dan terang dunia. Tidak ada gunanya seseorang berpendidikan tetapi tidak bisa menjadi seseorang yang berguna untuk sekitar. Begitu juga dengan tidak baik jika kita rajin belajar firman Tuhan tetapi tidak bisa menjadi terang untuk sesama. Akan sangat baik jika kita menjadi sangat bermanfaat untuk sesama. Hal ini juga ditegaskan oleh Tuhan Yesus ketika ada seseorang yang kaya ingin masuk sorga dan mengaku telah menjalankan semua firman Tuhan. Waktu itu hal yang Yesus titahkan adalah supaya dia memberikan hartanya kepada fakir miskin. Dari sini terlihat jelas bahwa Tuhan Yesus ingin kita bermanfaat bagi sesama


Tidak ada komentar:

BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?

 [KRISTIANI TEKNIK LINGKUANGAN ITERA] [SABTU, 20 MEI 2023] BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?