Kamis, 06 Agustus 2020

Sudahkah Bersaat Teduh ?


                                                                            Matius 24:35

                             “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” 

Kita mungkin mengaku sebagai orang Kristen, tapi meluangkan waktu untuk bersaat teduh dengan Tuhan saja sangatlah jarang bahkan tidak sama sekali. Kita terlalu asyik dengan dunia kita sendiri. Padahal saat teduh merupakan hal yang cukup penting bagi orang percaya. Mengapa saat teduh begitu penting? Menyediakan waktu secara pribadi untuk bersekutu dengan Tuhan adalah kehendak Tuhan karena kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah agar kita bisa bersekutu dan memiliki hubungan yang intim dengan-Nya.

Sebagai manusia yang berdosa adalah mustahil untuk bisa bersekutu dengan karib bersama Allah, tapi oleh karena karya Yesus Kristus di atas kayu salib semua menjadi mungkin. Yesus telah menjadi jalan perdamaian bagi hubungan manusia dengan Allah. Kita bisa belajar dan meneladani Tuhan Yesus di mana Ia selalu menyediakan waktu untuk intim dengan Bapa. Selalu bersekutu dengan Bapa merupakan kunci keberhasilan pelayanan Yesus.

Sebagai seorang manusia, secara fisik kita membutuhkan makanan dan minuman setiap harinya untuk bertahan hidup. Tanpa itu semua kita tidak akan bisa menjalani hidup seperti biasa. Begitu pula dengan saat teduh. Saat teduh adalah makanan rohani kita, tanpa makanan rohani kita tidak akan mampu bertahan ditengah gelapnya dunia ini. Dengan melakukan saat teduh kita dapat menjalani hari-hari tanpa takut, kita akan merasa lebih siap karena kita sudah lebih dulu meminta bimbingan kepada Allah. Mulailah membangun hubungan yang baik dengan Tuhan dengan melakukan saat teduh agar kita dapat menghasilkan buah yang baik.

 

Dengan bersaat teduh kita dapat memiliki hidup yang berkualitas untuk menghasilkan buah.

 

 

Tidak ada komentar:

BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?

 [KRISTIANI TEKNIK LINGKUANGAN ITERA] [SABTU, 20 MEI 2023] BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?