Rabu, 30 September 2020

Amazing Grace

 

Yesaya 1:18

Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Lagu yang berjudul Amazing Grace ini dibuat oleh seseorang yang bernama John Newton, dilahirkan di London Inggris pada tahun 1725 merupakan anak dari seorang kapten kapal laut dan ibunya seorang Kristiani yang sangat taat beribadah kepada Tuhan. John Newton tumbuh di lingkungan yang baik, ibunya selalu mengajarkan tentang alkitab kepada John, memberinya ayat-ayat alkitab untuk direnungkan John setiap waktu. Tapi semuanya berubah setelah kematian ibunya John saat dia berusia hampir 7 tahun. Karena ayahnya sering berlayar dan ibunya sudah meninggal maka jhon seperti kehilangan arah. John Newton sempat tinggal beberapa waktu di sekolah asrama tapi ia malah sering mendapat penganiayaan di tempat itu. Dia pun tumbuh menjadi anak yang tidak terarah dan tanpa keyakinan agama dalam hidupnya.

Saat berusia 11 tahun, John newton memutuskan ikut berlayar bersama sang ayah. Perjalanan hidupnya yang kacau balau pun dimulai dari sini, bagi seorang anak yang beranjak remaja yang harusnya menikmati masa-masa indah saat kecil dan beranjak remaja tapi John malah bekerja selayaknya orang dewasa. Watak John pun terbentuk dari berbagai tikungan yang dialaminya sejak remaja hingga dewasa saat dia berlayar. John menjadi seorang pembangkang dan keras kepala.

Dalam perjalanan kembali ke Inggris, kapal yang ditumpangi John Newton mendapat serangan badai yang sangat ganas. Semua awak kapal menjadi ketakutan dan frustasi, bahkan para awak kapal akhirnya menuduh John sebagai penyebab musibah yang mereka alami , John pun terpikir bahwa dirinya seperti di posisi yang dialami Yunus dalam Alkitab, dan John pun sangat ketakutan, dia bahan berpikir para awak kapal akan membuangnya ke laut. Dalam ketakutan yang teramat sangat karena badai gelombang menerjang kapal mereka, John secara refleks berteriak "Tuhan kasihanilah kami!!". Dalam kesaksian Jhon Newton, itu merupakan kali pertama John memohon belas kasihan Tuhan.

Namun akhirnya kemurahan Tuhan datang menghampiri John, Tuhan "mencari" John yang sudah lama hilang itu untuk kembali ke jalanNya lewat musibah dasyat yang dialami Jhon. Saat John berseru kepada Tuhan, ternyata Tuhan memberikan John kesempatan untuk bertobat, Tuhan meredakan badai yang menimpa mereka saat itu dan akhirnya berlabuh di Lough Swilly Irlandia dengan selamat.

Dari kisah John tersebut dapat kita pahami bahwa Kasih dan Kemurahan Tuhan tak pernah terukur dan terselami oleh kita manusia. Sekalipun dosa kita merah bagai kermizi akan menjadi putih seperti bulu domba. Saat kita datang kepada Tuhan dengan penuh penyesalan, beseru dan berdoa kepadaNya , Dia pasti akan merangkul kita dengan penuh keharuan dan cinta kasih.

Tidak ada komentar:

BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?

 [KRISTIANI TEKNIK LINGKUANGAN ITERA] [SABTU, 20 MEI 2023] BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?