Galatia 5:13
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Hidup ini Adalah Kesempatan
Lagu ini berawal dari sebuah kisah pergumulan batin yang dialami oleh Pdt. Wilhelmus. Ia adalah seorang Gembala Sidang GBI Betsaida di Serpong, Tangerang dan dia memiliki seorang anak yang adalah anak sulungnya. Anaknya ini sangat diberkati oleh Tuhan dengan bakat yang diberikan oleh Tuhan di bidang musik. Bakat yang ia miliki membuatnya terlibat di bidang musik dan masuk ke dalam komunitas pengiring musik ibadah di gereja. Komunitas musik ini terdiri dari orang dewasa dan hanya ia sendiri yang adalah anak-anak. Hari silih berganti ia semakin diberkati oleh Tuhan dan tumbuh semakin besar. Hingga pada usianya yang ke-17 tahun pada tahun 2004 (saat itu anak dari Pdt. Wilhelmus baru saja lulus SMA) terjadilah suatu kecelakaan lalu lintas yang akhirnya merenggut nyawa dari anak sulung Pdt. Wilhelmus. Saat-saat kehilangan akan putra sulungnya ini, ia duduk dalam keheningan untuk merenungkan hidup ini. Pada saat itulah ia merenungkan bahwa dalam kehidupan ini ada tenggang waktu yang Tuhan beri buat kita. Artinya ada batasnya, maknanya tidak selamanya kita muda, tidak selamanya kita kuat, tidak selamanya kita jaya, tidak selamanya kita hidup. Pdt. Wilhelmus sangat menyadari bahwa dalam kehidupan ini ada masa saat kita nantinya akan mengalami stuck (terjebak) dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Maka kita akan tahu bahwa menit-menit, hari-hari, minggu-minggu bahkan tahun-tahun yang kita jalani di dalam kehidupan ini adalah waktu yang menentukan kekekalan. Kekekalan itu adalah tentang bagaimana kelak kita akan berada, apakah di sorga yang kekal ataukah di neraka. Itu semua berdasarkan kepada perbuatan kita selama kita hidup di bumi ini. Oleh karena itu selama kita masih diberikan oleh Tuhan waktu dan selama masih ada nafas kita, hendaknya kita tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberi oleh Tuhan. Sehingga hidup kita tidak akan sia-sia begitu saja.
Pada saat sekarang ini kita hidup di dunia sekuler, yaitu hidup yang mengutamakan keduniawian dan kebendaan. Dalam dunia yang sekuler ini simbol kebanyakan orang yaitu waktu adalah uang, dan waktu adalah emas. Itu lah pandangan dunia sekuler yang mengejar uang dan emas atau benda di dunia. Tetapi bagi orang percaya tidak lah demikian, bagi orang yang percaya kepada Kristus hidup ini merupakan waktu yang diberikan oleh Tuhan untuk kesempatan dan keselamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar