Serial Tokoh Alkitab : Teladan
Hana
1 Samuel 1: 1-28
Situasi yang ada di sekitar Hana
bukanlah situasi yang mendorong orang untuk berdoa. Umat Israel di masa
Hakim-hakim sudah semakin tidak rohani, moral mereka semakin bobrok. Yang
mereka kejar Cuma materi dan kenikmatan. Belum lagi situasi internal yang
dialaminya bersama dengan Allah. Dikatakan bahwa Hana berdoa dari tahun ke
tahun. Perlu waktu yang lama sebelum doanya dikabulkan oleh Allah. Tahun-tahun
”kebisuan Allah” tidak membuatnya menyerah. Sementara semua orang yang lain
sudah mengangkat lutut, Hana masih menekuk lututnya. Hana pantang menyerah.
Seorang putera diberikan kepada dia.
Hana akhirnya mendapatkan Samuel,
Doanya terkabul! Namun demikian dia tetap melanjutkan persekutuannya dengan
Allah. 1 Samuel 2: 1-10 menjadi bukti bagaimana Hana yang telah terkabul doanya
dan membayar nazarnya tetap memuliakan Allah yang Hidup. Hana ingat Tuhan bukan
hanya di kala ada masalah, namun di kala terbebas dari masalah.
Hana dapat hidup tetap kuat di
dalam Tuhan, karena ia hidup bergaul dengan Allah, ia tidak pernah berhenti
berharap kepada Tuhan. Ia tidak mengasihi diri dengan meratapi hidupnya,
melainkan ia tekun beribadah, berpuasa dan berdoa. Inilah yang membuat Tuhan menganugerahkan
dia kekuatan dan pengharapan yang tidak tergoyahkan. Kita juga harus berdoa
karena doa adalah cara yang ditetapkan Allah bagi kita untuk bergaul akrab
dengan-Nya. Doa merupakan kekuatan yang luar biasa bagi orang percaya. Apabila
kita tidak melakukannya, kitalah yang akan rugi sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar