“Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan” (Ams.4:26-27)
Ketika Musa dipanggil Allah dari semak yang menyala-nyala (Kel.3:4), sebelum ia diizinkan untuk datang mendekat ke hadapan Allah, perintah Allah yang pertama kepada Musa adalah melepaskan kasutnya, karena tempat Musa berdiri adalah tanah yang kudus, Musa harus berdiri di hadapan Allah dengan bertelanjang kaki.
Apakah maksud perintah ini? Hati dan fikiran kita adalah sebab utama kita ada di posisi kita sekarang. Kerana itulah, “Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan” (Ams.4:26-27) Bila kita menanggalkan alas kaki kita di hadapanNya, kita menanggalkan keinginan dan kehendak kita sendiri, menanggalkan perlindungan peribadi kita dan kita tidak lagi dapat berjalan meninggalkanNya. Apapun pandangan kita tentang alas kaki secara rohani, Allah meminta kita berdiri di hadapanNya tanpa mengenakannya sama sekali.
Tanggalkan kasutmu adalah panggilan untuk membersihkan diri di hadapan Allah, jika kita ingin bertemu dengan-Nya. Kita wajib menanggalkan segala hal kotor yang tidak berkenan kepada Allah: pikiran, perkataan, perbuatan yang tidak berkenan kepada-Nya, agar kita layak menjumpai-Nya.
____________
✨Blog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/
✨ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera?igshid=x2u4zsfhe4yp
✨▶️ : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA
✨: kristianitlitera7@gmail.com
- Kristiani Teknik Lingkungan ITERA -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar