Senin, 31 Mei 2021

Dalam Kesesakan, Tuhan lah Kekuatanku


Mazmur 46:1-3 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Dengan lagu: Alamot. Nyanyian. (46-2) Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. (46-3) Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; (46-4) sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela

Setiap kita disini pasti pernah mengalami kekhawatiran, kesesakan, kesedihan, kehancuran entah dalam hal kecil ataupun dalam hal besar, namun pernahkah kita berpikir untuk terus tetap percaya jika semua yang kita alami adalah satu rancangan untuk menguatkan iman ataupun menjadikan kita lebih baik dari sebelumnya? Tuhanlah kekuatan, Tuhanlah tempat perlindungan, kepada-Nya lah harusnya kita berlindung.
Sebagai orang percaya, Iman merupakan dasar dari segalanya. Segala sesuatunya harus dilakukan dalam iman. Ibrani 11:1 menuliskan bahwa iman merupakan dasar dari segala sesuatu dari yang kita harapkan dan bukti dari yang tidak kita lihat. Saat kita menjalani hidup ini ketika ada masalah dan kegagalan ini dapat membuat iman kita menjadi lemah, kepercayaan kita pada Tuhan menjadi bimbang.  Oleh karena itu dari waktu ke waktu iman kekristenan kita harus semakin diperkuat. Cara memperkuat iman percaya yaitu melalui membaca Firman Tuhan sebab firman Tuhan berisikan akan janji-janjiNya yang dapat menguatkan iman percaya kita. Janji Tuhan pasti akan digenapi, sehingga dalam diri kita muncul pengharapan. Jadi disaat kita mengalami persoalan, hendaknya membaca firman Tuhan supaya iman kita dibangkitkan kembali.

Ujian yang berat, tugas kuliah yang berat, laporan dan tugas akhir yang berat dan menyulitkan adalah hal yang dapat membuat kamu naik level menjadi pribadi yang tangguh dan kuat dari sebelumnya, teruslah berusaha dan berkarya, God bless.

Minggu, 30 Mei 2021

Ajarkan Kami Menghitung Hari...


Mazmur 90:12 (TB)  Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. 

Sudah berapa umur kita saat ini? 19, 20, 21, atau bahkan lebih? Tapi, sudah berapa banyak hari - hari yang kita gunakan untuk Tuhan? Sudah berapa lama kita mengenal Tuhan? Tetapi sudah sejauh mana kita mengenal Dia?

Mazmur ini, merupakan satu - satunya Mazmur yang ditulis oleh Musa, seorang hamba Allah yang sudah menyerahkan hidupnya untuk memimpi umat Tuhan keluar dari Mesir sampai dengan akhir hidupnya. Namun, sekalipun demikian, dia tetap meminta kepada Tuhan untuk mengajarkan dia bagaimana untuk menghitung hari - hari dengan Tuhan. Bukan karna dia tidak menghitung harinya, namun malah sebaliknya untuk dapat melihat seberap besar kasih Tuhan dalam hidupnya, dia mau menghitung berkat Tuhan, bukan hari - harinya.

Mazmur ini terlihat seperti permintaan, namun yang ingin dinyatakan adalah kebalikannya yaitu ketakjubannya akan berkat - berkat Tuhan, kekagumannya atas perlindungan-Nya, dan bahkan rasa syukurnya atas pertumbuhannya.

Dari mazmur ini, Dia mau lebih merasakan pertumbuhan imannya, di mana dari saat awal dia merupakan orang yang tidak pandai bicara (Keluaran 4 : 10), namun dia malah menjadi seorang juru bicara bangsa Israel di hadapan Tuhan, bahkan dapat berdiskusi sampai dengan 40 hari lamanya (Keluaran 24 : 18; 34 : 28). Musa begitu takjub bahwa imannya telah bertumbuh menjadi sedemikian, namun dia telah melewatkan untuk menghitung hari - harinya. Sehingga, dia lupa bahwa Tuhanlah yang telah menuntunnya dan menumbuhkan imannya, sampai dia memukul batu dengan hati yang kesal, dan karna inilah dia tidak dapat masuk ke dalam tanah perjanjian.

Jadi, apakah kita sudah menghitung hari kita dengan cukup baik? Sudah seberapa jauh pertumbuhan iman kita? Maka, mari hitunglah hari - hari kita sehingga kita dapat mendapat hati yang bijaksana, maka pertumbuhan iman kita dapat bermakna. Bukan sekedar pertumbuhan iman, namun juga pertumbuhan karakter kita menjadi lebih dewasa dan bijaksana.

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus Memberkati!

Sabtu, 29 Mei 2021

Iman adalah Dasar Pengharapan Orang Percaya



Amsal 3:26
Karena Tuhanlah yang menjadi kepercayaanmu; Dia akan menjaga kakimu dari jeratan.

  Menurut kepercayan kristen, kita mengenal 3 hal yaitu kasih, iman, dan pengharapan. Iman menjadi dasar dari sesuatu yang kita harapkan dan kita percayai. Dengan iman, Abraham tetap mau mengikuti firman Tuhan dan memiliki anak diumur senjanya. Dengan iman juga daniel bisa tetap hidup walau dikurung dalam goa singa. Berdasarkan kenyataan ini kita bisa menyimpulkan bahwa iman sangat penting dalam kehidupan kita.
  Pertumbuhan iman harus menjadi prioritas pemuda kristen. Iman bisa lahir dari kebiasaan yang baik. Mulai dari hal kecil seperti berdoa. Dengan berdoa kita menyampaikan keluhan kita pada Tuhan dan kita percaya  Dia akan campur tangan. Dari hal sederhana ini kita telah menciptakan iman kepada Tuhan. Pertumbuhan iman juga bisa kita lakukan dengan pelayanan. Dalam pelayanan kita akan menemukan banyak orang dari background berbeda. Dengan perbedaan tersebut kita memiliki iman yang sama dalam hal mempercayai Tuhan Yesus. 
  Untuk itu mari mulai dengan langkah kecil. Konsistenlah dalam perkara kecil. Dengan konsisten kita akan mampu mengimaninya. Dan dengan iman yang kokoh kita berpengharapan. Dan akhirnya segala harapan kita akan terwujud sesuai dengan rencana Tuhan. 

Jumat, 28 Mei 2021

Bertumbuhnya Iman


Matius 17:20
Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Pertumbuhan rohani merupakan hal yang dikehendaki Tuhan terjadi pada setiap orang percaya. Kenyataannya Allah menciptakan kita adalah untuk menjadi serupa dengan Kristus. Karena itu setiap orang percaya perlu untuk bertumbuh. Bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Kristus.

Secara umum, bertumbuh dalam iman berarti rajin dan sungguh-sungguh dalam mempercayai keyakinan dan ketetapan hati. Seseorang yang bertekun dalam iman, ia tidak mudah dipengaruhi atau digoyahkan oleh sesuatu yang menimpanya. Ia juga tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh gelombang persoalan, tetapi tetap teguh dalam imannya kepada Yesus Kristus

Ketika kita menempatkan diri untuk berusaha bertumbuh di dalam Kristus, maka kita pasti akan memacu diri untuk mengalami pertumbuhan itu. Sebaliknya jika kita menempatkan diri untuk tidak mau bertumbuh di dalam kristus maka itu berarti kita sedang berusaha menghancurkan iman kita.

Kamis, 27 Mei 2021

Iman Timbul dari Pendengaran oleh Firman Kristus


Roma 10:17
 "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman kristus. "


Orang yang benar-benar percaya dan menaruh hidupnya hanya pada yesus akan memiliki kesukaan baru yang tidak dimilikiny sebelum percaya kepada yesus. kesukaan ini adalah suatu bukti perubahan dalam dirinya bahwa ia ingin mendekatkan diri kepada allah dan mendengarkan suara allah, dan hal ini memberikan kebahagiaan dan kedamaian dalam hatinya.kesukaan baru tersebut ialah membaca alkitab dan bersaat teduh . ia tidak tahu kenapa itu bisa terjadi tetapi yang jelas membaca alkitab memberikan suatu penyegaran dan gairah baru dalam menjalani hidupnya. inilah perubahan yang dikerjakan oleh allah dalam diri orang percaya terhadap dia.

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannyaialah ialah taurat tuhan, dan yang merenungkan taurat itu siang dan malam” (Maz 1:1-2).

Berdasarkan ayat-ayat ini, ada dua hal penting yang perlu diketahui setiap orang percaya. pertama, seorang kristen memiliki kesukaan akan taurat tuhan yaitu membaca firman allah. kedua, seorang kristen akan merenungkan firman allah siang dan malam yang bisa diartikan sebagai saat teduh pribadi. kedua hal ini memiliki perbedaan-perbedaan dalam prakteknya tetapi bertujuan untuk mencapai kedewasaan kerohanian dan iman.

 "sudahkah saya memiliki pertumbuhan iman yang benar?"

Marilah kita mulai memikirkan dan melakukan hal yang dapat membuat iman kita tumbuh dan teguh💜 

Rabu, 26 Mei 2021

Ku Mengandalkan Pertolongan Tuhan


 Mazmur 23:4 TB
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku

Tuhan adalah senjata yang sangat ampuh untuk menghalau semua kekhawatiran kita, ia baik dan sangat pengertian. Kasihnya yang selalu melimpah memberikan kita ketenangan dan kebahagiaan didalamNya. 
Mungkin sekarang kita sedang dalam banyak pergumulan, yang kadang membuat kita lupa akan pencipta kita, namun sekiranya dengan kekhawatiran yang kita alami saat ini menjadi salah satu jalan menuju pertumbuhan iman, karena jika kita mengimani pertolongan Tuhan akan kasihnya kepada kita, maka kekhawatiran, kekalahan, dosa, ketakutan dan apapun itu yang kita rasa mustahil untuk kita jalani akan dapat  teratasi, bisa diubahkan karena kasihNya yang selalu menyertai. 
Kasih Tuhan itu sempurna adanya, ia maha tau apa yang terbaik untuk kita.
Jadi untuk itu, mari kita mantapkan iman kita karena berkat Tuhan akan selalu menghampiri.

Doa : Tuhan Yesus terimakasih untuk berkatmu, aku percaya kasihMu yang besar sanggup menghalau kekhawatiran, dosaku dan ketakutanku.  Ku serahkan pengharapanku hanyalah kepadaMu , kupanjatkan syukur dan kuatkan imanku. Karena kasihMu yang sempurna adalah pertolonganku.
Amen🙏.
Tuhan Yesus memberkati😇🙏
 

Selasa, 25 Mei 2021

Pertumbuhan Iman

Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan iman ?
Pertumbuhan Iman adalah suatu proses dimana seseorang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya  menurut (Yohanes  1:12) ,  

Yohanes 1:12 (TB)  
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya

Jadi anak Allah, lalu rindu mendengar, menerima dan memahami kebenaran Firman Allah dalam hidupnya setiap hari (1 Korintus 10:17)🔥, selanjutnya di dalam diri orang tersebut, kebenaran Firman Tuhan mengakar dan bertumbuh hingga dapat menghasilkan buah 💖yang sesuai dengan kehendak Allah (Matius 3:8). Nacy Poyah mengatakan dalam bukunya bahwa: “Hidup di dalam iman kepada Kristus bagaikan tunas yang baru, terus bertumbuh dan berbuah🌱🌻. 
Bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Allah, sehingga hidup umat berkenan di hati Tuhan✨.      
Bagaimana iman dapat tumbuh ? sebagai contohnya dapat dilihat pada kisah seorang wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun (Markus 5:25-29) Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbaga tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada hasilnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab lkatanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Kalimat “Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus,” menjelaskan darimana iman perempuan itu mulai tumbuh. Kabar-kabar yang dia dengar dari banyak orang bahwa Yesus menyembuhkan semua orang dan semua penyakit membuat perempuan malang itu memiliki harapan baru✨ dan keyakinan baru bahwa penyakitnya pasti dapat sembuh asalkan dia ketemu Yesus Kristus, bahkan dia berkata dalam hati “Asal ku jamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (ayat 28).       
JADI TEMAN TEMAN SEMUA PERTUMBUHAN IMAN SANGAT LAH PENTING DALAM HIDUP ORANG PERCAYA❤️. caranya adalah dengan selalu Berdoa ,Beribadah mempraktikkan Firman tuhan dan intinya Selalu percaya dan berpegang teguh pada Injil .              
Filipi 1:27 🌻      
Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil.🌱🌳🌻🌞

Senin, 24 Mei 2021

Mari Bertumbuh


Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus (2 Petrus 3:18)

Sebagai seorang Kristen, pertumbuhan iman kita ini mirip seperti tumbuhan. Kita harus berakar, berjuang menembus tanah, merentangkan ranting-ranting, dan berbunga. Namun, pertumbuhan yang sepesat ini tidak selalu terjadi dalam hidup kita. Kenapa? Karena terkadang kita mudah bosan dan lesu dalam menjalani rutinitas yang tidak mengasyikan. Acap kali kita hanyalah terpaku dan sekadar hidup tanpa bertumbuh ke arah kedewasaan dan tidak menghasilkan buah.

Di masa-masa sulit seperti ini, mungkin kita akan mengalami stagnasi rohani atau hilangnya gairah untuk mengenal Tuhan (kejenuhan)🥀 sehingga hal yang harus kita lakukan adalah mengizinkan Tuhan Yesus Sang "Surya Kebenaran dan Pemilik Kehidupan” untuk menghangatkan hati kita kembali dengan kasih-Nya☀️ Kita harus menancapkan akar sedalam-dalamnya pada firman Allah dengan merenungkannya setiap saat. Niscaya kita akan seperti pohon yang menghasilkan buah dan ditanam di tepi aliran air hidup. Ranting-ranting kita akan menjalar keluar, menyebar, memengaruhi kehidupan orang-orang disekitar dan menjadi saksi Kristus yang terus berkembang. Ranting-ranting itu akan ditumbuhi bunga-bunga yang memancarkan keindahan cara hidup orang benar💐

Pertumbuhan Orang Kudus Adalah Proses Seumur Hidup

Minggu, 23 Mei 2021

Bertumbuh dalam Dimensi yang Baru Ditengah Pandemi


"Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih."  Efesus 4:16

Mengikut Tuhan selama bertahun-tahun bukan menjadi jaminan orang mengalami pertumbuhan rohani atau mencapai kedewasaan.  Kedewasaan rohani seseorang terlihat dari  'buah'  yang dihasilkan:  "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan."  (Matius 3:8),  "Sebab dari buahnya pohon itu dikenal."  (Matius 12:33b).

 Proses pertumbuhan rohani dapat dikatakan sehat, maju atau jalan di tempat dari buah yang dihasilkan.  Tak ada pertumbuhan rohani tanpa membayar harga! Firman Tuhan adalah makanan tubuh rohani kita!  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17), karena firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran  (2 Timotius 3:16).  Respons hati terhadap firman Tuhan sangat berpengaruh besar bagi pertumbuhan rohani seseorang, maka  "...terimalah dengan lemah lembut..."  (Yakobus 1:21).  Benih yang jatuh di tanah hati yang baiklah yang dapat bertumbuh dan berbuah:  seratus kali lipat, enam puluh kali lipat dan tiga puluh kali lipat  (Matius 13:8).  Bertekun dalam pengajaran firman juga mencakup perenungan firman Tuhan dan tinggal di dalamnya  (menjadi pelaku firman).  Jemaat mula-mula juga hidup  "...dalam persekutuan."  (Kisah 2:42).  Dalam persekutuan mereka saling memperhatikan, menguatkan, menopang dan bertolong-tolongan satu sama lain  (Kisah 2:44-45).  Dampak dari persekutuan yang kuat ada sukacita, gembira dan memuji Tuhan  (Kisah 2:46b-471).

Kedewasaan rohani ditandai adanya perubahan hidup yang nyata, sehingga hidupnya menjadi berkat.

Sabtu, 22 Mei 2021

Iman Yang Bertumbuh Dalam Situasi Yang Sulit


Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Tanpa iman manusia akan hilang harapan, tanpa iman tidak ada masa depan yang nyata, tanpa iman apa jadinya kita menjalani berbagai tantangan dunia ini? Bagaimana seseorang tanpa imannya dapat mengubah jalan hidupnya? Bagaimana kita sebagai orang percaya terus teta beriman meskipun dalam keadaan tersulit sekalipun? Bagaimana iman itu di uji dalam penderitaan? Iman di uji dalam kesulitan demi kesulitan, tetapi akhirnya menghasilkan satu pertumbuhan yang sejati.

2 Petrus 1: 21, karena ada kuasa Tuhan bekerja untuk setiap orang-orang pilihan-Nya. Ingat  Yohanes 1 : 12, jikalau kita sungguh-sungguh anak Allah, maka kuasa Tuhan akan diberikan kepada kita, kuasa dunia melalui penganiayaan, kuasa pemerintah membuat kita sulit, kuasa setan yang ingin merebut kita dari tangan Tuhan tidak mungkin bisa merebut daripada tangan kasih Tuhan. Ini berarti menunjukkan kepada kita sekali kita diberikan anugerah keselamatan, keselamatan itu kekal sampai selama-lamanya. Maka kita menghidupi keselamatan ini dengan damai, dengan kepastian, dengan satu jaminan bahwa Allah Tritungal akan pelihara iman kita. Jadi jangan buat alasan iman tidak bertumbuh karena ada kesulitan, tetapi sebaliknya kita bersyukur kalau kita ada kesulitan. Kenapa kita harus bertumbuh imannya dalam kesulitan? untuk melatih kepekaan iman kita untuk kita hidup bisa membedakan mana ajaran yang benar, mana ajaran yang palsu. Di dalam 2 Petrus 2 : 21 – 22 kita akan mempelajari itu semua. Bagaimana kita punya kepekaan rohani seperti ini? Bacalah Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu. Kenapa kita harus bertumbuh? Karena iman kita bertumbuh kita akan diberikan senjata-senjata rohani dan senjata rohani yang paling tertinggi yaitu pedang roh (firman Tuhan). Hal ini memberitahu, kita akan merubuhkan pemikiran-pemikiran pengajar-pengajar sesat, akan merebut akan ajaran-ajaran sesat itu kembali kepada Tuhan, kita membutuhkan pengetahuan tentang firman Tuhan yang komprehensif, kita membutuhkan ajaran firman Tuhan yang utuh. Itu yang dikatakan dalam 2 Petrus 3: 1 -38. Dalam bagian inilah kita akan melihat kualitas pertumbuhan iman kita, dan bagaimana sikap kita bisa membalikkan dan bisa memenangkan jiwa orang-orang itu kembali kepada Tuhan.

Kekristenan tanpa pertumbuhan iman, seperti mayat hidup yang berjalan. Menjaga kemurnian, dan hidup menjadi bau yang harum untuk nama Kristus dipermuliakan melalui perilaku dan tingkah laku kita. Kita adalah kitab yang terbuka, cerminkanlah iman Kristen dihadapan sesame dan tunjukkan pada dunia kita memiliki Tuhan yang hebat.

Jumat, 21 Mei 2021

Seturut Kehendak-Nya


Yohanes 14 : 21
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.

Keadaan dunia saat ini tidak jauh dari kerusakan moral, pembunuhan, perzinahan dan berbagi jenis kejahatan ada di mana-mana. Bisa saja Tuhan menghukum dunia ini sebagaimana ia mendatangkan bencana yang dapat membinasakan semua makhluk hidup. Namun Tuhan tidak berbuat demikian. Sebagai manusia tidak ada jalan lain bagi kita selain berharap kepada belas kasih dan pengampunan dari Tuhan, sehingga Dia masih mau memberi kesempatan kepada kita untuk menikmati kemurahan dan kasihNya. Maka dari itu kita harus menyenangkan hati Tuhan.

Apa yang Tuhan ingin kita kerjakan di dunia ini kita lakukan dengan segenap hati. Jika demikian, maka kita harus senantiasa mencari tahu kehendak Tuhan dalam hidup kita, kita harus terus-menerus mencari pimpinan Tuhan melalui kebenaran firman-Nya, dan firman-Nya itu harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita sama sekali tidak pernah membaca firman Tuhan, mencoba belajar untuk mengerti firman Tuhan, maka jelas itu bentuk nyata bahwa kita tidak takut akan Tuhan. Bagaimana mungkin kita bisa mengerti kehendak Tuhan bila tidak membaca firman Tuhan? Dari mana kita bisa takut akan Tuhan bila kita tidak tahu apa yang dikehendaki-Nya? Hanya melalui firman Tuhan, kita baru bisa mengetahui apa yang harus kita lakukan dengan setia. Itulah yang menyenangkan hati Tuhan.

Kamis, 20 Mei 2021

Haleluya untuk Sang Raja, Aku Tak Akan Berhenti Bernyanyi Memuliakan NamaNya


 _Mazmur 69:31 TB
Aku akan memuji-muji nama Allah _dengan_ nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur._ 

Tidak lama lagi, Kristus akan datang di dalam kuasa dan kemuliaan besar, dan betapa dahsyatnya jika kita tidak bersedia! Marilah kita bersedia. Jauhkanlah yang jahat dari padamu, dan nyanyikanlah nyanyian pujian dan bersukarialah di dunia ini. . . Biarlah bibirmu melagukan nyanyian untuk memuji Allah. . . Malaikat-malaikat sorga memuji-muji Allah sepanjang zaman. 
Muliakan lah Tuhan dengan nyanyian syukur, karena Pemazmur mengatakan bahwa pujian dan nyanyian syukur yang dinaikkan kepada Tuhan lebih berharga daripada sapi jantan. 
Bersyukur lah senantiasa dalam setiap perkara yang datang menghampiri, jangan kendorkan semangat dalam memuji memuliakan namaNya.
Bersukarialah engkau yang memanjatkan pujian syukur yang bernyanyi dengan sepenuh hati karena itu menyenangkan hati Tuhan.

Rabu, 19 Mei 2021

MENYENANGKAN HATI TUHAN DENGAN MENGERTI KEHENDAK NYA

🌟Mazmur 143:10🌟
"Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku!  Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!"
Akhir akhir  ini ada banyak kejadian  di dunia sedang berada di masa-masa akhir,atau pun sangat buruk . oleh karena itu Tuhan menghendaki agar setiap orang percaya berusaha untuk mengerti kehendakNya💕.  Nasihat itu pula yang disampaikan rasul Paulus kepada jemaat di Efesus:  "...janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." ✨ (Efesus 5:17)✨ karena hari-hari ini adalah jahat.  Namun banyak sekali dari kita yang tidak mengerti kehendak Tuhan ini sehingga kita masih melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak menyenangkan hati Tuhan.  Kita tidak mau dipimpin Roh Kudus dan lebih memilih menuruti keinginan daging, padahal jelas dinyatakan bahwa  "...keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh..."  🌞(Galatia 5:17) 🌞dan  "...barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya,..."  (Galatia 6:8)🙃.

     Mengapa kita masih melakukan perbuatan-perbuatan daging?  Karena kita tidak memahami kehendak Tuhan.  Seharunya kita memiliki kerinduan seperti Daud yang senantiasa mau diajar untuk melakukan kehendakNya😌☺️.  Bukankah Yesus rela mati untuk kita dan menyelamatkan kita agar melalui kehidupan ini kita senantiasa menyenangkan hati Tuhan dan mengerti kehendakNya?  Hal inilah yang terjadi pada murid-murid Yesus, yang walaupun telah mengikut Dia dan senantiasa bersama-sama dengan Dia, belum juga mengerti kehendakNya.  Ia berkata,  "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku."  (Yohanes 16:16).  Mereka tidak mengerti apa yang disampaikan oleh Yesus ini, maka ketika Ia mati di kayu salib murid-muridNya menjadi kecewa dan putus asa🥺

     Jika kita tidak mengerti kehendak Tuhan, kita akan mudah kecewa dalam mengiring Dia.  Banyak orang Kristen yang tidak lagi bersemangat mengiring Tuhan karena keinginan mereka hanya terfokus pada berkat atau materi.  Kalau itu yang menjadi tujuan kita dalam mengikut Tuhan, berhati-hatilah, sebab kita nanti akan kecewa.  Tuhan Yesus berkata,  "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."  (Matius 16:24)❤️.  Jika pengiringan kita akan Tuhan didasari oleh karena kasih kita kepada Tuhan, maka apa pun yang terjadi dan sampai kapan pun kita tidak akan kecewa, apalagi sampai mundur.

Hidup yang menyenangkan hati Tuhan adalah bukti bahwa kita mengerti kehendakNya.✨🌞

Selasa, 18 Mei 2021

Aku Hendak Mengasihi Engkau Yesus..

1 Yohanes 5:3 (TB)  Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.

Kita sering mengatakan bahwa kita mengasihi Allah, namun apakah kita tahu bagaimana caranya? Apakah mengasihi Allah sama caranya saat kita mengasihi sesama kita?

Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa dengan menuruti perintah-perintah-Nya, kita telah mengasihi Allah. Terlebih lagi saat kita melakukannya, kita tidak merasa terbebas. Mengapa? Karena kita melakukannya atas dasar untuk menunjukkan keinginan kita untuk mengasihi Allah, untuk menyenangkan hati-Nya.

Lalu apa saja perintah-Nya itu? Dalam Yohanes 15 : 12, dikatakan "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu."

Saat kita menunjukkan kasih kita kepada sesama kita, kita telah melakukannya juga kepada Allah (bnd Matius 25 : 40). Di tengah masa pandemi seperti saat ini, kita harus saling mendukung, saling menunjukkan rasa simpati, saling mengasihi. Dalam surat Paulus (1 Korintus 13), bahkan dikatakan bahwa segala sesuatu yang ada pada kita, baik itu talenta kita, kekayaan kita, segalanya  merupakan kesia - siaan jika kita tidak memiliki kasih. Kasih merupakan hal sederhana yang sangat berarti, yang justru bermakna. Kasihlah yang justru menjadi pembeda kita, menjadi tanda bahwa kita adalah pengikut Kristus.

Allah menyampaikan perintah-Nya, bukan hanya menyampaikan saja, tetapi Ia meninggalkan teladan, "...Seperti Aku telah mengasihi kamu." Setiap kasih yang telah ditunjukkan Allah kepada kita, bagaimana cara Allah mengasihi kita di dalam hidup kita, hendaknya dengan cara demikianlah kita mengasihi sesama kita. Mulailah dengan hal sederhana, jika hari ini kamu dapat menikmati sebuah pertolongan Allah melalui sebuah nasi goreng hangat dengan telur mata sapi yang dihiasi irisan sosis, maka tolonglah orang lain dengan cara demikian. Sehingga dengan melakukan hal tersebut, kamu telah menunjukkan kasih Allah kepada mereka, dan kamu sudah menuruti perintah-Nya.

Dengan demikian, kita telah memiliki sebuah gaya hidup yang menyenangkan hati Tuhan. Kita telah merubah gaya hidup kita, dan meneruskan langkah pertobatan yang sudah kita kerjakan di minggu lalu.

Senin, 17 Mei 2021

Hidup yang Menyenangkan Hati Tuhan

Kolose 2:6 
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.

Kita sebagai orang percaya harus mengerti dan sadar bahwa ketika Tuhan Yesus menebus kita dari dosa kita yang seharusnya kita pikul sendiri maka kita adalah orang orang yang berhutang kepada-Nya, olehnya segenap hidup kita haruslah kita persembahkan untuk hidup bagi Tuhan, dalam hal ini kita harus menyenangkan hati Tuhan sebagai buah pertobatan kita dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Sering kita mengatakan bahwa kita mau menyenangkan hati Tuhan.

" Tahukah saudara dengan cara bagaimanakah kita menyenangkan hati Tuhan?"

Seseorang yang gagal menyenangkan Tuhan dalam kehidupan setiap hari dan setiap saat melalui segala perbuatan dan di segala situasi, tidak akan dapat menyenangkan Tuhan dalam kegiatan pelayanan kita di Gereja.

Pelayanan gereja hanya menjadi kamuflase semata-mata ketika ia gagal menyenangkan hati Tuhan didalam perbuatannya sehari-hari.
Hendaknya orang percaya tidak berpikir bahwa dirinya bisa menyenangkan hati Tuhan melalui kegiatan pelayanan gereja tanpa menyenangkan hati Tuhan dalam kehidupannya setiap saat dan dalam segala situasi.

Minggu, 16 Mei 2021

Hidup yang Menyenangkan Hati Tuhan

Lukas 7 : 4
Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata : Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.Menjadi seorang pemaaf dan pengampun.

   Rasa marah, kecewa, dengki, dan iri bisa datang kepada siapapun dan kalangan mana pun. Terutama dikalangan pemuda. Perlunya popularitas dan pengakuan dari sesame teman membuat siapapun berusaha diterima dicircle yang diinginkan dengan cara apapun. Dari sinilah muncul kata “Julid”. Ada banyak geng-geng yang dibentuk dengan pondasi seperjulidan. Namun, ada dampak besar dari fenomena ini yaitu dendam. Ada kalanya satu orang dibenci oleh satu geng. Dan mungkin awalnya hanya masalah sepele tetapi karena melibatkan kelompok dengan pribadi, masalahnya lebih serius.

   Dilain sisi, ada pribadi yang merasa kebaikannya sia-sia. Mungkin ini juga ditemukan di lingkungan pertemanan. Ketika masih satu circle si A dan si B saling berbagi rasa, saling curhat, bahkan telah mengetahui kelemahan dan keburukan masing-masing. Tetapi ada saat dimana kedua pihak ini menjadi menyimpan demdam masing-masing karena kasih yang berubah menjadi iri. Untuk itulah, mari kita memandang lebih jauh dan belajar untuk menjadi pribadi yang pemaaf. Seberapa sakit pun perlakukan yang kita terima. Kita harus mampu memaafkan. Jadikanlah Tuhan Yesus sebagai cermin dalam hidup kita. Dia selalu menunjukkan kasih dan mengampuni kesalahan yang kita lakukan.

Sabtu, 15 Mei 2021

Hidup yang Menyenangkan Hati Tuhan


Tuhan yesus mengajarkan kita bagaimana hidup yang menyenangkan hati Tuhan dalam mempersiapkan diri menjelang kedatangan-Nya yang kedua kalinya. (Matius 25:14)

 Selagi masih hidup di dunia ini, kita akan dihadapkan kepada realita yaitu beragam keadaan yang penuh dengan masalah, konflik, kekacauan, iri hati, dusta, persaingan, kebencian, kemarahan, kecemaran, kejahatan dan lain sebagainya. Semua itu merupakan ujian iman; itu adalah perlombaan yang wajib kita ikuti sebagai orang percaya. Ujian iman tersebut dapat berupa persoalan yang terjadi dari luar dan dari dalam diri kita. Dari luar yaitu masalah dan tantangan yang tidak dapat kita hindari, dan dari dalam diri kita maksudnya sifat kelemahan, kecenderungan dan keinginan-keinginan kedagingan kita untuk melakukan perbuatan dosa.

Tetapi sebagai orang percaya reaksi kita tidaklah di intimidasi, tunduk dan dibatasi oleh realita tersebut. Mengapa? Karena firman Tuhan memberikan pengertian yang menimbulkan sukacita disertai keyakinan bahwa segala keadaan yang diijinkan Tuhan bertujuan untuk mendewasakan iman kita; melalui hal tersebut Tuhan mau mengajarkan dan mengukir di dalam loh hati & batin kita tentang kebenaran yang bersifat kekal, menguduskan kita, menjadikan kita sempurna, utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Roh kita semakin diperkuat, jiwa kita bersuka dalam Tuhan dan akan dipuaskan, hidup kita menghasilkan buah yang matang di dalam ketekunan.

Tiga prinsip yang bias kita jadikan sebagai pedoman gaya hidup sebagai orang muda Kristen:
1.Popularitas karna kualitas.
2.Komsumtif firman Tuhan.
3.Katakan tidak pada pergaulan bebas.

Anak muda Kristen sejati memiliki gaya hidup yang inspiratif bagi orang lain. Bukan berarti kita tidak boleh gaul atau berpenampilan sesuai tren, tetapi kita harus punya prinsip kuat. Bisa mempertanggungjawabkan bahwa apa yang kita lakukan itu berkenan bagi Allah. “Tuhan ingin Anda hidup dengan mengetahui tujuan hidup Anda, bukan penuh tanda tanya mengenai berbagai hal.” 

________________________________
✨Blog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/
✨ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera?igshid=x2u4zsfhe4yp
✨▶️ : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA
✨📧 : kristianitlitera7@gmail.com
- Kristiani Teknik Lingkungan ITERA _

Jumat, 14 Mei 2021

MenyenangkanMu

(Yohanes 15:10)
_Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya._

Segenap hidup kita ini adalah milik Tuhan, maka kita juga harus menyadari bahwa, kita tidak berhak lagi atas kehidupan yang kita miliki, sebab Tuhan-lah yang berhak penuh atas seluruh keberadaan hidup kita. Selama kita masih hidup di dunia ini, kita tidak boleh lagi hidup untuk kepentingan diri sendiri, tetapi seluruh hidup yang kita jalani semuanya harus untuk kepentingan Tuhan, dan semuanya yang kita lakukan hanya untuk menyenangkan hati Tuhan. Sebagai anak-anak Allah, panggilan hidup kita adalah untuk menyenangkan hati Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.

Menyenangkan hati Tuhan selama hidup kita tidaklah mudah, sebab seringkali hati dan pikiran kita masih terikat dengan gaya hidup kita yang lama, hidup yang penuh dengan berbagai keinginan diri, dan itu semua merupakan gaya hidup dunia yang bisa menyesatkan, jika kita tidak sungguh-sungguh berjuang untuk melepaskan diri dari semua gaya hidup dunia tersebut.

Menyenangkan hati Tuhan dilakukan dengan menuruti seluruh perintah yang di Firmankan oleh Tuhan Yesus, dan mengenakan gaya hidup-Nya. Dengan berusaha menyenangkan hati Tuhan setiap saat melalui segala hal dan segala situasi, seseorang berusaha menyatakan bahwa dirinya adalah anak-anak Allah. Seorang yang ingin menyenangkan hati Tuhan adalah orang yang ingin selalu mewarnai hidupnya dengan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan tanpa batas.

Kamis, 13 Mei 2021

Talk Less, Do More

Mazmur 34:12-14 (TB)  Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!

Banyak orang cenderung lebih suka berbicara daripada mendengar:  sedikit-sedikit melakukan protes, sedikit-sedikit berkomentar, sedikit-sedikit berdebat, sedikit-sedikit mengkritik, sedikit-sedikit mencela, memaki atau berkata kasar tanpa memperdulikan perasaan orang lain.  Intinya, orang lebih senang berbicara tanpa mau belajar untuk mendengar orang lain. Ada tertulis:  _"Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21)._  Berhati-hatilah!  Lidah menentukan banyak dalam hidup manusia, dan sebagian besar persoalan dalam kehidupan rumah tangga/keluarga, masyarakat, gereja dan bahkan suatu bangsa seringkali dimulai dari lidah. Seperti ada kalimat peribahasa yang berkata: Mulutmu harimaumu, yang kapan saja bisa menerkam dan menyakiti sesama kita atau bahkan diri kita.

Orang yang takut akan Tuhan bukan hanya akan mampu menjaga hati dan pikiran, tetapi juga lidahnya.  Kalau berbicara, perkataannya pasti mendatangkan berkat, damai sejahtera, menguatkan, memberi semangat dan memberkati orang yang mendengarnya.  Sebaliknya orang yang tidak bisa menjaga lidahnya dan suka menggemakannya, di mana pun pasti tidak disukai orang dan memiliki banyak musuh, karena lidahnya  "...seperti pisau cukur yang diasah,"  (Mazmur 52:4), sehingga banyak orang terluka karenanya, bahkan bisa menjadi senjata makan tuan.

Tuhan menghendaki kita untuk banyak mendengar!  "Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan, supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan."  (Amsal 5:1-2). Jadilah anak muda yang banyak melakukan aksi, bukan sekedar banyak berbicara minim aksi. Talk Less, Do More , Tuhan Yesus Memberkati, selamat memperingati hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, damai dan kasih-Nya Bersama dengan kita selalu.

Rabu, 12 Mei 2021

Popularitas karena Kualitas


“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” – 1 Timotius 4:12.

Kebanyakan orang suka dengan popularitas, khususnya di kalangan anak muda. Untuk mendapatkan gelar eksis segala cara dilakukan. Mulai dari rajin update status, pakai brang-barang yang lagi trend, bahkan yang paling parah sampai merendahkan orang lain agar diri sendiri kelihatan bagus. Tanpa sadar apa yang dilakukan justru menyakiti hati orang lain.

Mungkin kita terlihat keren atau bagus di mata orang lain. Tetapi apakah semua itu akan membuat kita menjadi mutiara yang indah di mata Tuhan?

Popularitas sejati terpancar dari tingkah laku dan karakter yang baik. Jika kamu ingin memiliki kualitas hidup yang menyenangkan hati Tuhan, rajinlah dalam melakukan perbuatan baik. Bersikaplah sopan dan lembut. Bantu orang yang membutuhkan ketika kamu mampu dan tidak menahan kebaikan-kebaikan tersebut. Ketika kamu membuat kesalahan, akuilah kesalahan itu, jangan keras kepala, dan ingin menang sendiri. Niscaya, kamu akan menjadi anak muda kesayangan Tuhan.

Satu hal yang dapat kita pelajari dari nasihat rasul Paulus kepada Timotius adalah bahkan ketika kita masih muda, kita dapat hidup dengan cara yang layak untuk menjadi teladan bagi orang lain. 

Karena itu, yuk kita sama-sama belajar menjadi anak muda yang dapat menjadi teladan di dalam pikiran, perkataan, dan tingkah laku . Kita bisa mulai dari perkataan kita terlebih dahulu. Milikilah perkataan-perkataan yang dapat membangun dan dipercaya. Dan yang paling penting, kita memuliakan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita.

Yang Muda Yang Jadi Teladan.

Selasa, 11 Mei 2021

Makna Pertobatan yang Sejati

Apa yang dimaksud dengan  Pertobatan? Apa yang pertama kali tersirat dalam benak Anda masing – masing ketika mendengarkan kata”pertobatan “?  🤔
  Dalam Bahasa ibrani  artinya berpaling dari dosa 🎉tetapi jika dalam kitab perjanjian baru, dalam  matius  3:2 🌞“ Bertobatlah, sebab kerajaan  Allah sudah dekat .Jadi  dapat disimpulkan bahwa makana pertobatan itu menyesali perbuatan kita dan berpaling dari dosa👍🏾Secara teologis juga pertobatan itu adalah  keputusanpikir untuk brerpaling nya seseorang dari dosa menuju ke jalan kebenaran menurut firman Alllah❤️ . Pertobatan  di mulai dari pola  pikiran dan dengan dibarengi oleh  bantuan roh kudus maka akan beralih ke wujud nyata yaitu perbuatan .Kata pertobatan dan pemahaman kata pertobataan ini  sudah sering kita dengar dan bahkan mungkin  orang ada beberapa orang mencoba untuk melakukan nya .Tetapi coba kita pikirkan kembali bagaimana pertobatan sejati itu ?😌 Nah , pertobatan sejati adalah pertobatan yang di perkenan kan oleh Allah . Yaitu jenis pertobatan yang abadi yang membenci dosa yang hanya mempunyai pola pikr hanya mengejar surgawi saja😍. Pola pikir ini juga adalah pola pemikiran yang  tidak di miliki oleh   semua manusia di bumi ini  sehingga setelah manusia menyadari dosa nya, maka ia bertobat 🥰tetapi mengapa ia tidak  bisa berbalik kepada dosa lagi ? coba  kita 🤔 renungkan kembali apa yang terjadi ?
   Jawaban nya cukup sederhana kita tidak memahamai apa arti sesungguh nya pertobatan sejati itu . Pertobatan sejati itu bukan dilandaskan karena  motivasi  “ jika aku berbuat dosa aku akan ke Neraka”. Namun ini lebih dari pada itu prinsip ini hanya akan seperti sebuah ancaman  atau pun persyaratan . Yesus  bukan  Tuhan yang memaksa kan kehendaknya  mengapa saya katak seperti itu Tuhan selalu merencanakan yang baik namun kita sellu berpikir dengan pola pikir duniawi kita itu☺️ .Namun Yesus tetap Setia dan menantikan pertobatan kita🥰.Ada banyak cara yang yesus hadirkan dalam hidup kita supaya kita bertobat. Namun itu semua tergantung kepada respon ataupun reaksi kita seperti kisah Daud dan Saul. Mereka pernah di posisi berbuat dosa juga namun atau karunia yesus mereka  mendapat teguran dari para nabi utusan Allah untuk bertobat . Namun Reaksi mereka berbeda reaksi mereka menentukan pemahaman mereka tentang pertobatan itu bagaimana dapat kita bandinakan dari  para tokoh alkitab yaitu Daud dan  Saul  yang pertama Daud , dalam 2 samuel 12:13🌞 “ Lalu berkatalah Daud kepada Natan : Aku berkata lah Daud kepada Natan :”Aku sudah berdosa kepada Tuhan .”Dan Natan berkata kepada Daud :”Tuhan telah menjauhkan dosamu itu : engakau tidak akan mati. Setelah itu Daud pun langsung berdoa  dan berpuasa untuk  meminta pengampunan kepada  Allah .  Namun berbeda dengan  Raja Saul apa  yang ia lakukan? Ia malah  mencari cari alasan dan selalu membenarkan diri  dengan semua apa  yang telah  ia lakukan🥺
  Ada pun pola pikir atau  motivasi dalam diri kita, yang wajib kita miliki sebagai manusia yang tak luput dari dosa dalam  bertobat adalah 🧐:
1. sadar bahwa  Allah sangat mengasihi  kita  maka  sehingga Ia rela mati  di kayu salib hanya untuk menebus dosa kita🥺
2.Mengubah pola pikir kedagingan, yang atinya adala pertobatan bukan   ucapan penyesalan  tetapi juga lebih  dari itu yaitu doa😇 memohon ampunan   dan pola pikir yang dirubah oleh Tuhan 
3. Menanamkan komitmen dalam hati  untuk terbebaskan dari dosa serta merdeka dari dosa🤓.Caranya adalah dengan  tidak mengingat kembali dosa dosa kita dan berkomitmen tidak pernah mengulaninya lagi sepanjang hidup kita.
 Yesus tidak  pernah mempermasalahkan dosa kita Karena yesus maha  pengampun 🥺, yesus hanya meminta dan 🙂menunngu kita untuk berbalik kepada Nya🔥👍🏾 .
Filipi 3:13🌞
Saudara – saudara aku sendiri tidak menganggap , Bahwa  aku telah menangkapnya , Tetapi ini yang kulakukan , Aku melupakan apa yang telah di belakang ku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapan ku . 

✨HALELUYA✨

Senin, 10 Mei 2021

Berubah dari Dalam

Banyak orang Kristen merasa frustasi karena mengalami kesulitan untuk berubah. Mereka percaya, bahwa di dalam Yesus mereka adalah ciptaan yang baru, mereka juga tahu ayat-ayat firman Tuhan untuk menjadi pribadi baru, tetapi kenyataannya mereka tetap terpenjara dengan kehidupan lamanya. Perubahan hidup akan terjadi bukan dimulai dari luar tetapi dari dalam, bukan karena usaha tetapi karena kasih karunia Allah. 

Kata Yunani yang dipakai untuk kata "serupa" secara harfiah berarti "dituang ke dalam cetakan". Dulu, di luar Kristus kita adalah "cetakan" dunia tetapi setelah kita dilahirkan kembali oleh Roh Kudus kita telah dituang dalam "cetakan" serupa dengan Yesus Kristus. Perubahan hidup hanya mungkin terjadi kalau kita berani meninggalkan hal-hal duniawi yang masih melekat dalam diri kita dan menyerahkan diri kita untuk dicetak menjadi serupa dengan Yesus Kristus.

Perubahan diri kita terjadi seiring budi (pikiran) kita diperbaharui. Mengapa pikiran kita perlu diperbaharui? Karena keadaan atau kondisi yang membentuk pikiran kita telah jatuh ke dalam dosa. 
Firman Tuhan akan memperbaharui pikiran kita sehingga kita akan berubah (bahasa Yunani “metamorphoo” artinya berubah menjadi bentuk yang lain), yaitu: menjadi serupa dengan Yesus Kristus (firman Allah yang menjadi manusia). Ibarat sebuah telur, karena terjadi sebuah perubahan dari dalamlah sehingga dia dapat menetas dengan baik sehingga menjadi seekor anak ayam.

Karena kita adalah anak Allah, maka seharusnya kita menyerupai Allah, karena 
"Buah tak jatuh jauh dari pohonnya" jadi Paulus telah mengatakan dalam Roma 12 : 2 janganlah kita menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi kita, karena kita telah dibaharui oleh Allah, maka kita dapat membedakan mana yang baik, mana yang berkenan atau tidak kepada Allah.

Minggu, 09 Mei 2021

Kemenangan Pengampunan


Nats Alkitab: (Mazmur 32:1-7)
Mack sudah lama bergumul dengan penyalahgunaan narkoba dan dosa seksual, dan sekarang ia merasa putus asa. Hubungan yang selama ini sudah dibinanya sedang bermasalah, dan hati nuraninya diliputi perasaan bersalah. Dalam kesusahan hatinya, ia pergi ke sebuah gereja dan meminta waktu berbicara dengan seorang pendeta. Di sana, ia merasa lega dapat menceritakan kisah hidupnya yang penuh lika-liku dan juga mendengar tentang belas kasihan dan pengampunan Allah.

Kitab Mazmur mengandung berbagai jenis lagu, antara lain tentang penyembahan, ucapan syukur, sejarah penciptaan, dan sejarah keselamatan. Salah satu jenis yang umum adalah mazmur ratapan, yaitu ketika sang pemazmur meratapi sesuatu. Lewat mazmur-mazmur ratapan, Daud meratapi hidupnya yang sedang berada di dalam ancaman, pertama oleh Saul dan kemudian oleh Absalom. Namun, dalam Mazmur 32, Daud tidak meratapi ancaman orang lain, melainkan menangisi dosa dan kegagalannya sendiri. Meskipun Alkitab tidak menyatakannya secara spesifik, banyak ahli menghubungkan Mazmur 32 dengan Mazmur 51 dan pertobatan Daud setelah perbuatan dosanya dengan Batsyeba. Meski demikian, ratapan tersebut dengan cepat bergeser menjadi mazmur pujian dan ucapan syukur atas pengampunan, kebaikan, dan pemulihan dari Allah. Meratapi kegagalan spiritual kita adalah sesuatu yang patut dilakukan, tetapi patutlah juga kita merayakan besarnya pengampunan yang kita terima dari Allah. Daud melakukan keduanya dalam Mazmur 32. 

Para ahli meyakini Mazmur 32 ditulis oleh Daud setelah ia melakukan dosa seksual. Kesalahannya bertambah besar ketika ia merancang strategi jahat yang menyebabkan kematian suami perempuan yang ditidurinya (lihat 2 Samuel 11–12). Meski semua kejadian buruk itu telah berlalu, dampak dari perbuatannya tetap ada. Mazmur 32:3-4 menggambarkan pergumulan luar biasa yang ia alami sebelum mengakui kekejian dari perbuatannya; dosa yang tidak diakui telah menggerogoti hati Daud. Jadi, apa yang dapat memberinya kelegaan? Kelegaan dialami ketika Daud mengakui dosanya kepada Allah dan menerima pengampunan yang Dia berikan (ay.5).

Sungguh langkah awal yang luar biasa—menyerahkan diri kepada belas kasihan Allah—di saat kita telah mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti diri sendiri atau orang lain. Rasa bersalah akibat dosa itu tidak perlu selamanya kita rasakan. Ada Pribadi yang selalu membuka lebar-lebar tangan-Nya untuk menerima kita ketika kita mengakui kesalahan kita dan meminta pengampunan dari-Nya. Kita bisa ikut menyanyikan, “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi” (ay.1).

 Ke manakah Anda mencari pertolongan ketika Anda merasa tidak lagi kuat menanggung dampak perbuatan atau perkataan Anda? Ketika seseorang yang sedang bergumul dengan rasa bersalah mendatangi Anda, bagaimana Anda dapat menasihatinya?

Sabtu, 08 Mei 2021

Pertobatan Sejati


Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa untuk bertobat_ (Lukas 5:32

   Pertobatan sejati adalah ketika berbagai watak jahat dalam diri manusia seperti kesombongan, iri hati, egois, malas dll telah ditahirkan dan diubah kan melalui Firman Tidak lagi berbuat dosa tetapi benar-benar menaati dan menghormati Tuhan. Dan itulah yang disebut pertobatan yang sejati.(Wahyu 22:14, imamat 11:45)

   Di tahun ini, penyebaran Virus Covid-19 semakin tinggi, bencana alam terjadi dimana-mana membuat kita menjadi panik, takut dan gelisah. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering lupa bahwa kehidupan kita dapat dipertahankan dan ditopang oleh karena pemeliharaan Tuhan. Jika Tuhan menarik tangan-Nya dari alam semesta, meskipun hanya sesaat, alam semesta tidak akan dapat bertahan sendiri (Ibr. 1:3). Dengan adanya virus ini dan peristiwa yang melanda kita membuat kita lebih percaya kepada Tuhan mulai merasakan bahwa hari kedatangan Tuhan sudah semakin dekat. Dan banyak diantara kita yang sudah melakukan dan mulai bertobat. Dan hal inilah yang diminta Tuhan dari kita. Bertobatlah, sebab kerajaan Surga Sudah Dekat (Matius  4:17)

  Dengan cara meninggalkan keinginan daging dan melakukan kebenaran, maka secara perlahan-lahan kita mulai mencapai pertobatan dan perubahan yang sejati.(Yohanes 13:12-13)

Mendekatlah Kepada Allah, dan Ia akan Mendekat Kepada Mu.

Jumat, 07 Mei 2021

Buah dalam Pertobatan

Matius 3 : 8
_Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan._

Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Tapi sebagai manusia, seringkali kita melakukan kesalahan dan dosa, baik itu dosa ringan maupun dosa berat. Termasuk lewat pikiran, perkataan, dan perbuatan. Namun Tuhan selalu menyerukan "Bertobatlah" kepada semua orang beriman. Tuhan ingin kita mohon ampun dan bertobat atas kesalahan dan dosa yang kita perbuat, baik sengaja maupun tidak sengaja.

Allah Bapa selalu memberi kita kesempatan. Jika kita ingin berubah, hidup benar, menjadi manusia yang beriman, Allah Bapa memberikan kita pengampunan, karena Dia tidak ingin anaknya jatuh ke dalam dosa yang sama. Pertobatan inilah yang akan membawa rahmat baru dalam pertumbuhan hidup rohani dan keselamatan dalam hidup. 

Ketika kita mengirimkan pikiran dan hati kepada Tuhan, tindakan kita akan mulai berubah. Kita akan melahirkan buah yang merupakan karakter dari Allah. Karakter tersebut nantinya merupakan bukti bahwa Tuhan sedang bekerja dalam hidup kita.  Jika kita ingin berkembang dalam iman, cukup membuka hati dan meminta-Nya untuk bekerja dalam hidup kita. Sebab Tuhan berjanji bahwa Dia akan menyelesaikan pekerjaan baik yang telah Dia mulai di dalam hidup kita.

Kamis, 06 Mei 2021

Komitmen dan Konsisten menjadi Dasar dari Pertobatan Sejati

(Amsal 28 : 13)
"Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa yang mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi"

   Salah satu syarat untuk mengikut Yesus adalah melalui pertobatan. Namun, sering kali orang-orang beranggapan bahwa pertobatan hanyalah sebatas ucapan maaf terhadap Tuhan Yesus. Padal, jauh dari itu pertobatan berarti mengakui kesalahan dan dosa serta tidak akan melakukannya lagi. Ada sebuah ilustrasi tentang pertobatan ini. Di suatu rumah ada sebuah keluarga bahagia dengan seorang anak laki-laki yang masih sekolah di SMP. Si ayah sangat menyayangi anaknya itu. Kemudian, suatau hari si anak minta dibelikan sebuah sepeda motor. Si ayah sebenarnya tidak setuju tapi anaknya memaksa. Akhirnya si ayah pun mau membelikan dengan syarat dia harus juara kelas, rajin membaca buku, dan harus mencukur rambutnya yang sudah panjang. Kemudian syarat itun pun bisa dipenuhi oleh si anak. Namun, rambutnya tak kunjung dicukur. Si anak beralasan bahwa , dari beberapa buku  yang dia baca, dia menemukan bahwa dahulu orang-orang ternyata berambut gondrong. Itulah sebabnya dia tidak ingin cukur rambut. Mendengar jawaban itu si ayah pun kesal dan tidk membelikannya sepeda motor. Nah, si anak bisa kita ibaratkan sebagai diri kita yang ingin mengikut Yesus. Disini juga kita diperhadapkan dengan beberapa syarat, salah satunya pertobatan. Mungkin beberapa hal bisa kita turuti dan kita berperilaku baik. Namun, yang sering membuat kita gagal dalam pertobatan adalah tidak konsisten dan mudah dipengaruhi. Untuk itu marilah kita berkomitmen untuk selalu konsisten dalam menerima dan mengikut Yesus.

Rabu, 05 Mei 2021

Sukacita Besar untuk Pertobatan

[Lukas 15:7]
"Aku berkata kepadamu, akan ada sukacita yang lebih besar di surga atas satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari sembilan puluh sembilan orang yang benar, yang tidak memerlukan pertobatan."

Adanya sukacita setelah “yang hilang” itu ditemukan. Ada sukacita di surga pada waktu ada seorang manusia yang bertobat. Kalau kita sebagai manusia pasti berpikir bagaimana Tuhan bisa bersukacita ketika seorang manusia bertobat. Padahal, Dia kan Allah yang gampang saja kalau mau membuat manusia lain yang jauh lebih baik dan lebih penurut.

Namun jalan pikiran kita beda dengan Tuhan.  Allah mau mencari manusia seperti Paulus yang tadinya sangat membenci nama-Nya dan selalu memberontak kepada-Nya yang bertobat dan menjadi penyebar injil yang terkemuka. Tidak hanya itu, sukacita Tuhan karena menemukan satu orang yang bertobat itu “lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan”. Bukankah itu sangat besar maknanya?

Kalau kita cermati kalimat ini, maka kita bisa menangkap maksud Tuhan Yesus, yaitu: “apakah sesungguhnya ada orang benar, sehingga tidak memerlukan pertobatan?” Tidak, karena pada kitab mazmur, yang mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang benar!

Jadi sangat mulia  orang yang berpaling ke jalan pertobatan, karena sukacita yang besar akan datang kepadanya.

Selasa, 04 Mei 2021

Pertobatan yang Sejati

"Bertobatlah,sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"

Banyak orang berpikir bahwa selama mereka berdoa dan mengakui dosa-dosa mereka kepada Tuhan, menerapkan toleransi, kerendahan hati, dan kesabaran menurut firman Tuhan Yesus, serta selama mereka menanggung penderitaan, memikul salib, memberitakan injil dengan banyak, serta memiliki banyak perilaku baik, maka ini disebut sebagai pertobatan sejati. Namun pertobatan sejati tidaklah sesederhana itu. Seringkali kita sebagai manusia masih melakukan hal yang tidak baik, terkhusus saat kita sedang menghadapi permasalahan hidup kita. Dari sini, dapat dilihat bahwa hanya mengikuti aturan, memiliki beberapa perbuatan baik dan memiliki beberapa perubahan dalam perilaku tidak mewakili pertobatan yang sejati. Sama seperti orang Farisi, ahli Taurat, dan imam, penampilan luar mereka sangat saleh, mereka bisa menghafalkan hukumhukum dengan baik, membaca kitab suci, berkhotbah, dan memberitakan injil sepanjang tahun, dan sering mempersembahkan korban kepada Tuhan untuk mengakui kesalahan mereka.

Tuhan membenci dosa manusia, jadi kita dapat yakin bahwa standar pertobatan sejati adalah perubahan sifat berdosa kita, yaitu kita tidak lagi membuat dosa, tidak lagi melakukan kejahatan dan menentang Tuhan. Artinya, keegoisan, tipu daya, kesombongan dan watak yang tidak baik lainnya dalam diri kita telah disucikan dan diubah, dan dilahirkan kembali menjadi manusia yang baru. Tidak peduli lingkungan apapun yang kita hadapi, kita dapat menaati Tuhan, kita tidak akan lagi melakukan dosa dan menentang Tuhan . Tidak peduli bagaimana iblis mencobai kita, kita dapat melihat dengan jelas tipu muslihat iblis dan berdiri teguh dalam kesaksian. Hanya mereka yang memiliki sikap dan perwujudan dari pertobatan adalah orang yang benar-benar bertobat dan memenuhi syarat untuk masuk kerajaan surga.

Senin, 03 Mei 2021

TITIK BALIK


_Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang. —Yoel 2:13_

Allah menciptakan manusia dan menjadikan kita menurut gambar-Nya, dan itu berarti kita dapat berpikir, mempunyai akal, dan membuat keputusan. Kita dapat memilih antara yang benar dan yang salah. Bahkan apabila kita sering lalai dalam menaati perintah Allah, kita dapat memutuskan untuk mengarahkan kembali hidup kita ke jalan yang benar dan tentunya tangan Tuhan selalu terbuka untuk menyambut kita.

Perubahan itu dapat dimulai cukup dengan satu keputusan, yakni dengan memilih untuk dikuasai Roh Kudus (Rm. 8:13). Mungkin itu berarti kita harus berani berkata tidak pada hal-hal tertentu dalam hidup, seperti ❌ berkata-kata kotor, ❌ ikut pergaulan bebas, ❌ berbohong, dll.

Pertobatan berarti mengubah pikiran dan sikap seseorang terhadap Allah, yang akhirnya mengubah tindakan dan keputusannya. Orang-orang yang bertobat dan menerima pemberian Kristus berupa pengampunan dosa melalui kematian-Nya di atas kayu salib akan terlepas dari kematian rohani (Yoh. 3:16).
 
Langkah pertobatan seperti mengakui dosa yang dilakukan dengan penyesalan mendalam untuk kemudian sungguh-sungguh meninggalkan dosa dan kembali kepada Tuhan. Yohanes Pembaptis memanggil orang-orang untuk berbalik dari cara hidup berdosa ke cara hidup yang menghormati Allah.

Tuhan Yesus rindu untuk kita setiap anak-anakNya rela mengakui dosa-dosa kepada-Nya dan menerima pengampunan-Nya, agar kemudian kita dapat mengasihi dan melayani-Nya dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan kita.

Datanglah kepadaNya, Dia rindu mendengar isi hati mu.

Minggu, 02 Mei 2021

Pertobatan Sejati Membawa Kita Mengenal Tuhan

2 Korintus 13:5 (TB)  Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.

*Pertobatan memiliki arti dalam Alkitab, yaitu Pertobatan berarti dilahirkan kembali "dari atas" (Yoh. 3:7), suatu "pembaruan budi" (Rm. 12:2), "menanggalkan manusia lama ... dan mengenakan manusia baru" (Ef. 4:22, 24).*

Pertobatan membawa kita mengenal Tuhan Yesus lebih dalam dan mengetahui kehendak Tuhan untuk apa yang akan kita lakukan dalam kehidupan kita. Pertobatan sejati membawa kita mengenal Tuhan dan membawa kita menjadi pribadi kesukaan Kristus. Mustahil ada pertobatan tanpa kesadaran adanya dosa, haruslah kita menyadari semua dosa yang kita lakukan.

Terdapat enam unsur sikap dengan adanya pertobatan
✨Menyadari Dosa
✨Hati Terasa Hancur(Kegagalan yang menyedihkan karena dosa)
✨Mengakui Dosa
✨Malu Karena Dosa
✨Membenci Dosa
✨Meninggalkan Dosa

Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu siap mengampuni. Ia merupakan teladan terbesar dalam menunjukkan kasih secara cuma-cuma kepada hamba-hambaNya yang dengan tulus meminta pengampunan dariNya. Kita adalah manusia yang tidak sempurna, setiap hari ada saja kesalahan dan dosa yang kita perbuat.


*Lukas 15:7 “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”*

BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?

 [KRISTIANI TEKNIK LINGKUANGAN ITERA] [SABTU, 20 MEI 2023] BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?