Yesaya 1:18
Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Lagu yang berjudul Amazing Grace ini dibuat
oleh seseorang yang bernama John Newton, dilahirkan di London Inggris pada
tahun 1725 merupakan anak dari seorang kapten kapal laut dan ibunya seorang
Kristiani yang sangat taat beribadah kepada Tuhan. John Newton tumbuh di lingkungan
yang baik, ibunya selalu mengajarkan tentang alkitab kepada John, memberinya
ayat-ayat alkitab untuk direnungkan John setiap waktu. Tapi semuanya berubah
setelah kematian ibunya John saat dia berusia hampir 7 tahun. Karena ayahnya
sering berlayar dan ibunya sudah meninggal maka jhon seperti kehilangan arah.
John Newton sempat tinggal beberapa waktu di sekolah asrama tapi ia malah
sering mendapat penganiayaan di tempat itu. Dia pun tumbuh menjadi anak yang
tidak terarah dan tanpa keyakinan agama dalam hidupnya.
Saat berusia 11 tahun, John newton
memutuskan ikut berlayar bersama sang ayah. Perjalanan hidupnya yang kacau balau
pun dimulai dari sini, bagi seorang anak yang beranjak remaja yang harusnya
menikmati masa-masa indah saat kecil dan beranjak remaja tapi John malah
bekerja selayaknya orang dewasa. Watak John pun terbentuk dari berbagai
tikungan yang dialaminya sejak remaja hingga dewasa saat dia berlayar. John
menjadi seorang pembangkang dan keras kepala.
Dalam perjalanan kembali ke Inggris, kapal yang
ditumpangi John Newton mendapat serangan badai yang sangat ganas. Semua awak
kapal menjadi ketakutan dan frustasi, bahkan para awak kapal akhirnya menuduh
John sebagai penyebab musibah yang mereka alami , John pun terpikir bahwa
dirinya seperti di posisi yang dialami Yunus dalam Alkitab, dan John pun sangat
ketakutan, dia bahan berpikir para awak kapal akan membuangnya ke laut. Dalam
ketakutan yang teramat sangat karena badai gelombang menerjang kapal mereka,
John secara refleks berteriak "Tuhan kasihanilah kami!!". Dalam
kesaksian Jhon Newton, itu merupakan kali pertama John memohon belas kasihan
Tuhan.
Namun akhirnya kemurahan Tuhan datang
menghampiri John, Tuhan "mencari" John yang sudah lama hilang
itu untuk kembali ke jalanNya lewat musibah dasyat yang dialami Jhon. Saat John
berseru kepada Tuhan, ternyata Tuhan memberikan John kesempatan untuk bertobat,
Tuhan meredakan badai yang menimpa mereka saat itu dan akhirnya berlabuh di
Lough Swilly Irlandia dengan selamat.
Dari kisah John tersebut dapat kita pahami
bahwa Kasih dan Kemurahan Tuhan tak pernah terukur dan terselami oleh kita
manusia. Sekalipun dosa kita merah bagai kermizi akan menjadi putih seperti
bulu domba. Saat kita datang kepada Tuhan dengan penuh penyesalan, beseru dan
berdoa kepadaNya , Dia pasti akan merangkul kita dengan penuh keharuan dan
cinta kasih.