Jumat, 31 Juli 2020

Tinggal didalam Kristus adalah ciptaan baru

2 Korintus 5:17 

Banyak orang  salah pengertian tentang lahir baru maupun ciptaanbaru. Seperti Nikodemus yang juga salah dalam mengartikannya. Lahir baru bukan berarti kita dilahirkan kembali kedunia sebagi bayi. Melainkan, lahir baru merupakan suatu proses dengan perjalanan yang cukup panjang menuju pribadi yang lebih baik. Lahir baru harus disertakan dengan komitmen. Karna pada dasarnya memulai itu mudah tetapi bertahan sampai akhir merupaka  hal yang sulit.

Untuk bisa lahir baru, kita harus benar-benar menyerahkan seluruh hidup kita pada Tuhan. Dan kita harus bertahan dalam setiap proses yang akan kita lalui. Lahir baru juga dapat kita artikan sebagai pertobatan, yaitu proses meninggalkan segala habit buruk ke yang lebihbaik. Ada beberapa masalah yang membuat seseorang sulit untuk lahir baru. Salah satunya adalah masih terikat dengan masa lalu yang buruk. Melakukan hal yang salah adalah wajar. Namun, jangan sampai melakukan berulang kali.

Paulus dulunya juga seorang pendosa, bahkan ingin membunuh semua pengikut Yesus. Namun, saat Tuhan menyentuh hatinya dan memberikan pelajaran berharga dalam hidupnya lewat pengalaman, dia mau hidup baru melalui pertobatan. Masa lalu yang buruk bukan penhalang untuk lahir baru. Ingatlah, Tuhan selalu menunggu kita untuk bertobat dan kembali kejalannya. Jangan sia-siakan waktu yang ada. Mari perbaharui diri dan mau lahir baru oleh karena Yesus Kristus.

Mari perbaharui diri dan mau lahir baru oleh karena Yesus Kristus.


Kamis, 30 Juli 2020

Awal Baru

2 Korintus 5:17

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17)

Saat sedang berjalan-jalan dan melihat kerumunan orang yang ramai di taman kota, tiba-tiba sang adik kecil bertanya kepada kakaknya, “kak, apakah kakak tahu alasan mengapa Allah menciptakan kita?” Sang kakak yang merasa tertarik dengan pertanyaan sang adik, justru balas bertanya, “kalau menurut kamu apa alasannya?” “Kalau menurut ku, karena manusia yang ada di dalam Alkitab berkelakuan buruk dan jahat, jadi Tuhan ingin memulai lagi dari awal.”

Jika direnungkan baik-baik, kita akan tahu mengapa sang adik dapat mengambil kesimpulan seperti itu. Ketika mendengarkan cerita-cerita Alkitab di Sekolah Minggu, yang ia dengarkan adalah kisah tentang Adam dan Hawa yang membuat hidup kita berantakan karena jatuh dalam rayuan si ular, atau tentang Yunus yang tidak menaati Allah dan ditelan oleh ikan besar. Ia pun mendengar tentang Yudas yang mengkhianati dan menjual Yesus demi memperoleh 30 keping uang perak serta Simon Petrus yang menyangkal Yesus sebanyak 3 kali.

Alkitab adalah gambaran kenyataan yang menyedihkan tentang manusia. Alkitab membuktikan bahwa kita semua membutuhkan pengampunan untuk dosa-dosa kita. “Orang-orang jahat” yang ada di Alkitab mengingatkan kita bahwa  “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).

Namun, ada kabar sukacita. Allah telah menyediakan jalan untuk “memulai lagi” Ia mengutus Yesus Kristus yang rela mati di kayu salib supaya kita dapat menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17). Dengan percaya kepada Yesus Kristus maka kita akan diselamatkan dari dosa-dosa kita.


Memulai yang baru dengan meminta hati yang baru dari Allah


Rabu, 29 Juli 2020

Sudahkah kita lahir baru?

1 Yohanes 2:6

Mungkin kita berkata, “Aku sudah lahir baru, buktinya aku rajin beribadah dan bahkan sudah terlibat dalam pelayanan.” Rajin ke gereja atau sudah melayani bukanlah suatu ukuran bahwa kita sudah dilahirkan kembali atau lahir baru. Yang menjadi ukuran bahwa seseorang mengalami kelahiran kembali apabila kehidupannya mengalami perubahan dari hari ke hari, semakin bertumbuh dalam kedewasaan rohani, dan pada saatnya menjadi serupa dengan Kristus.

Manusia tidak dapat meregenerasikan diri sendiri. Dilahirkan dari atas dikerjakan oleh Allah. Dalam Injil Yohanes 3:14-16, Yesus mengingatkan Nikodemus tentang kisah Perjanjian Lama bagaimana Musa meletakkan ular tembaga di atas sebuah tiang dan mengundang mereka yang mendapat penyakit mematikan untuk memandang ular itu. Jika mereka menerima undangan Musa dengan memandang ular tembaga di atas tiang, tindakan iman itu akan menyelamatkan mereka.

Allah menghidupkan orang-orang berdosa yang menerimaNya sebagai Juruselamat yang mati menggantikan mereka di kayu salib, yang telah membayar semua dosa-dosa mereka dan menerima pengampunan penuh atas semua dosa-dosa mereka serta bersedia hidup bagi Kristus. Itulah iman, yang di dalamnya ada pertobatan. Pada saat Anda beriman regenerasi terjadi, Anda dilahirkan kembali, hati Anda diperbaharui, benar-benar baru. Jelas bahwa keselamatan yang kita peroleh semata-mata karena kasih dan anugerah Tuhan yang besar atas kehidupan kita; bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmatNya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.

Dengan Lahir Baru, kita akan memperoleh keselamatan yang dari Tuhan


Selasa, 28 Juli 2020

Lahir Baru, Hidup Baru yang Benar


Yohanes 3 : 3

Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Ketika ada orang bertanya apa sih artinya lahir baru, biasanya kita akan menjawab bahwa artinya baptis. Sebagian lain menjawab orang yang percaya dan menyembah Tuhan. Jawaban tadi ada benarnya, namun kurang karena arti lahir baru tidak sesederhana itu. Orang yang lahir baru bukan Cuma sekedar ikut pelajaran tentang bagaimana sih hidup Kristen itu, percaya, setelah itu baptis, dan urusan selesai. Dijamin kita pasti masuk surga. Namun kenyataannya tak semudah itu.

Orang yang lahir baru adalah orang yang tak mau lagi hidup dalam dosa. Untuk memahaminya saya berikan contoh sederhana. Dahulu sebelum dibaptis, misalnya seseorang biasa berbohong, nyontek, omong kotor, dan iri hati kepada orang. Setelah mengenal Kristus dan lahir baru, dia tak mau lagi melakukan aneka kebiasaan buruk tersebut dan berusaha menumbuhkan dan mengembangkan karakter-karakter Kristus dalam dirinya seperti suka belajar, jujur, memperkatakan sesuatu yang baik, dan bersyukur atas hidupnya. Gereja dan saudara-saudara seiman dapat menjadi sarana dalam membantu dan membimbing untuk tumbuh. Kalau kita berkata saya lahir baru, sudah baptis dan tiap minggu ke gereja, sudah berkata aku percaya Yesus, namun hidup kita sehari-hari tak ada bedanya dengan hidup kita sewaktu belum lahir baru, berarti kita belum lahir baru.

Saat kita lahir baru, memang secara fisik tak ada yang berubah dari diri kita, yang berubah adalah rohani kita, dan orang-orang bisa merasakan perubahan itu seiring berjalannya waktu. Marilah kita sama-sama mengoreksi diri, apakah saya sudah benar-benar lahir baru setelah sekian tahun menjadi murid, atau saya hanya sekedar anggota gereja atau asal percaya saja bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat? Belum terlambat untuk kita berubah dan mengalami perubahan hidup agar semakin serupa dengan Kristus.

Lahir Baru Memberikan Dampak Positif Terhadap Sesama

Senin, 27 Juli 2020

Hidup Baru dalam Kristus

Efesus 4:26-32

Efesus 4:30, 32 (TB)  Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Hidup baru adalah gaya baru, gaya yang berbeda dengan sebelumnya. Kejujuran harus menjadi warna dalam hidup kita, berkatalah benar seorang terhadap yang lain. Hidup baru suatu teladan yang harus selalu menjadi ciri khas hidup kita. Gaya baru menunjukkan perubahan kuliatas dalam hidup kita. Menjadi Kristen itu bukan karena kita lahir di keluarga kristen, bukan karena orangtua kita Kristen, dan juga bukan karena kita beribadah ke gereja setiap hari minggu. Menjadi Kristen diawali dengan sebuah titik balik yang disebut dengan lahir baru! Yakni mengaku dosa, meminta ampun atas dosa, mengaku percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya. Tanpa kelahiran baru, kekristenan kita hanyalah Kristen tradisi, kristen agamawi.

     Seseorang yang memiliki hidup baru adalah seorang yang telah meninggalkan kebiasaan buruknya yang pernah menjadi kebiasaan dalam dirinya. Yang dahulu menjadikan dunia sebagai tolak ukur dalam hidupnya, dan sekarang menjadikan Tuhan sebagai tujuan hidupnya. Bagaimanakah kita dapat selalu berada dalam hidup baru? Pertolongan, hikmat dan anugerah dari Tuhan akan selalu memampukan kita melakukan yang terbaik dalam Kristus Tuhan.

Prinsip yang penting kita lakukan tentang hal orientasi, memikirkan Tuhan bukan manusia, artinya seluruh orientasi kita sudah tidak lagi antroposentris, melainkan telah menjadi teosentris, berpusat kepada Tuhan, setiap apapun yang akan kita lakukan atau putuskan selalu mengacu kepada kehendak Tuhan. Memikirkan Tuhan bukan manusia, menjadikan Tuhan acuan. Hidup baru akan menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik dalam Kristus, menjadikan kepuasan jiwa kita, menenangkan pikiran kita. Kasih Tuhan akan selalu berada dalam diri kita, dalam setiap langkah yang akan kita ambil dalam hidup ini. Hiduplah dalam kasih, dalam Kristus, jadilah teladan agar kamu dapat menunjukan hidup baru yang kamu miliki bersama Kristus Yesus.

 

Hidup baru akan mengarahkan pikiran kita terpusat dalam Kristus


Minggu, 26 Juli 2020

Tangan Tuhan Selalu Membentuk Kita


Yeremia 18:4


Tahukah kalian proses pembuatan tanah liat? Tentu saja bejana yang indah tidak otomatis terbuat menjadi indah. Untuk menjadi indah, ada tanah liat yang harus diolah dengan beberapa proses terlebih dahulu. Jika satu langkah saja terlewatkan, maka tidak akan ada bejana yang disebut indah dan berkualitas. Mungkin saja hasil akhirnya akan mudah pecah ataupun bentuknya tidak sesuai. Ketika hasil akhir sebuah bejana itu gagal, maka yang dapat dilakukan adalah dibentuk kembali sesuai dengan tahapannya agar bejana itu dapat dikatakan sempurna.

Kita harus mengerti dan paham bahwa tidak ada momen kehidupan yang tidak menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus belajar merelakan hidup kita, memiliki hati yang rela berserah kepada Tuhan, agar hidup kita dapat dibentuk oleh tangan Tuhan. 

Terkadang saat kita bersungut-sungut kepada Tuhan dan tidak bersyukur atas apa yang kita alami, Tuhan akan mengizinkan perkara-perkara yang dapat membuat kita menjadi mudah dibentuk sesuai dengan rencana-Nya. Tetapi, saat kita mengizinkan Tuhan untuk membentuk kita, janganlah sesekali kita berpaling daripada-Nya, melainkan kita harus selalu merindukan akan hadirnya Tuhan dalam hidup kita. Seperti ada tertulis dalam dalam Yesaya 26:9 “Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar.”

Mari kita sama-sama belajar untuk menjalani proses yang sedang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita. Bersyukur atas segala proses pembentukan yang sedang Tuhan kerjakan melalui berbagai macam perkara. Hingga nanti akan ada saatnya dimana kita melihat hasil bentukan dari tanganTuhan dan kita akan bersyukur atas apa yang telah Tuhan susun selama kita menjalani kehidupan ini.

Sabtu, 25 Juli 2020

Sumber Keselamatanku


Yohanes 14:6


”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.

Keselamatan adalah bukti perjuangan dan pengorbanan Tuhan bagi umat manusia, dengan kelahiran Yesus ke dunia, kita bisa melihat Allah dalam rupa manusia. Dengan penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib, dosa kita ditebus sehingga kita tidak binasa. Inilah satu- satunya cara untuk menyelamatkan kita. Tidak ada jalan atau cara lain. Ini semua karena Allah sungguh mengasihi kita.

Hanya dengan pengorbanan Yesuslah, kita bisa diselamatkan. Dialah satu-satunya jalan keselamatan. Tidak ada satu makhluk manusia manapun atau agama apapun yang bisa menjamin keselamatan selain Yesus. Dialah Tuhan dan Juruselamat kita. Seperti kata Yesus, ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidakmelalui Aku” (Yohanes 14:6). 

Saat kita telah diselamatkan maka kita harus meninggalkan semua perbuatan dosa dan cara hidup kita yang lama, supaya keselamatan yang kita terima di dalam Tuhan Yesus Kristus itu tidak menjadi sia-sia. Kita juga harus bersyukur dan bersukacita dengan anugerah keselamatan yang diberikan Allah melalui kelahiran Yesus ke dunia. Jangan pernah ragu dengan keselamatan yang dijamin Yesus. Mari kita hidupi anugerah keselamatan ini dengan pertobatan sejati dan menjalankan firman Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Jumat, 24 Juli 2020

Keselamatan hanya ada di dalam Tuhan



( Kisah Para Rasul 4:2 )

Keselamatan bermakna pembebasan dari sesuatu yang membahayakan. Keselamatan bagi orang Kristen hanya diperoleh melalui Yesus. Mengimani kehadiran dan juga perbuatan Yesus menjadi jembatan bagi kita dalam memperoleh keselamatan. Ada sebuah ilustrasi yang mengambarkan makna keselamatan. 

Suatu hari ada seorang lelaki yang bekerja di palang pintu kereta api. Pada saat itu dia membawa anaknya yang berumur 5 tahun bersama-sama dengannya. Lelaki tersebut sibuk membaca Koran dan tidak memperhatikan anaknya. Si anak tersebut penasaran dengan palang kereta api itu, sehingga dia memanjatnya. Selang beberapa waktu, lelaki itu menerima info dari stasiun terdekat bahwa kereta api sudah akan melintas. Karena terlalu asik , si lelaki mencoba mengabaikannya. 

Namun, dia segera tersadar dan mendengar bunyi kereta api yang sudah mendekat. Dia pun bergegas menutup palang dan seketika terkejut karna anaknya ada di atas palang terssebut. Dia sudah meneriaki anaknya tetapi tidak di respon. Dia pun menangis dan bingung harus bagaimana. Akhirnya, dia pun membulatkan tekadnya dan menutup palang. Anaknya pun terjepit palang dan meninggal. Saat dia mengambil keputusan itu, yang dipikirkan adalah lebih baik anaknya yang meninggal dari pada orang-orang yang berkendaraan. Dia pun sangat terpukul dengan peristiwa itu, Namun dia telah menyelamatkan nyawa banyak orang.

Begitu jugalah Allah telah rela mengorbankan anakNya, Tuhan Yesus untuk keselamatan seluruh umat manusia. Keselamatan yang kita terima diberikan secara cuma-cuma. Untuk itu, akankah kita menjadikan pengorbanan Yesus sia-sia?. Tidak maukah kita mengimani keselamatan yang dari Tuhan?. Atau akankah kita memberikan versi terbaik dari diri kita untuk kemuliaan Tuhan? Kita harus memahami arti keselamatan yang telah kita terima. 

Kamis, 23 Juli 2020

Dalam Yesus Ada Keselamatan


Yohanes 3:17

“Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia”  (Yohanes 3:17)

Keselamatan adalah penyelamatan jiwa dari dosa dan kematian. Keselamatan dapat juga disebut “Pembebasan” ataupun “keamanan” dari kodrat berdosa, dan merupakan janji akan kehidupan kekal melalui roh. Namun, banyak orang yang kurang tahu bagaimana caranya mendapatkan keselamatan itu. 
Sering kita mendengar pepatah “Banyak jalan menuju Roma”, artinya banyak jalan menuju sorga.  Apakah benar?  “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah 4:12), artinya jalan untuk memperoleh keselamatan hanya ada satu, yaitu melalui Yesus Kristus. Dia berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."  (Yohanes 14:6).  Jadi, tidak seorang pun akan mencapai Kerajaan Sorga jika mereka tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang hidup.

Berbicara tentang keselamatan berarti berbicara tentang karya penebusan yang dilakukan Yesus Kristus melalui kematian dan kebangkitanNya. Keselamatan tidak dapat kita peroleh melalui segala usaha, cara dan perbuatan baik kita, melainkan melalui iman berdasarkan anugerah Allah. Oleh karenanya, marilah kita merespon anugerah itu dengan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Pertanyaannya, apakah yang harus kita lakukan sebagai orang yang diselamatkan? Kita harus seperti Paulus, berserah kepada Tuhan, terus berdoa dan memberitakan injil bagi orang-orang yang belum percaya agar mereka mau membuka hati dan percaya kepada Yesus Kristus.

Rabu, 22 Juli 2020

Mengharapkan Keselamatan dari Tuhan



Yohanes 3 : 16


Kita mengimani Allah dalam diri Yesus sebagai Penyelamat umat manusia. Ia memiliki kuasa atas keselamatan umat manusia.  Jerih payah, kerja keras atau pun segala upaya yang dilakukan setiap orang, agar dilakukan untuk memperoleh “keselamatan” itu. Kita semua meyakini bahwa usaha serta pikiran kita itu akan membawa kita menuju kepada keselamatan. Bahwa Kerajaan Allah terbuka bagi semua orang, melintasi batas-batas buatan manusia. Namun hanya orang-orang yang tetap setia, yang imannya selalu terarah pada Allah layak untuk masuk tinggal bersama-Nya di dalam kerajaan-Nya.

Keselamatan yang dijanjikan bagi umatNya akan datang melalui pendengaran akan FirmanNya: “dengarkanlah, maka kamu akan hidup!”. Tuhan akan memberikan anugerahNya dengan memberikan makanan dan minuman bagi jiwa dan FirmanNya adalah kebaikan bagi hidup yang tidak terbatas sampai kapan pun. Siapa yang haus dan lapar, datanglah kepada Tuhan, sebab hanya pada Dia sajalah kita akan menerima segala yang baik dalam kehidupan ini. (Mzm. 63:2,6; Yer.31:14; Yoh. 4:14; 7:37).

Marilah kita datang kepada undangan keselamatan dari Tuhan untuk menerima anugerah pengampunan, persekutuan yang kudus dan berkat-berkatNya yang melimpah yang membawa kita pada kehidupan kekal. Bersama Tuhan kita akan memenangkan hari-hari yang kita lalui, apapun permasalahan, pergumulan, tantangan, cita-cita, harapan kita, jawabannya hanya ada pada Tuhan kita Yesus Kristus.

Selasa, 21 Juli 2020

Anugerah Yang Mengherankan



Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal pembenaran oleh Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran diri mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada pembenaran oleh Allah.  (Roma 10:3)

Konsep iman Kristen tentang keselamatan sulit dimengerti oleh nalar. Mengapa orang beriman diselamatkan padahal mereka orang berdosa? Orang yang beriman kepada Yesus Kristus diselamatkan berdasarkan anugerah Tuhan semata, sedangkan orang Israel yang mengejar kebenaran, justru tidak memperoleh kebenaran itu? Bagi Paulus jawabannya terletak pada iman. 

Sedangkan Israel terus giat mengejar kebenaran berdasarkan kriteria mereka sendiri. Mereka mengira dengan giat beribadah, tekun menjalankan hukum Taurat, serta hidup saleh, mereka akan mendapatkan keselamatan dan pembenaran dari Allah. Mereka keliru, karena keselamatan bukan berdasarkan usaha dan perbuatan baik manusia, melainkan karena anugerah Allah dan oleh iman kepada Kristus. Konsep keselamatan melalui iman dan berdasarkan anugerah ini, bagi orang Yahudi merupakan suatu konsep yang sulit diterima sehingga mereka pun menolak Yesus. Setiap orang harus mengambil sikap dan keputusan ketika berhadapan dengan Yesus Kristus, apakah percaya atau menolak Dia?

Keselamatan tidak dapat kita peroleh melalui segala usaha dan perbuatan baik kita, melainkan melalui iman berdasarkan anugerah Allah. Oleh karena itu, marilah kita menyambut anugerah itu dengan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Pertanyaannya apakah yang harus kita perbuat sebagai orang yang diselamatkan? Kita harus seperti Paulus, turut berdoa dan memberitakan kabar baik ini bagi orang lain yang belum percaya agar mereka mau membuka hati, bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus.

Senin, 20 Juli 2020

Anugerah Keselamatan


Kisah Para Rasul 4:12

Kisah Para Rasul 4:12 (TB)  Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Keselamatan adalah penyelamatan jiwa dari dosa dan kematian.  Keselamatan merupakan janji akan kehidupan kekal melalui roh. Keselamatan adalah kebebasan dari hasrat duniawi dan godaan yang mengarahkan manusia keluar dari penerangan dan persekutan penuh dengan Allah. Solus Christus artinya hanya oleh iman kepada Kristus maka anugerah keselamatan dari Allah bisa kita peroleh. Kristus adalah satu-satunya Juruselamat dan tidak ada keselamatan di luar Dia

Keselamatan yang kita peroleh merupakan suatu anugerah yang Tuhan berikan kepada kita, bukan karena kebaikan atau kehebatan atau kepintaran kita, melainkan semata-mata hanyakarena belas kasihan Tuhan Yesus. Kita sebagai manusia adalah fana, kehidupan didunia ini hanya sementara saja. Pernahkah kita berpikir kemanakah kita setelah kematian didunia ini? Manusia seharusnya menerima hukuman kekal, namun Tuhan Yesus memberikan keselamatan sebagai anugerah kepada setiap kita yang percaya kepada-Nya. Keselamatan itu tidak bisa kita peroleh selain di dalam Dia, tidak ada seorangpun yang dapat memberikan keselamatan kekal, melainkan hanya Tuhan Yesus saja.

Hidup di dunia ini fana, kekekalan dan keabadian kita akan dapatkan jika kita terus percaya dan berharap selalu kepada Tuhan Yesus. Di kehidupan ini akan banyak yang mengaku sebagai juruselamat dan tuhan, namun kita harus selalu percaya Tuhan Yesus adalah penyelamat abadi dan pemberi hidup yang kekal, jangan biarkan iblis/penyesat itu memperdaya kita akan janji keselamatan yang telah kita peroleh dari Bapa. Setiap orang yang percaya kepada Yesus akan mendapatkan hidup kekal (Yoh 6:47, Yoh 3:36)

 

Keselamatan adalah anugerah untuk setiap orang percaya


Minggu, 19 Juli 2020

Berkuasa atau Menguasai?


Berkuasa atau Menguasai?

 

“Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.” 1 Korintus 9:25

    Penguasaan diri bagi orang Kristen menunjukkan tingkat kedewasaan rohaninya, yang tidak hanya dalam satu aspek saja, tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan; suatu karakteristik mampu menahan diri secara moral terhadap segala godaan dan segala kenikmatan dosa. Ada tertulis: “...hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” ( Galatia 5:16).

    Selama seorang Kristiani hidup, keinginan daging adalah bagian dari kehidupan kita dan satu-satunya cara mengendalikannya adalah dengan hidup sesuai dengan Roh. Penulis Amsal berkata, “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.” (Amsal 25:28). Menjadi orang yang bisa menguasai diri dalam segala hal adalah sebuah proses, tidak semudah membalik telapak tangan.

    Penguasaan diri akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih dewasa. Dengan penguasaan diri, kita tidak akan mudah terbawa arus dosa duniawi. Dengan memiliki karakter ini, kita akan semakin serupa dengan juruselamat kita, Yesus Kristus. Seperti tertulis dalam  2 Timotius 4:5 kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!”.


    Mari, ijinkan Roh Kudus mengendalikan hidup kita. Bila kita hidup oleh Roh, kita akan menaati firman-Nya dan menghindari situasi di mana kita lemah. Roh Kudus yang diam dalam diri kitalah yang akan menolong kita ketika kita bertempur melawan segala macam bentuk godaan dosa. “orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota .” Amsal 16:32b

 

Penguasaan diri akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Sabtu, 18 Juli 2020

Kuasa Lemah Lembut


Kuasa Lemah Lembut

Matius 5:5

 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

    Apa yang kita pikirkan saat mendengar tentang lemah lembut? Apakah suatu sikap yang penuh tindasan dan  tekanan?

    Dalam Perjanjian Baru, kelemah lembutan memiliki tiga arti yaitu tunduk kepada kehendak Tuhan, mudah untuk dibentuk dan diajar, serta mau mempertimbangkan dan menghargai pendapat orang lain. Kelemah lembutan adalah salah satu buah Roh. Lemah lembut bukanlah  lemah, kalah dan berarti negatif, tetapi lemah lembut adalah karakter seseorang yang dapat mengontrol diri.

    Yesus mengajarkan kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang lemah lembut di muka bumi ini.  “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” (Matius 5:5). Hanya orang-orang yang lemah lembutlah yang akan memiliki bumi. Sebab orang yang lemah lembut  tunduk kepada otoritas Tuhan, mau menyerahkan diri sepenuhnya ke dalam rencana Tuhan dalam segala aspek kehidupan. Baik itu dalam pikiran, perbuatan, perasaan dan perkataan, dan menyerahkan sepenuhnya dalam tuntunan Roh Kudus.

    Jadi, pribadi yang lemah lembut adalah pribadi yang sesungguhnya memiliki kekuatan atau kelebihan, namun dapat menguasi diri dan mengontrol kekuatannya. Sikap lemah lembut juga tidak menyalahgunakan kekuatan dan kuasa yang dimilikinya namun dapat memakai kekuatan itu dengan benar dan bijaksana.

 

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.


 

Jumat, 17 Juli 2020

Sulit menemukan yang setia


Sulit menemukan yang setia

( Amsal 20 :6)

 

    Banyak pengertian yang menunjukkan arti dari setia. Setia berarti tidak menyimpang ke kiri  atau ke kanan dan berjalan lurus. Dalam kehidupan kristiani sendiri banyak yang belum mampu setia terhadap Yesus dan kekristenannya yang mengakibatkan seseorang menyimpang dan berpindah agama. Seperti hal nya berbuat baik, mudah untuk dilakukan tetapi untuk setia adalah hal yang cukup sulit.

    Walaupun demikian ada juga figure-figur dalam alkitab yang bisa konsisten dan setia. Yesus kristus merupakan tokoh yang paling setia dengan Allah. Sehingga, Dia rela berkorban demi menggenapi Titah Allah. Tokoh lain yang setia adalah sadrakh, mesakh , dan Abednego. Mereka setia terhadap Tuhan dan tidak mau menyambah berhala yang membuat mereka di masukkan ke perapian menyala-nyala. Tetapi mereka tidak terluka sedikit pun.

    Ketika ingin setia, banyak tantangan yang akan kita lalui. Salah satunya rasa takut seperti yang dilakukan Simon Petrus. Awalnya dia berjanji akan setia kepada Tuhan. Tetapi rasa takut membua dia menyangkal Tuhan Yesus. Hal lain yang membuat kita gagal dalm melakukan kesetiaan adalah uang. Hal ini terjadi pada Yudas Iskariot. Demi uang dia menjual Yesus Kristus.

    Sulit bukan berarti tidak bisa. Itulah yang harus menjadi pegangan kita agar mampu tetap setia kepada Tuhan. Kita harus benar-benar mengenal Tuhan kita agar kita tidak mudah tergoyahkan. Kesetiaan mampu kita lakukan dengan kebenaran Tuhan. Mari kita bertekad dalam diri kita untuk setia kepada Tuhan dan ajaran-ajaranNya. 

 

 

Kesetiaan kepada Tuhan dibuktikan melalui tekad dan konsistensi terhadap ajaran-ajaran-Nya.

Kamis, 16 Juli 2020

Memperhatikan yang Lemah


Memperhatikan yang Lemah

(Mazmur 41:2)

“Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! Tuhan akan meluputkan dia pada waktu celaka.”



Kita mungkin tidak asing dengan sabda bahagia Yesus dalam Khotbah di Bukit (Matius 5:1-10). Ini adalah "sabda bahagia" dari Perjanjian Lama, yaitu: "Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah" (Mazmur 41:2).


Kata dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan menjadi "memperhatikan" sesungguhnya berarti "memikirkan orang lain". Sedangkan yang diterjemahkan menjadi "lemah" sesungguhnya berarti "mereka yang membutuhkan".


Ada banyak orang yang membutuhkan di sekitar kita. Mereka membutuhkan kasih, pengharapan, serta pengetahuan akan Allah. Meski tidak dapat menyelesaikan semua permasalahan mereka, tetapi kita dapat menunjukkan kepedulian untuk meringankan beban mereka.


Kita mungkin tidak punya banyak uang, tetapi kita dapat memberikan diri kita. Kita bisa menunjukkan bahwa kita memikirkan orang-orang yang membutuhkan, dengan kita mendengarkan mereka bercerita. Kita dapat memperlakukan mereka dengan baik dan sopan. Kita dapat mendoakan mereka. Kita dapat memberikan kata-kata yang membangkitkan semangat. Kita dapat bercerita tentang Yesus. Dan terakhir, kita dapat mengasihi mereka.


Bayangkanlah mereka yang hidup bagi diri mereka sendiri, selalu berusaha memperoleh keuntungan, dan mencari kesenangan pribadi. Bandingkanlah dengan mereka yang mau memberi diri bagi orang lain. Manakah di antara mereka yang memiliki ketenangan, kekuatan, dan sukacita di dalam dirinya?

 

    Bukti berkat Tuhan adalah banyaknya orang yang kamu tolong, bukan berapa banyak yang kamu miliki.

 

 

Memberi adalah salah satu bentuk kasih yang sejati

Rabu, 15 Juli 2020

Kemurahan Hati


Kemurahan Hati

Lukas 6 : 36

 

Kemurahan yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, adalah bentuk kemurahan seperti memberi sesuatu kepada yang membutuhkan atau menolong orang lain dengan perbuatan kita. Namun kemurahan sebagai buah dari Roh Kudus, memiliki makna yg lebih mendalam dari sekedar perbuatan memberi atau menolong orang lain.

Kemurahan hati adalah sifat Tuhan sendiri, maka orang percaya pun tak boleh lepas dari sifat itu.  Banyak orang Kristen enggan bermurah hati kepada orang lain padahal Alkitab menyatakan bahwa orang yang murah hati sesungguhnya berbuat baik kepada diri sendiri  (Amsal 11:17), karena Tuhan pasti akan membalasnya. Pemazmur menyebut orang yang murah hati sebagai orang benar (Mazmur 37:21).

Kalau kita menyadari bahwa Tuhan telah menyatakan kemurahan hati-Nya yang tak terhingga dan memberikan yang terbaik bagi kita, sudah sepatutnya kita mengikuti jejak-Nya dengan mencerminkan sikap yang sama dengan-Nya. Salah satunya adalah hal kemurahan hati ini. Kemurahan hati adalah salah satu perwujudan dari kasih. Kekristenan itu selalu identik dengan kasih.

Tuhan adalah kasih, dan Tuhan itu murah hati. Dia selalu memberi segala sesuatu yang terbaik bagi kita, bahkan anakNya yang tunggal pun Dia relakan untuk menebus kita semua dari jurang kebinasaan menuju keselamatan yang kekal. Hal seperti inilah yang harus mewarnai sikap hati kita sebagai orang percaya.

 

Kemurahan hati adalah salah satu perwujudan dari kasih

Selasa, 14 Juli 2020

Kesabaran : Cerminan Diri dan Teladan bagi Sesama


Kesabaran : Cerminan Diri dan Teladan bagi Sesama

1 Korintus 4:12

 

    Kesabaran berasal dari kata Yunani MACROTHUMIA yang merupakan gabungan dari dua kata: macro yang berarti panjang, dan thumos yang artinya temperamen. Jadi kesabaran itu menunjuk pada pengertian tentang kemarahan yang memerlukan waktu yang sangat panjang untuk membangkitkannya sebelum kemarahan itu dinyatakan; amarah yang terkendali. Tidak sedikit dari kita yang memiliki temperamen pendek, artinya mudah sekali kehilangan kesabaran dan menjadi marah; tersinggung dengan kata-kata yang kurang mengenakkan saja amarah kita langsung meledak dan tak terkendali. Pemazmur mengingatkan, “Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.” (Mazmur 37:8). Namun ada juga orang-orang yang mampu mengendalikan amarah dan bisa sabar terhadap orang lain.

    Kesabaran adalah lawan dari kemarahan yang tidak pada tempatnya, kemampuan untuk menahan diri dalam menghadapi situasi-situasi sulit. Musa, sebagai seorang pemimpin yang juga manusia biasa, terkadang tidak bisa menahan amarahnya terhadap orang-orang Israel karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. Ketika Tuhan menyuruh Musa untuk berbicara kepada batu agar batu itu mengeluarkan air, Musa malah memukul batu itu. Ketidaksabarannya menyebabkan Musa tidak diijinkan Tuhan untuk memasuki Tanah Perjanjian. Bisa disimpulkan bahwa orang yang sabar sekali pun ada batasnya. Maka kita sangat membutuhkan Roh Kudus agar kita memiliki kesabaran di segala situasi, karena cepat atau lambat kita akan sampai pada batas kesabaran kita.

    Begitu pentingnya kesabaran dalam hidup orang percaya sehingga firman Tuhan menempatkannya pada urutan tertentu. Bila kita sudah memiliki kasih, sukacita dan damai sejahtera, kesabaran akan hadir. Tuhan Yesus sendiri telah memberi teladan hidup kepada kita, bagaimana Ia tetap sabar terhadap orang-orang yang menganiaya dan menyalibkan Dia di kayu salib, tidak ada amarah sama sekali. Dan sabar adalah sifat Allah; Dia sabar terhadap setiap orang. Sebagai anak-anakNya, sudah seharusnya kita mewarisi sifat-sifat Bapa kita.Mari kita mencerminkan kasih Tuhan kepada sesama.

 

Milikilah kesabaran, karena Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan

Senin, 13 Juli 2020

Hidup Dalam Damai Sejahtera


Yohanes 14:27

    Yohanes 14:27 (TB)  Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

    Banyak hal yang membuat suasana hati kita tidak damai sejahtera, kegelisahan, kedengkian, ketidaksyukuran akan anugerah kehidupan yang telah Tuhan berikan Damai sejahtera akan selalu ada dalam setiap hati orang yang percaya, dan hidupnya takut akan Tuhan. Dengan memiliki persekutuan yang erat dengan Allah maka secara otomatis kita akan mengalami damai sejahtera Allah didalam hidup kita.

    Dalam perjanjian lama, damai sejahtera menggunakan kata “Shalom” yang artinya sejahtera rohani dan jasmani, tubuh sehat. Itulah damai yang Tuhan berikan kepada umatNya. Dalam Perjanjian Baru, damai sejahtera dipakai kata “Eirene” yang mengandung arti kesatuan, keharmonisan. Sebab itu, damai dan kerukunan itu tidak bisa dipisahkan.

    Damai sejahtera tidak serta merta terlihat dari seberapa banyaknya harta/kekuasaan/kedudukan yang kita miliki, itu semua tidak menjamin adanya damai sejahtera dalam diri kita. Mensyukuri yang telah Tuhan berikan adalah salah satu cara kita memperoleh damai sejahtera yang telah Tuhan berikan untuk kita. Bagaimana kita dapat memiliki hidup damai jika kita masih memiliki akar kepahitan yang begitu menyakitkan dalam hidup kita? Bagaimana kita dapat sungguh melayani Tuhan Yesus jika dalam hati kita masih menyimpan sesuatu yang membuat hati atau perasaan kita diliputi ketidakdamaian?

    Taat pada perintah-Nya adalah suatu kewajiban untuk kita, menaungi setiap badai dalam hidup ini bukanlah suatu yang mudah ketika kita tidak menyerahkan diri kita sepenuhnya pada Tuhan Yesus. Kedamaian akan selalu menghampiri kita dan akan menjadikan kita lebih kuat dari apapun yang kita pikirkan. Tuhan Yesus memberkati

Takut akan Tuhan akan membawa kamu pada kedamaian yang sejati.

Minggu, 12 Juli 2020

Hikmat dan Kepemilikan Hikmat

Amsal 2: 1-22

Hikmat adalah pemberian Allah yang harus diterima dengan sikap hati yang peka dan terbuka terhadap kebenaran Allah, namun di sisi lain, hikmat harus dicari dengan sungguh-sungguh, kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika seseorang ingin mendapatkan keuntungan, maka Ia harus bekerja mencari untung. Jika seseorang ingin hidup berhasil, Ia harus berusaha sampai berhasil. Jika menginginkan hidup yang sukses, maka kita harus berusaha semaksimal mungkin demi mendapatkan kesuksesan itu. Jika mau menjadi juara di sekolah atau lulus cumlaude di universitas, kita harus belajar giat untuk memperoleh gelar itu.

Sama halnya seperti yang tertulis dalam Amsal 4:7 “Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian”. Orang yang ingin mendapatkan hikmat harus mencari sampai mendapatkan hikmat. Ternyata hikmat bukan diperoleh dengan tiba-tiba dan cuma-cuma! Hikmat dicari sampai didapatkan. Bagaimana seseorang dapat menjalani hidupnya dengan hikmat?

Menurut Amsal, permulaan hikmat adalah memperoleh hikmat itu sendiri, yaitu orang yang terus mencari Allah, orang yang rindu berjalan bersama Allah, dan orang yang setiap saat berserah kepada Allah. Orang yang demikian akan memperoleh hikmat. Dengan kata lain, ia akan memperoleh Allah, yaitu seluruh hidupnya ada dalam penyertaan Allah.

Kepemilikan hikmat harus diawali dengan sikap takut akan Allah, karena relasi kita dengan Allah itulah yang mendasari  hidup yang berhikmat. Pengenalan yang benar akan Allah akan mempengaruhi sikap kita dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam berhubungan dengan orang lain. Jadi, sudahkah kamu memulai hidup dengan hikmat?


Sabtu, 11 Juli 2020

Hikmat yang Tak Ternilai

Amsal 3 : 13-16

Hikmat yang paling baik adalah hikmat yang berasal dari Tuhan dan bukan hanya sekedar hikmat yang berasal dari manusia. Bagaimana cara kita mendapatkan hikmat dari Tuhan? Pada Amsal 9:10 tertulis bahwa hikmat didapatkan dengan cara takut akan Tuhan.

Takut akan Tuhan akan membentuk sikap hati kita untuk belajar menghormati Tuhan dan menjalin hubungan yang dekat dengan Tuhan. Memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, akan membentuk kita serupa dengan Tuhan. Dengan hal itu tentunya pola pikir dan pandangan kita pun akan menjadi sama dengan Tuhan, dan secara otomatis hikmat Tuhan pun akan turun atas kita. Alkitab mengatakan bahwa ada dua kegunaan hikmat yang berguna bagi orang-orang yang takut akan Tuhan. Pertama, hikmat akan melepaskan kita dari jalan yang jahat dan menyimpang. Kedua, hikmat akan melepaskan kita dari hal yang menyesatkan.

Dengan hikmat yang berawal dari takut akan Tuhan, kita akan mendapat pengertian, kita akan menjadi bijaksana dan bisa mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang madu, mana yang racun secara tepat. Kita akan bisa membedakan keduanya dengan mudah jika kita memiliki hikmat. Betapa pentingnya hikmat ini agar kita tidak salah jalan, terperangkap, tersandung dan jatuh. Itulah sebabnya mengapa hikmat ini jauh lebih bernilai ketimbang emas, perak, permata serta keinginan/kekayaan lainnya yang pernah kita impikan.

Jika demikian, seandainya pilihan itu jatuh kepada kita, jangan sampai salah menentukan pilihan. Lupakan segala kenikmatan-kenikmatan daging karena semua itu bukanlah yang terutama, melainkan pilihlah sebuah pilihan yang berkenan bagi Kerajaan Surga.

Pengertian hikmat jauh lebih luas dari sekedar kepintaran, kecerdasan, maupun kecerdikan. Alkitab mengatakan bahwa seseorang yang berhikmat akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik. Selain itu dikatakan juga bahwa orang yang memiliki hikmat di dalam hatinya akan memiliki pengetahuan, kebijaksanaan, dan kepandaian, untuk menyenangkan, memelihara, dan menjaga kita dalam kehidupan kita.

Hikmat lebih bernilai dari sebuah permata dan menjadikan hidup lebih terpelihara.

Jumat, 10 Juli 2020

Hal Terpenting adalah Hikmat

(Pengkhotbah 10:10)

 

Hikmat telah dikaruniakan oleh Tuhan kepada setiap orang dengan porsi masing-masing. Hikmat ini bisa berupa kemampuan dan juga talenta. Namun, masih banyak orang yang belum mampu untuk mengaplikasikan hikmat tersebut. Ketika kita mau untuk mendekat kepada Tuhan dan mau menaati firmanNya, maka hikmat itu akan selalu melekat dalam diri kita.

Dalam kasus sederhana, ada sebuah perlombaan memotong kayu yang sangat besar. Waktu yang diberikan adalah dua jam. Perlombaan ini diikuti oleh dua orang. Pertama, seorang bapak paruh baya. Dia dengan semangat langsung memotong kayu tersebut dari menit pertama. Kedua, seorang pemuda yang menghabiskan satu jam pertama untuk mengasah kapaknya. Alhasil, si pemudalah pemenangnya. Dia hanya menghabiskan 30 menit untuk memotong kayu tersebut.

Banyak orang bisa saja menggunakan fasilitas yang sama dan juga keahlian yang sama. Namun, keberhasilan bisa berbeda, tergantung pada bagimana mereka menggunakan fasilitas yang ada disatukan dengan skill yang ada. Semua perbedaan itu akan sangat terlihat dari berhikmatnya seseorang. Sehingga apapun cita-cita dan mimpi kita libatkan Tuhan dan minta hikmatnya supaya keberhasilan berpihak pada kita. Bukannya hanya keberhasilan duniawi tapi juga rohani kita.

 

Hikmat membawa keberhasilan di setiap kehidupan


Kamis, 09 Juli 2020

Hidup dengan Hikmat


1 Raja-raja 3:9

“Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?”

Jika Tuhan mau mengabulkan semua permintaan kamu, maka apa yang akan kamu minta? Saat Salomo diperhadapkan dengan situasi tersebut, ia meminta hikmat dari Tuhan untuk membedakan mana yang baik dan jahat agar dapat memimpin umat Allah dengan baik (1Raja-raja 3:9). “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian," firman Allah kepada Salomo, “Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu.” Tuhan bahkan berjanji untuk memberinya “kekayaan maupun kemuliaan” (ayat 11-13). Sampai hari ini pun Salomo dikenang dengan hikmat besar yang Allah berikan kepadanya.

Salomo mengawali pemerintahannya dengan mengabdi pada hikmat Allah dan memiliki ambisi mendalam untuk membangun Bait Allah yang sangat indah demi memuliakan Allah. Namun, sesuatu terjadi dalam perjalanan hidupnya. Hasratnya untuk hidup dengan hikmat Allah digantikan oleh daya tarik kekayaan dan kedudukan yang telah Allah berikan kepadanya. Pernikahannya dengan perempuan asing yang menyembah berhala akhirnya menguasai dirinya dan akhirnya bangsanya juga menuju penyembahan berhala.

Pelajaran yang kita ambil dari sini sangat jelas, bahwa mengasihi Kristus dan hikmat-Nya harus senantiasa menjadi tujuan utama bagi kita yang ingin hidup untuk menyenangkan Allah di kehidupan yang singkat ini. Komitmen untuk setia pada hikmat Allah akan memampukan kita menghindari penyimpangan yang telah menghancurkan Salomo.

Mari kita jaga hati agar selaras dengan hikmat Allah dan taat terhadap perintah-Nya. Itulah cara kita menyelesaikan kehidupan ini dengan baik.

 

       Periksa Hatimu Selalu, Agar Tidak Menyimpang dari Hikmat Allah

Rabu, 08 Juli 2020

Hikmat yang dari Allah

 (Yakobus 1:5)

Tak ada kata terlambat untuk mulai bertumbuh dalam hikmat. Allah begitu mengasihi kita dengan kasih yang kuat dan dahsyat, kasih yang bisa melepaskan kita dari kebodohan diri sendiri jika kita rela berserah kepada-Nya. Kasih-Nya bisa mengubah manusia dengan watak yang tersulit menjadi satu pribadi yang luar biasa indahnya. Mungkin perubahan itu agak menyakitkan dan butuh waktu. Namun Allah tak pernah berhenti mengusahakan perubahan kita. Ketika kita meminta kepada Allah, hikmat-Nya akan bertumbuh di dalam diri kita dan mengalir keluar dengan sendirinya kepada mereka di sekitar kita.

Hikmat diperlukan saat kita harus memutuskan apa yang adil dan bermoral, mana yang benar dan yang salah. Jika kita benar-benar menjunjung hikmat, kita dapat meminta kebijaksanaan yang kita perlukan kepada Allah, seperti yang dilakukan Salomo (1 Raj. 3:9). Allah mungkin menjawab permohonan itu dengan cara menolong kita menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan kita dengan kepentingan orang lain. Dia bisa menolong kita melihat manfaat jangka pendek dan membandingkannya dengan berkat jangka panjang (atau bahkan yang kekal) supaya kita bisa menghormati Dia dengan pilihan hidup kita.

Allah kita bukan hanya hakim yang kebijaksanaanya sempurna, tetapi juga penasihat ajaib yang bersedia memberi kita hikmat ilahi dengan berlimpah-limpah.

“Hikmat melalui kasih karunia Allah yang ajaib” adalah pernyataan yang luar biasa. Itu berarti kasih karunia Allah melingkupi kita dengan rasa takjub dan memberi kita kesempatan untuk bertumbuh dalam hikmat di tengah masa-masa tersulit dalam hidup kita.

Kasih karunia Allah memberi kita kesempatan untuk bertumbuh dalam hikmat


BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?

 [KRISTIANI TEKNIK LINGKUANGAN ITERA] [SABTU, 20 MEI 2023] BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?