Senin, 31 Agustus 2020

Serial Tokoh Alkitab Gideon

    Gideon adalah orang biasa. Kisah hidupnya yang tertulis dalam kitab Hakim-Hakim 6 telah menginspirasi banyak orang. Gideon adalah seorang petani dan mempunyai sifat pemalu. Ia juga disebutkan dalam Surat Ibrani sebagai contoh orang beriman. Gideon adalah anak Yoas, dari bani Abiezer dari suku Manasye. Nama Gideon berarti "Si Penghancur", "Pahlawan perkasa" atau "Penebang (pohon)".

    Seperti halnya pola di dalam Kitab Hakim-hakim, bangsa Israel kembali berpaling dari Allah setelah masa damai selama 40 tahun yang dihasilkan oleh kemenangan Debora atas Kanaan dan dibiarkan diserang oleh suku bangsa Midian dan Amalek yang tinggal di sekitarnya. Ketika Allah memanggilnya untuk membebaskan umat Israel dari bangsa Midian, reaksi pertama Gideon adalah, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku” (Hak. 6:15). Allah berjanji bahwa Dia akan menyertai Gideon dan memampukannya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya (ay.16). Ketaatan Gideon membawa kemenangan bagi Israel, dan ia pun terdaftar sebagai salah satu pahlawan iman yang agung (Ibr. 11:32).

    Gideon juga dikenal sebagai Yerubaal, adalah seorang hakim yang muncul dalam Kitab Hakim-hakim, di dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kisahnya terdapat dalam Hakim-hakim 6-8. Ia juga disebutkan dalam Surat Ibrani sebagai contoh orang beriman. 

    Kisah panjang mengenai Gideon ini mengumpulkan berbagai tradisi yang berasal dari suku Manasye. Penyusun kitab Hakim menemukan tradisi-tradisi itu sudah dipersatukan, lalu menyadurnya sedikit. Ada beberapa tradisi mengenai tindakan-tindakan kemiliteran yang dilakukan Gideon melawan orang Midian, baik di wilayah bangsa Israel maupun di luar daerah seberang sungai Yordan. Pada tradisi-tradisi tersebut ditambah tradisi-tradisi lain yang bersangkutan dengan ibadah, yaitu tentang sebuah mezbah di Ofra yang disahkan, tentang sebuah mezbah guna dewa baal dan tentang tanda guntingan bulu domba. Cerita-cerita itu cukup penting oleh karena memperlihatkan kemerosotan agama di Israel yang disebabkan kenyataan bahwa orang Israel mulai menetap di negeri Kanaan dan berkenalan dengan ibadah setempat kepada dewa baal; cerita-cerita itupun memperlihatkan kekacauan di bidang politik yang menyatakan diri dalam ditawarkannya jabatan raja kepada Gideon dan dalam pengalaman yang menyedihkan dengan raja Abimelekh.

    Pada awal kisah Gideon bangsa Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, mereka melupakan perbuatan gagah perkasa Tuhan yang telah menyertai umat-Nya dan menyembah dewa baal , sehingga Tuhan membiarkan bangsa ini ke tangan musuh yaitu orang Midian selama 7 tahun. Orang Midian ini berkuasa atas bangsa Israel dan memusnahkan hasil tanah bangsa Israel, sehingga mereka melarat. Dalam kemiskinan dan penindasan ini bangsa Israel berseru kepada Tuhan. Tuhan memilih Gideon seorang anak muda sederhana anak Yoas orang Abiezer, suku Manasye lewat seorang malaikat yang datang kepadanya di bawah pohon tarbantin di Ofra ketika Gideon sedang mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat itu berkata “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.” (hakim – hakim 6 : 12). Gideon awalnya tidak yakin dengan dirinya dan perintah Allah, karena itu ia meminta bukti tentang kehendak Allah lewat sebuah mujizat

Minggu, 30 Agustus 2020

Tepat Pada Waktunya

 

Yesaya 40:25-31

"Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:31)

    Tentu hampir semua dari kita merasakan bahwa menunggu adalah hal yang sangat membosankan. Terlebih jikalau kita memiliki kesibukan atau ada sesuatu hal yang harus dikerjakan. Terkadang rasanya waktu berjalan sangat cepat, tetapi kalau kita menunggu tanpa ada sesuatu yang dikerjakan akan terasa lama dan sangat membosankan.  Dalam situasi ini mudah sekali sikap kita berubah menjadi menggerutu, mengeluh,dan bersungut-sungut karena tak sabar.

    Hal ini juga terjadi pada saat kita menanti datangnya jawaban doa dari Tuhan. Seringkali kita merasa tidak sabar, menyerah di tengah jalan dan berhenti berharap, karena mata jasmani kita belum melihat secara nyata jawaban doa tersebut.  Padahal sesungguhnya Tuhan telah mempersiapkan berkat yang kita perlukan, hanya waktunya belum tiba, sebab Tuhan lebih tahu kapan waktu yang terbaik untuk menjawab doa-doa kita.  Saat-saat menunggu inilah saat yang berbahaya dan merupakan ujian bagi seseorang.  

    Ketidaksabaran dalam menunggu jawaban seringkali membuat seseorang menempuh jalan pintas, mencari jalan keluar untuk masalahnya dengan mengandalkan kekuatan sendiri.  Ketidaksabaran dalam menanti-nantikan Tuhan inilah yang justru menjadi penghambat berkat baginya sendiri.  Mungkin saat menempuh jalan pintas kita mendapatkan apa yang kita perlukan, tapi seringkali apa yang kita peroleh malah menimbulkan masalah yang baru bagi kita,  "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."  (Amsal 10:22).

    Oleh sebab itu, bersabarlah dan tetaplah menantikan Tuhan!  Sebab waktu kita bukanlah waktu Tuhan.  Pertolongan dan jawaban dari Tuhan itu tidak pernah terlambat dan juga tidak terlalu cepat.  Mungkin kita berpikir bahwa Tuhan terlambat dalam bertindak, tapi sesungguhnya tidak demikian, hanya kita saja yang terburu-buru, tidak sabar menanti-nantikan Tuhan.  Jangan sekali-kali bertindak mendahului kehendak Tuhan, tapi nantikanlah Dia dengan sabar karena semua akan tepat dan indah pada waktunya.

 

Waktu Tuhan indah sesuai rencana-Nya.

Sabtu, 29 Agustus 2020

Menanti Indahnya Waktu Tuhan

 

Mikha 7 : 7 

Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!

    Dalam melewati setiap pergumulan, setiap orang mengharapkan penyelesaian yang instan. Tetapi seringkali Tuhan membawa kita melalui sebuah proses yang tidak instan. Pada akhirnya muncul pertanyaan di benak kita, mengapa Tuhan tidak kunjung menjawab setiap doa yang kita panjatkan?

    Kita harus paham bahwa untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk meratap, ada juga waktu untuk menari. Mungkin terkadang Tuhan ingin menguji iman dan kesetiaan kita agar kita menjadi pribadi yang lebih sabar dan percaya akan rancangan yang sedang Tuhan persiapkan.

    Tuhan mempunyai  rencana dan tujuan karena semuanya yang terjadi  di  dalam  kehidupan membutuhkan waktu. Untuk itu, kita harus menunggu agar Tuhan menyediakan akan kebutuhan dan harapan yang kita minta. Kita harus sabar dan tidak menyerah akan pengharapan kita. Tuhan peduli dan mengerti apa yang kita butuhkan. Tuhan juga mempunyai rencana di dalam kehidupan kita.

    Kita bisa saja berencana, tapi segala sesuatu sudah Tuhan atur dan dipersiapkan seindah mungkin bagi setiap kita. Percayalah bukan waktu kita yang terbaik bagi kita, tapi waktu Tuhan yang akan bekerja dan itulah yang terbaik menurut cara Tuhan.

 

Sabar dan percaya menanti indahnya waktu Tuhan.

Jumat, 28 Agustus 2020

Tuhan Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya

 

Pengkhotbah 3 : 11

    Manusia biasanya selalu membuat rencana-rencana dalam kehidupannya. Contoh kecilnya aja merencanakan keuangan agar lebih hemat. Namun jauh dari itu manusia juga punya banyak rencana terutama untuk masa depan. Seseorang sering berkata aku akan seperti ini tahun depan. Atau akan sukses 5 tahaun lagi. Tidak ada yang salah dengan rencana indah yang disusun oleh manusia. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua yang kita rencanakan adalah yang terbaik untuk kita menurut Tuhan. Bisa aja apa yang telah kita susun dengan baik adalah hal yang akan berdampak buruk bagi kita.

    Saul menduduki posisi sebagai raja tidak begitu lama karena dia tidak memahami waktu Tuhan. Dia hanya mengandalkan pemikirannya sendiri. Dia merencanakan apa yang menurutnya benar. Padahal sikap yang selalu mengandalkan rencana sendiri itu membawanya kepada kebinasaan. Orang israel sewaktu keluar dari tanah mesir juga bersungut-sungut karena tidak betul-betul memahami rencana Tuhan.Tetapi lain halnya dengan keluarga abraham yang patuh dan mengerti rencana Tuhan. Bahkan dia mau pergi ke suatu tempat yang tidak diketahui apa yang akan ditemukannya disana. Bhkan dia tidak tau nama tempat yang akan dia tuju. Tetapi dia yakinkan semua pada Tuhan. Dia yakin waktu Tuhan itu yang terbaik. Begitu juga dengan janji Tuhan untuk memberikan dia keturunan. Sesuatu yang mustahil jika dipikirkan secara manusiawi. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil

    Nah, itulah yang sering terjadi dalam hidup kita. Kadang kita akan sangat kecewa ketika apa yang kita rencanakan bukanlah apa yang terjadi. Hal ini juga sering kali menjadi alasan kita untuk berbalik dari Tuhan. Tapi satu hal yang perlu kita pahami “ rencana Tuhan kadang bukannlah yang kita inginkan tetapi rencana Tuhan adalah yang terbaik”. Bukan tidak baik kalo kita membuat rencana, tetapi yang penting dari sebuah rencana adalah andalkan Tuhan. Ketika tidak sesuai dengan yang kita mau, berdoalah tanyakan pada Tuhan apa yang sebenarnya Tuhan ingin saya perbuat dalam hidup ini. Jangan langsung merasa gagal. Tuhan itu dahsyat bahkan sangat luar biasa. Tuhan akan selalu memelihara anak-anakNya.

 

Tetaplah berpengharapan pada Tuhan dan Andalkan Tuhan dalam setiap musim hidupmu

Kamis, 27 Agustus 2020

Bukan waktuku tapi waktuNya

 

Yesaya 40 : 31 

"Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." 

    Tuhan kita adalah Tuhan yang berkuasa atas segalanya, termasuk atas waktu. Ia menentukan waktu yang terbaik bagi kita. WaktuNya adalah waktu yang terbaik. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya ( Pengkhotbah 3 : 11a). Tetapi seringkali manusia tidak mengerti akan waktu Tuhan ini. Manusia tidak dapat menyelami apa yang Allah lakukan dari awal hingga akhir (Pengkhotbah 3 : 11b).

    Jika saat ini kita sedang berdoa memohon sesuatu kepada Tuhan tetapi doa kita sepertinya  belum dijawab-jawab oleh Tuhan, mungkin saja memang karena apa yang kita minta tersebut belum waktunya kita terima. Ketika waktu Tuhan sudah tepat, maka kita akan menerima apa yang kita minta, jika kita tidak menjadi lemah. Jangan sampai ketika Tuhan akan memberikan jawaban atas doa kita, saat itu juga kita berhenti berdoa, karena kita menyangka bahwa doa kita tidak didengar oleh Tuhan, padahal mungkin memang waktu Tuhan yang belum tiba.

    Dalam banyak hal, kita harus menyadari bahwa kekuatan kita terbatas. Ambil waktu yang terbaik untuk bersaat teduh. Disiplinkan diri kita untuk melakukannya setiap hari. Berdoa, merenungkan firman Tuhan, memuji, menyembah dan berdiam menanti-nantikan Tuhan. Niscaya Tuhan akan membangkitkan kekuatan-Nya dalam diri kita. Dengan kekuatan Tuhan dalam diri kita, kita akan meraih impian-impian kita. Ingat bahwa waktu Tuhan itu selalu tepat. PertolonganNya tidak pernah terlambat sedetik pun. Permasalahannya, seberapa yakin kita akan waktu Tuhan yang selalu tepat bagi kita?

 

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,"  Pengkhotbah 3:11

Rabu, 26 Agustus 2020

Yakin dengan Waktu Tuhan

 

Yakobus 4:15

Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”

    

Percaya kepada cara dan waktu Tuhan bukanlah hal yang mudah di dalam kehidupan kita. Apa lagi bila keadaan yang kita hadapi sangat genting dan kritis. Kita inginkan supaya semuanya cepat teratasi dan perlu berlama-lama. Itulah sifat kedagingan dan kemanusiaan kita.

    Ada berbagai macam persoalan dalam hidup, yang membuat kita bertanya, kapan waktunya saya dipulihkan? Kapan saya diberkati Tuhan? Kita selalu bertanya kepada Tuhan tapi kita tidak pernah bertanya pada diri kita sendiri kapan kita mengasihi Tuhan. Kita tidak akan bisa mengubah waktu-Nya Tuhan untuk kehidupan kita menjadi lebih baik kalau kita tidak pernah memiliki kasih itu.

    Kejatuhan manusia dalam dosa tidak serta merta menghilangkan kasih Allah kepada manusia, tetapi Allah merancangkan keselamatan manusia secara besar-besaran melalui Yesus. Yohanes 3:16 katakan; Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

    Belajarlah untuk mempercayai metode dan waktu Tuhan dalam mendidik umat-Nya. Ketika kita perlu dengan sabar menantikan Tuhan bertindak, pertama pandanglah kepada-Nya dan terus berpegang teguh kepada janji-janji-Nya. Kemudian istirahatlah di dalam pemeliharaan-Nya. Ia tahu semua situasi yang terjadi. Yakinlah akan Firman-Nya. Tuhan akan bertindak dengan cara dan waktu-Nya. Percayalah semua akan indah pada waktu-Nya. Terpujilah Tuhan, Bapa yang kekal di dalam Tuhan Yesus Kristus.

 

Allah punya waktu untuk melaksanakan kehendak-Nya dan menggenapi Firman-Nya

 

Selasa, 25 Agustus 2020

Perihal Doa dan Kesiapan Hati

 

Matius 21 : 22 

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”

Kita pengikut Kristus tidak boleh menaikkan “doa basa-basi” yakni kita meminta sesuatu dalam doa namun kita tidak peduli Tuhan mendengar dan menjawab doa itu atau tidak. Tuhan menghendaki kita pengikut-Nya berdoa dengan penuh kepercayaan, yakin penuh, tidak bimbang sedikit pun.Segala hal yang menghalangi kita berdoa seperti itu harus kita hilangkan sehingga tidak ada kebimbangan bahwa apa yang kita doakan dan cara kita mendoakannya sepenuhnya berkenan kepada Tuhan.Kebimbangan akan muncul ketika kita tidak hidup berkenan kepada Allah dan tidak sungguh-sungguh berusaha untuk mengerti kehendak Allah.

  Karena itu kita harus selalu tekun melakukan segala perintah Kristus dengan kekuatan dari dan dengan dipimpin oleh Roh Kudus.Dengan demikian maka pikiran, perasaan dan kehendak kita secara berangsur-angsur berubah menuju keserupaan dengan pikiran, perasaan dan kehendak Kristus.Percaya senantiasa bahwa janji dan waktu Tuhan itu tidak terselami oleh pikiran manusia.Ada saatnya ketika kita menginginkan sesuatu namun hal tersebut belum terwujud.Namun kita harus senantiasa percaya bahwa Tuhan berdaulat dan memiliki rancangan yang tentunya mendatangkan kebaikan.

  Roh Kudus akan menolong kita berdoa sesuai kehendak Tuhan dan untuk kemuliaan-Nya dan kita akan menerima jawaban atas doa kita itu pada waktu Tuhan dengan cara Tuhan.Kita akan lebih sungguh-sungguh lagi dan dengan lebih bersemangat melakukan segala perintah Tuhan karena kita mempunyai Tuhan yang hidup dan yang menjawab doa.

 

Tuhan Memiliki Cara dan Waktu Spesial Dalam Menjawab Doa Kita

Senin, 24 Agustus 2020

Indah Pada Waktu-Nya

 


Pengkhotbah 3:1 (TB)  Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.

 

Seringkali kita memaksa tentang keinginan dan kebutuhan kita yang harus dipenuhi dengan waktu kita sendiri,  seperti menentukan dan memaksa Tuhan memenuhi semuanya seperti yang kita inginkan.

Kita sadar bahwa kuasa Tuhan sungguh tidak terbatas. Tuhan sanggup melakukan apa yang mustahil bagi manusia atau apa yang berada di luar jangkauan pemikiran manusia. Namun kita perlu menyadari juga, bahwa ada rentang waktu yang dilibatkan di dalamnya, yaitu dari sejak ditetapkannya sebuah janji hingga hari penggenapannya. Seringkali banyak orang percaya yang gagal di dalam masa penantian dari penggenapan janji tersebut.

Bahwa apa yang Tuhan telah janjikan, percayalah bahwa Tuhan pasti akan menggenapinya. Namun di tengah rentang waktu penantian hingga penggenapan janji tersebut, Tuhan mau kita belajar mengerti cara dan waktu Tuhan bekerja. Tuhan mau kita memahami bahwa waktu-Nya tidak pernah terlalu cepat, juga tidak pernah terlalu lambat, selalu tepat seperti yang Ia tetapkan.

Waktu Tuhan pasti yang terbaik,  tidak mudah dimengerti,  namun iman, kepercayaan,  melakukan yang terbaik,  percaya sama timing terbaik Tuhan. Kita akan selalu peroleh hal yang memuaskan dari Tuhan. Melewati cobaan kita tetap percaya waktu Tuhan pasti yang terbaik. Karena setiap orang memiliki waktu yang berbeda, usaha, doa lah yang akan menentukan kamu mendapatkan itu. Selalu bersyukur atas setiap waktu yang ada dalam hidup kita

 

Belajar mengerti cara dan waktu Tuhan bekerja dalam hidup kita

Minggu, 23 Agustus 2020

Sangat Penting dan Sangat Berdampak

 


Yohanes 4:15


Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya

aku tidak haus   dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.” ( Yoh 4 : 15 )


Air merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh manusia. Sekitar 50-70% tubuh manusia terdiri dari air, termasuk kulit, jaringan tubuh, sel-sel dan seluruh organ. Tidak ada manusia yang dapat bertahan hidup dalam waktu lama jika tubuh kekurangan cairan. Air menjadi simbol hidup. Air menjadi simbol kebeningan dan kebersihan. Orang Israel dalam perjalanan menuju tanah terjanji mengalami kekurangan air. Hal itu menyebabkan pertengkaran diantara mereka, dan Musa terpojok. Dan Tuhan menolong mereka sehingga dahaga mereka terpenuhi.

Dalam Injil Yohanes 4 : 5 – 42 dikisahkan wanita yang mengambil air di sumur Yakub berjumpa dengan Yesus dan ia mengalami perubahan pandangan, yaitu berawal dari air yang menghidupkan badan bersifat sementara menjadi air yang menghidupkan jiwa untuk sampai pada hidup kekal. Ia merupakan sumber kehidupan yang melimpah. Air menjadi simbol spiritual yang penting dan berdampak bagi orang Kristen. Air baptis adalah simbol yang penting bagi peralihan hidup kita, dari yang lama menuju yang baru.

Maka, setelah kita dibaptis, secara tidak langsung kita menjadi orang yang penting dan berdampak dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan hal sekecil apapun yang kita lakukan dengan hati yang tulus ikhlas, hal itu menjadi inti dari sesuatu yang berdampak bagi orang lain. Mungkin beberapa hal kecil yang kita lakukan seperti membuang sampah pada tempatnya dapat kita hiraukan, tetapi hasil dari hal yang kita lakukan itu sangat penting dan memiliki dampak yang sangat besar bagi pihak lain. Oleh karena itu, jangan sungkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan aturan dan hati yang ikhlas untuk diri kita sendiri dan bagi orang lain yang mungkin dapat kita beri bantuan.


Sabtu, 22 Agustus 2020

Semakin Berakar dan Berbuah

 

Matius 5:16


“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”


Tuhan telah memberikan kita keselamatan. Hal tersebut berarti kita dipilih dan dipersiapkan untuk melakukan pekerjaan yang baik, yaitu menghasilkan buah dengan menjadi berkat bagi pekerjaan Tuhan. 

Bagaimana Allah membentuk kita supaya kita dipakai Tuhan? Yang pertama adalah Tuhan menjamah hati kita agar semakin percaya kepada-Nya dengan segenap hati dan tidak bersandar kepada pengertian kita. Yang kedua, Tuhan membentuk kita sebagai anak-anak Allah supaya hubungan kita dengan Tuhan di dalam kasih. Dan yang terakhir yaitu Tuhan membentuk kita sebagai anggota keluarga besar Allah yang bisa berbuah dan berdampak. 

Karena itu hendaklah hidup kita tetap di dalam Dia. Hendaklah kita berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kita bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan oleh-Nya, dan hendaklah hati kita melimpah dengan syukur. Sebab Tuhan memangil kita supaya kita dapat menyatakan kemuliaan Tuhan dan membawa banyak orang mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.


Jumat, 21 Agustus 2020

Menjadi Garam Dan Terang



(Matius 5 :13-16 ) 


Dalam bahasa aslinya garam adalah hal yang menunjuk kepada garam untuk penyedap rasa makanan dan sebagai pupuk. Namun, garam dalam hal ini adalah seseorang yang memberi rasa terhadap lingkungannya. Ibarat garam dapur apabila tidak ada pada makanan, maka rasanya akan hambar. Begitulah kita hendaknya menjadi seseorang yang bisa memberikan kedamaian dan rasa nyaman kepada sekitar kita. Sehingga saat kita hadir, orang-orang merasakan ada yang kurang. Dalam hal ini, kita disenangi orang lain karena kita mampu menjadi teladan yang baik dan orang lain merasakan dampaknya.

Adapun terang dalam alkitab lebih mengarah kepada Tuhan Yesus. Namun, siapapun bisa menghasilkan terang melalui hidupnya. Seperti halnya bulan yang bersinar di malam hari akibat dari adanya pantulan matahari. Seseorang menjadi terang bagi sekitar. Ibaratnya, ketika dalam keadaan gelap kia bisa menjadi cahaya bagi sesama kita. Tetapi jauh lebih penting saat kita memancarkan terang, orang kain juga ingin menjadi terang seperti kita. Terang dalam kehidupan adalah saat kita mampu menguasai diri dan melakukan hal-hal yang luar biasa dengan kasih sebagai pijakan.


Dengan demikian, Tuhan menginginkan kita menjadi garam dan terang dunia. Tidak ada gunanya seseorang berpendidikan tetapi tidak bisa menjadi seseorang yang berguna untuk sekitar. Begitu juga dengan tidak baik jika kita rajin belajar firman Tuhan tetapi tidak bisa menjadi terang untuk sesama. Akan sangat baik jika kita menjadi sangat bermanfaat untuk sesama. Hal ini juga ditegaskan oleh Tuhan Yesus ketika ada seseorang yang kaya ingin masuk sorga dan mengaku telah menjalankan semua firman Tuhan. Waktu itu hal yang Yesus titahkan adalah supaya dia memberikan hartanya kepada fakir miskin. Dari sini terlihat jelas bahwa Tuhan Yesus ingin kita bermanfaat bagi sesama


Kamis, 20 Agustus 2020

Sudahkah kamu berdampak?

 


Matius 5:16


“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Matius 5:16

Kehidupan orang percaya adalah kehidupan yang mempengaruhi dunia. Hal ini jelas sekali dari pada yang Tuhan Yesus katakan dalam Mat. 5:13-16, ketika Ia berbicara mengenai garam dan terang dunia. Di sekeliling kita ada begitu banyak hal yang selalu berubah, baik itu perubahan ke arah yang lebih baik atau pun sebaliknya. Perubahan dengan waktu yang sangat singkat atau yang bertahap. Hidup Kekristenan kita juga tidak bisa lepas dengan yang namanya perubahan. Perubahan ini bukan berbicara tentang perubahan yang bersifaf fisik, tetapi sebuah perubahan yang berkaitan dengan pembaharuan hidup orang percaya. Masalahnya, ada orang yang mengaku Kristen tetapi masih terus hidup di dalam dosa dan tidak ada perubahan di dalam dirinya. Orang seperti ini sering kali berdalih dengan mengatakan, “Ya beginilah saya, terimalah saya apa adanya.” Dan ia tidak mau berubah. Dia menjadikan kalimat tersebut sebagai pembenaran untuk tetap tinggal di dalam kebiasaan lamanya. Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki kehidupan yang berdampak baik bagi dunia.

Supaya kita dapat memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitar, kita harus memiliki karakter yang baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang. Karakter menunjukkan siapa diri kita yang sesungguhnya, apa yang Tuhan katakan tentang kita. Orang Kristen yang berkarakter berarti orang yang tetap menjaga kualitas hidupnya dengan baik sekalipun tidak ada orang yang melihatnya, karena ia tahu Tuhan melihat setiap perbuatannya.

Kini, menjadi tanggung jawab kita sebagai orang-orang yang telah diselamatkan-Nya untuk menyelesaikan pekerjaan Allah di dunia. Tujuan hidup Kristus menjadi tujuan hidup kita di dunia ini. Di mana pun kita hadir, seharusnya kehadiran kita menghasilkan perubahan- perubahan yang baik. Dari pikiran kita, perkataan kita, perbuatan kita, dan cara kita melayani sesama. Jika kita tahu melakukan apa yang Allah kehendaki dalam hidup, maka orang-orang di sekitar kita pasti akan menikmati kehadiran Allah dalam hidup mereka. Sudahkah kehadiran kita memberikan dampak perubahan yang baik bagi orang-orang di sekitar kita?


Rabu, 19 Agustus 2020

Berdampak dalam Hidup Kekristenan

 

Matius 13:32


“Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh,

sesawi itu lebih besar daripada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-

burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.”

Dalam setiap kehidupan kita, kita pasti tidak asing dengan kata “berdampak”. Berdampak artinya memberikan efek atau pengaruh tertentu. Dalam hidup kekristenan, berdampak disini lebih mengacu kepada memberikan efek yang baik kepada sesama manusia dan berdasar dengan apa yang telah Tuhan ajarkan kepada kita umat-Nya.

Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki kehidupan yang berdampak atau berpengaruh bagi dunia. Dampak atau pengaruh yang dimaksudkan adalah positif, bukan negatif.  Dengan kata lain kita harus bisa memengaruhi orang-orang sekitar melalui teladan

hidup yang positif dan menjadi berkat bagi mereka. Supaya kita dapat memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitar dan lingkungan, kita harus memiliki karakter yang baik.

Orang Kristen yang memiliki karakter baik, yang tampak nyata dalam setiap perkataan dan

perbuatan, karena keberadaan orang percaya di tengah dunia ini adalah sebagai surat

Kristus yang terbuka, yang dapat dibaca dan dilihat oleh semua orang.


Selasa, 18 Agustus 2020

Hidup Yang Memotivasi

 

Markus 2:12


Orang itu pun bangun, segera mengangkat tikarnya dan pergi ke luar dari hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang begini belum pernah kita lihat.” (Markus 2:12)


Di mana pun Yesus berada, Ia selalu membawa perubahan. Kehadiran-Nya bukan sekadar kehadiran secara fisik, tetapi Ia membawa berita dan kehendak Allah. Ia membawa kata-kata Allah yang kemudian diwujudkan dalam perbuatan-Nya. Yesus tidak pernah menolak kehadiran orang-orang yang sangat membutuhkan-Nya. 


Di mana pun Yesus berada, Ia selalu membawa berita tentang pengampunan dosa dan menyampaikan firman kebenaran yang berasal dari Bapa-Nya kepada banyak orang (ay. 2-7). Tujuan kehadiran Yesus memang semata-mata melakukan kehendak Bapa-Nya untuk mencari orang-orang berdosa untuk diselamatkan. Sebaliknya, orang-orang pun datang kepada Yesus karena ingin mendengar kebenaran dan menyaksikan perbuatan-perbuatan Yesus yang dahsyat yang berbeda dengan guru-guru lain yang pernah ada. Kehadiran-Nya menyatakan kehadiran Allah.


Kini, menyelesaikan pekerjaan Allah di dunia ini menjadi tanggung jawab kita sebagai orang-orang yang telah diselamatkan-Nya. Tujuan hidup Kristus menjadi tujuan hidup kita di dunia ini. Di mana pun kita hadir, seharusnya kehadiran kita menghasilkan perubahan-perubahan yang baik. Dari perkataan kita, cara pandang kita, dan cara kita melayani sesama, mereka pun dapat merasakan kehadiran Allah. Jika kita tahu melakukan apa yang Allah kehendaki dalam hidup kita, maka orang-orang di sekitar kita pasti akan menikmati kehadiran Allah dalam hidup mereka. Sudahkah kehadiran kita memberikan dampak perubahan yang baik bagi orang-orang di sekitar kita?



Senin, 17 Agustus 2020

Perankan Imanmu Dalam Kehidupan



Roma 12 : 9-21


Roma 12:11-12 (TB)  Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!


Banyak hal yang akan menguji iman dan perjalanan kehidupan kita, iman yang dipimpin oleh Roh Kudus akan selalu menjadi hal yang terbaik dalam hidup kita. Iman akan membantu kita mengambil langkah penting dalam kehidupan kita kedepannya, menjadikan kita berhikmat, berdampak dan menjadi kerinduan orang sekitar kita. Bertumbuh dalam iman tidak sama dengan bertumbuh dalam tekanan, iman merupakan hal yang akan menyelamatkan kita.


Menjadi penting dan berdampak dalam hal pelayanan, perbuatan bijak, pengertian akan firman Tuhan, pekerjaan sosial, dan dilingkup hal apapun dalam pekerjaan tangan Tuhan. Betapa senang Tuhan jika melihat kita bersemangat ketika membantu orang lain, senyum indah untuk sesame, kata-kata motivasi sederhana, atau menjadi pendengar yang benar. Tuhan meminta kita untuk mengorbankan waktu atau member dengan sukacita apa yang kita punya. Kasih yang Tuhan berikan di dalam diri kita akan mendorong kita memberikan waktu bagi orang lain dengan tulus. Kerjakanlah segala sesuatu dengan tulus, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Hidup didalam iman adalah bergantung penuh pada kuasa Roh Kudus. Hanya dengan berserah pada kuasa-Nya perbuatan kita dapat menghasilkan buah Roh yang nyata dan bertumbuh. 


Menjadi penting dan berdampak akan selalu membuahkan buah manis, namun kita harus melewati proses yang pahit dan mau setia dibentuk oleh Tuhan. Ingatlah selalu motivasi menjadi penting dan berdampakmu untuk siapa? Haruslah itu untuk kemuliaan Tuhan. Jagalah pondasi iman, peliharalah dan takutlah selalu akan Tuhan, maka hidupmu akan diberkati Tuhan selalu


Roma 12:16 (TB)  Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!


Menjadi Penting Dan Berdampak Adalah Tujuan Dari Iman Kristen Yang Sejati

____________________________________

✨Blog : https://renungankristentlitera.blogspot.com/

✨ Instagram: https://instagram.com/kristianiteklingitera?igshid=x2u4zsfhe4yp

✨▶️ : Kristiani Teknik Lingkungan ITERA

✨📧 : kristianitlitera7@gmail.com

- Kristiani Teknik Lingkungan ITERA -

Minggu, 16 Agustus 2020

Tidak Teladan atau Kurang Percaya?


Matius 14 : 22 – 36

Dinamika yang dialami Petrus selama mengikut Yesus sangat menarik. Petrus dipilih oleh Yesus menjadi pengikut-Nya bukan pertama-tama karena kualitas pribadinya yang unggul, bukan pula karena imannya yang begitu kokoh kuat bai batu karang. Dari Injil Matius 14 : 22 – 36 dapat kita lihat bagaimana Petrus menunjukkan imannya.

Pada awalnya, Petrus mengungkapkan imannya dengan sangat berani. Di tengah danau, ia berkata, “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan diatas air.” Setelah itu Yesus menjawab, “Datanglah!”, Petrus pun melakukannya dengan percaya diri. Ia turun dari perahu dan berjalan diatas air menuju Yesus. Namun, selanjutnya tiupan angin membuat ia takut dan mulai tenggelam. Untunglah Yesus mengulurkan tangan-Nya dan menyelamatkan Petrus.

Kisah Petrus ini menarik dan menggambarkan dinamika hidup beriman kita juga. Kita menjawab undangan Yesus untuk datang kepada-Nya dengan penuh semangat, dengan keyakinan yang begitu kuat, yang bahkan terkadang melampaui rasionalitas. Namun, tidak jarang kemudian kita ketakutan oleh karena gejolak kehidupan yang akibatnya menenggelamkan diri sendiri.

Iman bukanlah sesuatu yang sudah jadi, yang dapat kita terima sekali untuk selamanya. Menjadi beriman merupakan sebuah proses dalam perjalanan hidup ini yang bisa berkembang atau malah berkurang. Sering kali bila mendapat suatu masalah dalam hidup kita, kita bukan semakin meneladani Allah tetapi malah menjadi tidak percaya akan segala sesuatu yang telah Tuhan Allah berikan kepada kita. Mungkin jatuh ke dalam dosa adalah hal yang sangat sering kita lakukan di dalam hidup ini baik secara sadar maupun tidak sadar. Padahal kita sendiri pun tahu bahwa kuasa Yesus begitu ajaib bagi kita, rencana-Nya sangat sempurna untuk diri kita. Lantas, mengapa kita lebih memilih untuk menjadi tidak percaya bukan memilih untuk meneladani-Nya?

 

Saat Teduh Membuat Kelegaan Dan Menambah Keyakinan Kita Kepada Tuhan

 

Sabtu, 15 Agustus 2020

Jadi Teladan dan Berdampak


1 Timotius 4: 12

“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” 1 Timotius 4 : 12

Menjadi teladan adalah perintah, sebab kata ”jadilah teladan” ini ditulis dalam bentuk perintah. Artinya, menjadi teladan adalah keharusan bagi setiap kita dan harus di lakukan sekarang, bukan tunggu nanti kalau moodnya lagi baik, atau kalau situasinya mendukung. Yang benar ialah harus menjadi teladan dan itu dimulai dari sekarang. Bagaimana agar kita menjadi teladan? Kita dapat menjadi teladan dengan beberapa cara, yang pertama yaitu dengan menjaga perkataan. Mengapa kita harus menjaga perkataaan?

Perkataan itu mempunyai pengaruh yang sangat besar, bila kita memahami maka kita akan lebih banyak berpikir sebelum berbicara. Yang kedua adalah kita dapat menjadi teladan dalam kasih yaitu dengan cara menerapkan prinsip-prinsip kasih dengan mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Lalu selanjutnya kita dapat menjadi teladan dalam Kesetiaan, kata setia ini erat hubungannya dengan tanggung jawab, yaitu sikap bertanggung jawab kepada Allah dengan sikap hidup kita yang berkenan kepada Allah. Yang terakhir, kita dapat menjadi teladan dalam kesucian dengan cara senantiasa mengandalkan serta meminta pertolongan Tuhan.

Oleh karena itu marilah kita menjadi teladan, baik dalam perkataan, kasih, kesetiaan dan kesucian hidup. Kita harus terus melakukan itu mulai sekarang sampai selamanya selagi kita masih hidup di dunia.

 

Jadilah Kaum Muda Yang Berdampak

 

Jumat, 14 Agustus 2020

Jadilah Teladan Yang Baik Dan Jauhilah Perbuatan Buruk


Titus 2 : 7-8

Setiap orang biasanya memiliki satu figur yang menjadi panutan dan teladan dalam bertindak sehari-hari. Kadang kita meneladani seorang motivator, politikus, pemerintah, atau pun bisa jadi orang tua kita. Dan tidak semua orang mampu meneladani hal yang baik. Misalnya meneladani seorang artis luar negeri yang berambut pirang dan berpakaian terbuka. Ketika kita meneladani seseorang maka kita akan meniru seluruh tingkah lakunya. Sehingga kita bisa terikut ikut mewarnai rambut kita dan mulai berpakaian terbuka.

Namun, sebagai orang Kristen kita harus meneladani satu figur yang luar biasa yaitu Yesus Kristus. Banyak teladan yang baik Yesus ajarkan pada kita. Salah satu hal yang sangat Tuhan Yesus ingin agar kita lakukan adalah kasih. Kasih ini yang menjadikan kita berbeda dari yang tidak pengikut Kristus. Setelah kita mampu meneladani Yesus, maka kita harus menjadi teladan yang baik bagi sekitar kita. Kita harus bisa menunjukkan bagaimana Tuhan Yesus telah mengajarkan kita.

Seperti hal nya Timotius, dia menjadi teladan yang baik untuk sekitarnya. Awalnya dia meneladani neneknya dan ibunya yang takut akan Tuhan. Dia berasal dari keluarga yang takut akan Tuhan. Banyak orang yang mungkin berasal dari keluarga yang takut akan Tuhan, tetapi tidak mampu menjadi teladan. Namun, itu tidak terjadi pada Timotius. Dia bahkan telah dipakai Tuhan dengan menjadi seoarang pendeta diusianya yang masih sangat belia. Nah, sekarang giliran kita. Sudah siapkah kita menjadi teladan bagi keluarga, teman, dan sesama kita?. Bersediakah kita sebgai timotius dimasa sekarang ini?. Tuhan Yesus memberi kita kekuatan untuk menjadi berkat dan teladan bagi sesama. Dan marilah kita menjauhi segala perbuatan buruk.

 

Marilah Kita Menjauhi Segala Perbuatan Buruk Dan Jadilah Teladan Yang Benar

 

Kamis, 13 Agustus 2020

Jadilah Teladan


Yakobus 2 : 22

“Kamu lihat, bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan- perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.” ( Yakobus 2:22 )

Sebagai seorang Kristen, kita sering dituntut untuk “tidak hanya bicara”, tetapi “menjalankan perkataan kita”. Nasihat yang sama juga diungkapkan dalam kata-kata berikut: Jangan biarkan tingkah laku kita bertentangan dengan iman yang kita percayai. Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar memberikan contoh yang baik kepada jemaat-jemaat yang baru mengikut Kristus. Supaya mereka tidak melakukan hal yang tidak sesuai dengan kehendak Kristus. Karena jika kita tahu apa yang benar, tetapi melakukan hal yang sebaliknya, kita tidak hanya berdosa terhadap sesama kita, tetapi juga terhadap Allah. Karena dengan berlaku demikian kita menggoyahkan iman mereka kepada Allah. 

Kita perlu menjelaskan pesan Injil sejelas mungkin. Namun, penjelasan yang paling jelas sekalipun, tidak akan memenangkan hati yang mendengarnya bagi Tuhan, bila kasih-Nya tidak menyatu dalam hidup kita. Rasul Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 11:1, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” Karena ia menempatkan dirinya sebagai teladan, ia menulis dalam  Filipi 4:9 , “Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” Ketika kita diberikan kesempatan untuk menjadi teladan, lakukanlah apa yang benar, yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan sampai kita menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Memang tidak mudah berlaku benar di tengah dunia yang senang berlaku serong. Berdoalah, agar seperti Paulus, kita bisa membuktikan iman kita yang menyelamatkan di hadapan dunia yang sedang menyaksikan hidup kita.


Jadilah Teladan, Dunia Sedang Menyaksikan Hidup Kita.


 

 

Rabu, 12 Agustus 2020

Teladan Bagi Sesama


Titus 2:7

Menjadi teladan adalah dambaan semua orang, orangtua pun mengharapkan dirinya menjadi teladan bagi anak-anaknya. Yesus sendiri menjadi teladan penghambaan bagi kita. Dia telah menyerahkan seluruh hidup-Nya untuk kita. Menjadi teladan pun ternyata bukan harus berumur tua dulu, sejak kita lahir, masuk dalam ketegori anak-anak dan meningkat terus hingga menjadi dewasa, kita harus tetap berperilaku yang baik dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita harus menjadi teladan bagi diri kita sendiri, kemudian dengan sendirinya kita akan menjadi teladan bagi sesama.

Di dalam alkitab, Paulus selalu menasihatkan Titus, anak rohaninya yang sedang melayani di Kreta. Titus dinasihatkan agar menjadi seorang yang dapat diteladani. Ia harus lebih dulu melakukan apa yang baik ketika menasihatkan orang untuk menguasai diri dalam segala hal. Titus diharapkan untuk setia memberitakan firman dengan benar dan juga dapat menghidupi apa yang diajarkannya, sebab pemberitaan yang keliru dan kesaksian yang buruk dari umat Tuhan akan memberi celah bagi orang untuk tidak menghormati Tuhan.

Sebaliknya, teladan yang diberikan dengan penuh kerendahan hati membuat lawan tak bisa mencela dan Tuhan dipermuliakan. Nilai sebuah perbuatan bukan bergantung pada yang hal lahiriah atau yang nampak, melainkan pada sikap hati dan teladan yang baik. Kehidupan kristen merupakan ungkapan kasih kepada Allah.

 

Nilai Sebuah Perbuatan Bergantung Pada Sikap Hati Dan Teladan Yang Baik.

 

Selasa, 11 Agustus 2020

Yusuf Teladan Pribadi Kristen yang Baik


Kejadian 45 : 8

“Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir” (Kejadian 45:8).

Ketika kita membaca tentang Yusuf, kita pasti sepakat bahwa pribadi Yusuf memang luhur dan mulia. Dia tidak hanya mengampuni saudara-saudaranya yang telah menyakitinya, namun juga memberikan mereka kehormatan di tanah Mesir. Air tuba dibalas air susu. Itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan perlakuan Yusuf terhadap saudara-saudaranya.

Yusuf membuat komentar yang menarik dan sama sekali tidak terdapat unsur dendam.Tertulis bahwa perjalanan Yusuf sampai ia sampai di Mesir semua karena saudara-saudaranya menjualnya. Tetapi dalam keadaan seperti apapun Allah sanggup bekerja di dalam situasi terburuk supaya rencana-Nya digenapi. Tepatlah bila firman Tuhan berkata, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Banyak orang Kristen yang tidak memahami kebenaran ini. Mereka mogok di tengah jalan sambil menyalahkan Tuhan atas segala musibah yang dialaminya.Harus diingat kalau saja Yusuf saat berada dalam sumur itu ia mengeluh dan menyalahkan Tuhan lalu tidak berjalan di dalam kebenaran, niscaya namanya tidaklah tercatat sebagai penguasa Mesir yang dikaruniai kedudukan istimewa.

Yusuf menjadi teladan yang baik bagi kehidupan orang Kristen.Kehidupannya yang sangat menginspirasi sehingga menjadikan Yusuf teladan yang benar bagi kehidupan Kristen.Yusuf tetap memiliki hati yang tetap rindu kepada Tuhan.Yusuf selalu berdoa dengan teguh dan tetap mengucap syukur dalam segala keadaannya,baik suka maupun duka.Marilah kita berpengharapan yang teguh seperti Yusuf dan memiliki wibawa surga. Kalau itu kita lakukan maka pengharapan akan terangkat naik dan semangat kita akan pulih kembali.

 

Wibawa dan Daya Tarik Surga Menjadikan Kita Teladan Yang Baik Bagi Sesama

 

Senin, 10 Agustus 2020

Teladan Dalam Bersikap

 


Yohanes 13:15 

Yohanes 13:15 (TB)  sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Teladan adalah sesuatu yg patut ditiru atau baik untuk dicontoh. Menjadi seorang teladan yang benar bukanlah hal yang mudah, tetapi semua orang pasti dapat melakukannya tanpa terkecuali. Banyak sekali tokoh Alkitab yang dapat menjadi teladan atau role model kita dalam bersikap dan berpikir. Teladan yang dibahas adalah teladan seorang tokoh Alkitab bernama Naomi.

Naomi adalah seorang yang penuh  kasih,  perhatian, menjadi teladan,  dan perkataannya penuh berkat bukan kutuk atau hal kesia-siaan lainnya.  Banyak yang dapat kita jadikan teladan di era modern ini, lingkungan sekitar kita yang membangun pertumbuhan iman dan hidup kita.  Kita boleh saja bergaul dan bersosialisasi dengan siapapun, namun tetaplah pertahankan jati diri dan keteladanan yang ada dalam diri kita kepada mereka yang kurang berkenan sikapnya, jadikan kita sebagai cahaya ditengah-tengah mereka.

Ada sebuah kata-kata bijak seperti ini, "Tindakan kita berbicara lebih keras daripada perkataan kita." Hal ini adalah bicara tentang keteladanan hidup, jika kehidupan kita mencontohkan apa yang baik, maka tidak perlu kita bicara banyak, maka kehidupan kita akan menjadi panutan. Sebaliknya jika kita banyak bicara dan mengajarkan semua yang baik tapi tidak pernah melakukannya, maka apa yang kita katakan tidak akan didengar.

Saya percaya teladan kehidupan Naomi sebaik perkataannya yang bijak, sehingga para menantunya sangat mencintainya. Dengan cara demikian Naomi memperkenalkan Tuhan Allah Israel yang hidup kepada kedua menantunya tersebut. Mari kita teladani Naomi dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya dalam hal iman,  teladan dan kepercayaan kepada Bapa di Surga. Tuhan Yesus memberkati


Sikap yang benar akan menunjukkan keteladanan kita kepada orang lain.

Minggu, 09 Agustus 2020

Undanglah Dia


                                                              Mat 8 : 26

“Ia berkata kepada mereka : “mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya ?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. ” 

 Setiap orang tentu pernah mengalami masalah. Entah itu masalah yang kecil maupun masalah besar. Dan biasanya ketika mengalami suatu masalah pasti kita berusaha dengan semaksimal mungkin agar masalah itu segera berakhir.

Dalam Matius 8 : 26 dikisahkan Tuhan Yesus yang sedang bersama murid-Nya di perahu. Namun tiba-tiba ditengah perjalanan mengalami angin ribut. Para murid berusaha dengan semaksimal mungkin agar perahu yang mereka naiki itu tidak tenggelam dan saat itu Yesus sedang tidur. Para murid yang merasa tidak sanggup akhirnya berteriak meminta tolong kepada Tuhan Yesus dan seketika itu juga angin ribut itu reda.

Zaman sekarang masih banyak godaan-godaan setan yang menguasai manusia agar jatuh ke dalam dosa. Misalnya kesombongan, kebencian, iri hati, dan masih banyak lagi. Dan kita pun kadang mengalami masalah juga seperti para murid ketika mengalami masalah. Di mana kita lebih banyak berfokus pada kemampuan kita sendiri. Seolah-olah kita mampu, seolah-olah kita bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah itu sendiri. Kita sering kali lupa kalau Tuhan Yesus ada bersama dengan kita. Ia selalu ada bersama kita disaat senang maupun susah. Maka dari itu, marilah kita mengundang Tuhan dengan membagi waktu untuk bersaat teduh untuk mengucapkan syukur kita atas segalanya dan memohon hal yang kita harapkan kepada-Nya. Jangan sampai Tuhan Yesus menegur kita sebagai orang yang kurang percaya kepada-Nya.

Sabtu, 08 Agustus 2020

Waktu Istimewa Bersama Tuhan


                                                                       Mazmur 63 : 2

 ”Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.”

Manusia memliki waktu berjam-jam dengan orang lain, namun sulit meluangkan waktu beberapa menit untuk Tuhan. Semuanya pasti mengetahui bahwa waktu ini milik Tuhan, manusia telah dipinjamkan waktu oleh-Nya dan sudah sepantasnya sebagai anak-anak Allah harus siap sedia menyediakan waktu untuk Tuhan. Bagaimanakah cara kita meluangkan waktu untuk Tuhan? Tentu Saat teduh menjadi hal yang sangat kita butuhkan, karena kita membuat waktu yang sangat khusus dengan Tuhan.

Masalah yang ada dalam hidup kita sering kali membuat kita menjadi jauh dengan Allah. Bahkan tidak sedikit dari kita yang dibuat pusing hanya karena segelintir masalah. Namun, saat teduh mampu mengatasi itu semua. Saat kita membuka hati dan pikiran kita untuk Tuhan, disitu juga kita akan merasa tenang. Masalah-masalah yang ada dalam hidup akan terasa ringan ketika mencurahkannya kepada Tuhan, apalagi kalau kita sungguh-sungguh meminta pertolongan kepada Tuhan. Dengan saat teduh kita dapat menemukan jawaban atas masalah yang kita hadapi. Karena pada kondisi itu pula, hati dan pikiran kita memang benar-benar jernih.

Saat teduh menjadi wadah bagi umat Allah untuk merenungkan tentang apa yang telah dilakukan sepanjang hari. Saat kita membuka hati dengan Tuhan dan mengetahui kebenaran firman-Nya kita akan mengerti bahwa banyak kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan sepanjang hari.
Kita akan mulai merenungkan kesalahan dan mulai memperbaiki diri agar menjadi lebih baik lagi.
Mengevaluasi diri melalui saat teduh adalah hal yang sangat wajib dan harus kita lakukan. Karena dengan begitu, kita akan perlahan-lahan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

 

Saat teduh berarti membuka hati untuk lebih mengetahui firman-Nya.


Jumat, 07 Agustus 2020

Saat Teduh Memberikan Kekuatan untuk melakukan Keajaiban


                                                                     Markus 1 :1-45 

   Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat membutuhkan komunikasi yang baik. Supaya kita mampu untuk berinteraksi dengan baik bersama sesame kita. Komunikasi yang baik bisa tercipta apabila kita sering bertemu dan berkomunikasi. Begitu juga dengan hubungan kita dengan Allah. Kita membutuhkan komunikasi yang baik agar kedekatan kita bisa semakin erat. Doa menjadi alternative terbaik bagi kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Melalui doa kita mampu menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan.

   Namun, dalam melakukan doa sering kali kita hanya untuk rutinitas saja. Kita tidak benar-benar berdoa dengan sepenuh hati. Kita hanya menyebutkan semua keinginan kita tanpa mendengarkan suara Tuhan. Untuk itu, saat teduh itu penting. Karena dalam saat teduh, kita bisa memberikan waktu kepada diri kita untuk mendengarkan suara Tuhan. Saat teduh ini diibaratkan sebagai listrik dan kita sebagai ponsel. Kita membutuhkan saat teduh untuk mengisi semangat baru dan prtumbuhan iman kita. Percayalah! saat kita merasa lelah dengan kuliah kita ataupun keadaan kita sekarang. Cobalah ambil saat teduh dan dengar kan suara Tuhan, Maka kita akan bisa bangkit kembali dan mendapat sukacita baru. Berikan waktu terbaikmu untuk Tuhan dan rasakan hadiratNya.

Kamis, 06 Agustus 2020

Sudahkah Bersaat Teduh ?


                                                                            Matius 24:35

                             “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” 

Kita mungkin mengaku sebagai orang Kristen, tapi meluangkan waktu untuk bersaat teduh dengan Tuhan saja sangatlah jarang bahkan tidak sama sekali. Kita terlalu asyik dengan dunia kita sendiri. Padahal saat teduh merupakan hal yang cukup penting bagi orang percaya. Mengapa saat teduh begitu penting? Menyediakan waktu secara pribadi untuk bersekutu dengan Tuhan adalah kehendak Tuhan karena kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah agar kita bisa bersekutu dan memiliki hubungan yang intim dengan-Nya.

Sebagai manusia yang berdosa adalah mustahil untuk bisa bersekutu dengan karib bersama Allah, tapi oleh karena karya Yesus Kristus di atas kayu salib semua menjadi mungkin. Yesus telah menjadi jalan perdamaian bagi hubungan manusia dengan Allah. Kita bisa belajar dan meneladani Tuhan Yesus di mana Ia selalu menyediakan waktu untuk intim dengan Bapa. Selalu bersekutu dengan Bapa merupakan kunci keberhasilan pelayanan Yesus.

Sebagai seorang manusia, secara fisik kita membutuhkan makanan dan minuman setiap harinya untuk bertahan hidup. Tanpa itu semua kita tidak akan bisa menjalani hidup seperti biasa. Begitu pula dengan saat teduh. Saat teduh adalah makanan rohani kita, tanpa makanan rohani kita tidak akan mampu bertahan ditengah gelapnya dunia ini. Dengan melakukan saat teduh kita dapat menjalani hari-hari tanpa takut, kita akan merasa lebih siap karena kita sudah lebih dulu meminta bimbingan kepada Allah. Mulailah membangun hubungan yang baik dengan Tuhan dengan melakukan saat teduh agar kita dapat menghasilkan buah yang baik.

 

Dengan bersaat teduh kita dapat memiliki hidup yang berkualitas untuk menghasilkan buah.

 

 

BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?

 [KRISTIANI TEKNIK LINGKUANGAN ITERA] [SABTU, 20 MEI 2023] BERKAT APA SAJAKA YANG KITA TERIMA SEBAGAI ANAK ALLAH?